Korban Terseret Ombak Ditemukan Tewas
Petugas yang menyisir ke tengah laut kehabisan bahan bakar, saat balik ke pantai, korban ditemukan terapung.
TABANAN, NusaBali
Korban terseret ombak di Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Anang Subandrio, 35, ditemukan dalam kondisi tewas, Senin (27/2) pagi. Jenazah korban ditemukan pada pukul 09.45 Wita, sekitar 15 meter di timur Pura Batu Bolong tempat korban terseret arus. Jenazah korban langsung dikirim ke BRSUD Tabanan sebelum dipulangkan ke Situbondo, Jawa Timur.
Penemuan jenazah Anang Subandrio secara tidak sengaja. Anggota Basarnas Bali, BPBD Tabanan, dan Satpol Air Polres Tabanan baru balik dari penyisiran di laut dan balik ke pantai untuk isi bahan bakar. Saat balik ke pantai itulah petugas menemukan korban yang kesehariannya sebagai tukang las di Bengkel Artha Utama, Banjar Tuakilang Belodan, Desa Dajan Peken, Tabanan itu ditemukan terdampar. “Saat kami balik karena kehabisan bahan bakar, kami lihat korban terapung di sekitar jarak 10 meter dari pantai,” terang Koordinator Lapangan Basarnas Bali I Ketut Wirajaya, Senin (27/2).
Kapolsek Tabanan Kompol Rahmawati Ismail mengatakan, korban berada di laut sekitar 15 jam sejak terseret arus. Setelah dievakuasi, jenazah Anang Subandrio dibawa ke BRSUD Tabanan. Jenazah Anang Subandrio tiba di Ruang Instalasi Pemusalaran Jenazah BRSUD Tabanan sekitar pukul 11.00 Wita. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan luka berat yang menyebabkan korban meninggal. Hanya di pangkal kedua telinga terdapat luka robek kemungkinan akibat benturan pada batu karang.
Kondisi jenazah korban ada pengelupasan di lengan kiri dan kedua mata. “Kematian korban karena tenggelam. Pihak keluarga tidak mengizinkan dilakukan otopsi,” terang Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSUD Tabanan, dr Anak Agung Ngurah Wiradana. Ia menambahkan jenazah Anang Subandrio belum terjadi pembusukan dan masih ditemukan darah segar bercampur air.
Bibi korban, Rumini, 45, tidak menyangka keponakannya terkena musibah. Saat kejadian pada Minggu (27/2) sore, ia mendapat telepon dari keluarga dekat yang mengabarkan Anang terseret ombak dan belum ditemukan. “Saya langsung ke Pantai Yeh Gangga setelah mendengar kabar itu,” ucapnya. Dikatakan, setelah dilakukan pembersihan di BRSUD Tabanan, keluarga memutuskan jenazah Anang Subandrio langsung dibawa ke Probolinggo untuk disemayamkan. “Keluarga di Jawa meminta secepatnya dibawa ke Probolinggo. Orangtua mas Anang meskipun shock tetapi sudah mengikhlaskan,” terang Rumini. Dikatakan, Anang sudah 5 tahun tinggal di Bali. Beberapa tahun lalu bercerai dengan istrinya. “Mas Anang orangnya baik tidak pernah mengeluh,” imbuh Rumini.
Korban selamat, I Putu Adi Artha Utama, 40, masih menjalani perawatan di Sal Bougenvile No 8 BRSUD Tabanan. Dia masih trauma namun berharap segera dipulangkan. Ia ingin ikut mengantarkan jenazah Anang Subandrio, buruhnya di bengkel, ke peristirahatan terakhir. Ia menuturkan, anak keduanya, Agung Ari Kusuma, 0, terseret ombak saat mandi di timur Pura Batu Bolong, Pantai Yeh Gangga. Tiba-tiba ombak besar dan putranya terseret. Anang Subandrio kemudian menolong putranya. Melihat putranya dan buruhnya terseret ombak, Adi Artha Utama melakukan pertolongan tapi malah ikut terseret. “Saya setiap Minggu mandi ke Pantai Yeh Gangga, waktu sore itu tiba-tiba ombaknya besar,” ungkap Adi Artha, pengusaha las kelahiran Klungkung yang lama tinggal di Lombok ini.
Sebelumnya, empat orang terseret ombak saat mandi di Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Minggu (26/2) sore. Dua dari tiga korban selamat merupakan ayah dan anak kandungnya, yakni I Putu Adi Artha Utama, 40, dan Agung Ari Kusuma, 10, warga Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Sang ayah, Putu Adi Artha Utama kini menjalani perawatan di Sal Bougenvile BRSUD Tabanan, sementara putranya yakni Agung Ari Kusuma sudah dibolehkan pulang pasca dirawat.
Satu korban lagi yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat adalah Agung Arya Wiguna, warga asal Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbatas yang berangkat bersama Adi Artha Utama ke Pantai Yeh Gangga. Korban Agung Arya Wiguna tidak sampai dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tak terlalu parah. Sedangkan satu-satunya korban yang belum ditemukan hingga tadi malam adalah Anang Subandrio, 36, pria asal Probolinggo, Jawa Timur yang tinggal di Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Anang Subadrio adalah pekerja di Bengkel Artha Utama milik korban Putu Adi Artha Utama. * d
Korban terseret ombak di Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Anang Subandrio, 35, ditemukan dalam kondisi tewas, Senin (27/2) pagi. Jenazah korban ditemukan pada pukul 09.45 Wita, sekitar 15 meter di timur Pura Batu Bolong tempat korban terseret arus. Jenazah korban langsung dikirim ke BRSUD Tabanan sebelum dipulangkan ke Situbondo, Jawa Timur.
Penemuan jenazah Anang Subandrio secara tidak sengaja. Anggota Basarnas Bali, BPBD Tabanan, dan Satpol Air Polres Tabanan baru balik dari penyisiran di laut dan balik ke pantai untuk isi bahan bakar. Saat balik ke pantai itulah petugas menemukan korban yang kesehariannya sebagai tukang las di Bengkel Artha Utama, Banjar Tuakilang Belodan, Desa Dajan Peken, Tabanan itu ditemukan terdampar. “Saat kami balik karena kehabisan bahan bakar, kami lihat korban terapung di sekitar jarak 10 meter dari pantai,” terang Koordinator Lapangan Basarnas Bali I Ketut Wirajaya, Senin (27/2).
Kapolsek Tabanan Kompol Rahmawati Ismail mengatakan, korban berada di laut sekitar 15 jam sejak terseret arus. Setelah dievakuasi, jenazah Anang Subandrio dibawa ke BRSUD Tabanan. Jenazah Anang Subandrio tiba di Ruang Instalasi Pemusalaran Jenazah BRSUD Tabanan sekitar pukul 11.00 Wita. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan luka berat yang menyebabkan korban meninggal. Hanya di pangkal kedua telinga terdapat luka robek kemungkinan akibat benturan pada batu karang.
Kondisi jenazah korban ada pengelupasan di lengan kiri dan kedua mata. “Kematian korban karena tenggelam. Pihak keluarga tidak mengizinkan dilakukan otopsi,” terang Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSUD Tabanan, dr Anak Agung Ngurah Wiradana. Ia menambahkan jenazah Anang Subandrio belum terjadi pembusukan dan masih ditemukan darah segar bercampur air.
Bibi korban, Rumini, 45, tidak menyangka keponakannya terkena musibah. Saat kejadian pada Minggu (27/2) sore, ia mendapat telepon dari keluarga dekat yang mengabarkan Anang terseret ombak dan belum ditemukan. “Saya langsung ke Pantai Yeh Gangga setelah mendengar kabar itu,” ucapnya. Dikatakan, setelah dilakukan pembersihan di BRSUD Tabanan, keluarga memutuskan jenazah Anang Subandrio langsung dibawa ke Probolinggo untuk disemayamkan. “Keluarga di Jawa meminta secepatnya dibawa ke Probolinggo. Orangtua mas Anang meskipun shock tetapi sudah mengikhlaskan,” terang Rumini. Dikatakan, Anang sudah 5 tahun tinggal di Bali. Beberapa tahun lalu bercerai dengan istrinya. “Mas Anang orangnya baik tidak pernah mengeluh,” imbuh Rumini.
Korban selamat, I Putu Adi Artha Utama, 40, masih menjalani perawatan di Sal Bougenvile No 8 BRSUD Tabanan. Dia masih trauma namun berharap segera dipulangkan. Ia ingin ikut mengantarkan jenazah Anang Subandrio, buruhnya di bengkel, ke peristirahatan terakhir. Ia menuturkan, anak keduanya, Agung Ari Kusuma, 0, terseret ombak saat mandi di timur Pura Batu Bolong, Pantai Yeh Gangga. Tiba-tiba ombak besar dan putranya terseret. Anang Subandrio kemudian menolong putranya. Melihat putranya dan buruhnya terseret ombak, Adi Artha Utama melakukan pertolongan tapi malah ikut terseret. “Saya setiap Minggu mandi ke Pantai Yeh Gangga, waktu sore itu tiba-tiba ombaknya besar,” ungkap Adi Artha, pengusaha las kelahiran Klungkung yang lama tinggal di Lombok ini.
Sebelumnya, empat orang terseret ombak saat mandi di Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Minggu (26/2) sore. Dua dari tiga korban selamat merupakan ayah dan anak kandungnya, yakni I Putu Adi Artha Utama, 40, dan Agung Ari Kusuma, 10, warga Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Sang ayah, Putu Adi Artha Utama kini menjalani perawatan di Sal Bougenvile BRSUD Tabanan, sementara putranya yakni Agung Ari Kusuma sudah dibolehkan pulang pasca dirawat.
Satu korban lagi yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat adalah Agung Arya Wiguna, warga asal Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbatas yang berangkat bersama Adi Artha Utama ke Pantai Yeh Gangga. Korban Agung Arya Wiguna tidak sampai dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tak terlalu parah. Sedangkan satu-satunya korban yang belum ditemukan hingga tadi malam adalah Anang Subandrio, 36, pria asal Probolinggo, Jawa Timur yang tinggal di Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Anang Subadrio adalah pekerja di Bengkel Artha Utama milik korban Putu Adi Artha Utama. * d
Komentar