nusabali

Dharma Ghosana Se Nusantara Gelar Paruman Agung di Jembrana

  • www.nusabali.com-dharma-ghosana-se-nusantara-gelar-paruman-agung-di-jembrana

NEGARA, NusaBali
Paruman Agung Dharma Ghosana se-Nusantara tahun 2022 digelar di Kabupaten Jembana, tepatnya di Pura Dang Kahyangan Mertasari, Lingkungan Mertasari, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana pada Saniscara Umanis Bala, Sabtu (19/2).

Dalam paruman agung yang dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) ini dihadiri langsung 120 angga Pedanda Siwa-Budha, walaka dan tapini.

Kehadiran 120 orang dalam Paruman Agung Dharma Ghosana kali ini merupakan perwakilan terbatas dari para Pedanda Siwa-Budha, walaka, dan tapini se-Nusantara. Pembatasan itu diberlakukan untuk penerapan protokol kesehatan (Prokes) terkait situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Sementara ketika digelar dalam situasi non pandemi Covid-19, Paruman Agung Dharma Ghosana yang digelar tiap 6 bulan kalender saka Bali pada wuku Bala secara bergilir di tiap kabupaten/kota ini, biasanya dihadiri langsung ratusan Pedanda serta ribuan walaka dan tapini se-Nusantara.

Untuk itu selain digelar secara offline atau luring, acara Paruman Agung Dharma Ghosana ini juga dilaksanakan secara online atau daring.

Ketua Panitia Paruman Agung Dharma Ghosana se-Nusantara tahun 2022, Ida Bagus Susrama mengatakan dalam paruman tahun ini mengambil tema 'Melalui Paruman Agung Dharma Ghosana dan Paruman Wuku Bala Pedanda Siwa-Budha, Kita Tingkatkan Pelestarian Ajaran Hindu Dresta Bali'.

Melalui paruman ini juga dibahas mengenai berbagai upacara keagamaan sesuai sastra yang ada sehingga tidak ada salah tafsir di umat. Salah satu permasalahan yang juga dibahas melalui paruman ini, sambung Susrama, adalah tentang pengaskaran (ngaskara) dalam rangkaian pengabenan. Pengaskaran ini adalah salah satu hal yang paling esensial dalam pengabenan. Namun selama ini ada persepi di umat bahwa pengaskaran itu adalah upacara yang harus besar. Sedangkan sesuai dengan sastra ataupun ajaran Hindu, di setiap upacara ada tingkatannya.

"Intinya tujuan paruman ini guna menyamakan persepsi karena di beberapa lontar terdapat berbagai tafsir yang belum tentu bisa dipahami oleh umat. Dan dari telaah yang dilaksanakan melalui paruman ini, kita harapkan bisa menuntun umat se-dharma dalam melaksanakan kegiatan keagamaan," ujar Gus Susrama yang juga Ketua Dharma Prawerti Sabha Dharmopadesa Kabupaten Jembrana ini.

Mengenai dipilihnya lokasi Paruman Dharma Ghosana di Pura Dang Kahyangan Mertasari ini, kata Gus Susrama, juga dengan alasan. Karena para Ida Pedanda merupakan nanak Ida Danghyang Dwijendra, sehingga menjadi tepat jika paruman ini dilaksanakan di pura yang menjadi salah satu pura ajeng linggih Ida Bathara Danghyang Dwijendra ini.

Sementara Wabup Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat mengapresiasi terselenggaranya Paruman Agung Dharma Ghosana yang diikuti para Ida Pedanda Siwa-Budha se-Nusantara di Kabupaten Jembana ini. Dirinya pun berharap Paruman Agung Dharma Ghosana yang memiliki tujuan mulia bagi umat ini, dapat berjalan lancar dengan tetap menjalankan prokes.

"Titiang selaku pimpinan daerah di Kabupaten Jembrana manubagia pisan (sangat berbahagia sekali) pelaksanaan Paruman Agung Dharma Ghosana Se-Bali dan se-Nusantara ini dapat terselenggara di Kabupaten Jembrana. Mogi astu (semoga) pelaksanaan paruman agung ini dapat berlangsung dengan lancar, dan khidmat sampai nanti seluruh rangkaian dari paruman agung ini selesai. Tentu juga harus tetap mematuhi prokes, karena berlangsung di tengah-tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Wabup Ipat pun berharap melalui momentum yang sangat luar biasa ini, para Ida Pedanda yang hadir dalam paruman agung ini mampu melahirkan petuah-petuah yang baik sebagai tuntunan masyarakat Hindu. Khususnya dalam melaksanakan yadnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta melaksanakan dharma agama. *ode

Komentar