Krama Bali Ikut Bursa Anggota BPK
Komite IV DPD RI melakukan fit and propert test calon anggota Badan Pengawas Keuangan RI.
JAKARTA, NusaBali
Acara dilaksanakan dari Senin-Selasa. Tes berlangsung dari pagi hingga malam hari. Ada 27 calon, salah satunya I Gede Kastawa yang kebagian tes sore hari bersama dua orang calon lainnya.
"Hari ini saya mengikuti fit and propert test yang dilaksanakan oleh DPD RI. Nantinya DPD merekomendasikan nama-nama ini ke Komisi XI DPR RI," ujar Kastawa kepada NusaBali di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senin (27/2).
Kastawa menjelaskan, tes dilakukan untuk memilih dua formatur BPK RI yang habis masa jabatannya, yakni Wakil Ketua dan Anggota BPK RI.
Pria kelahiran desa Bon Dalem, kecamatan Tejakula, Singaraja, Buleleng, 21 Maret 1956 ini mengatakan, ia mengetahui adanya pembukaan seleksi dari informasi yang beredar di berbagai media. Ia tertarik mengikuti seleksi, karena terpanggil ingin mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa. "Saya sudah pensiun sejak 1 Januari 2017 lalu. Jabatan terakhir saya adalah Kepala
Perwakilan BPK Sumatera Selatan. Saya tertarik ikut seleksi, karena tidak ingin bertopang dagu setelah pensiun. Melainkan ingin tetap mengabdi kepada negara," jelas Kastawa. Selama berkarir di BPK, Kastawa pernah pula bekerja di tanah kelahirannya.
"Saya pernah bertugas di Bali tahun 2008-2009 lalu. Disana saya sebagai Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali," imbuhnya. Ketika fit and propert test, Kastawa menyampaikan visi dan misinya di hadapan para senator.
"Saya ingin BPK profesional, tidak ada gonjang ganjing lagi dan kiblat sana dan sini. Tidak pihak kanan dan kiri, melainkan menciptakan good governance dalam melakukan pemeriksaan keuangan," jelas Kastawa. *k22
Acara dilaksanakan dari Senin-Selasa. Tes berlangsung dari pagi hingga malam hari. Ada 27 calon, salah satunya I Gede Kastawa yang kebagian tes sore hari bersama dua orang calon lainnya.
"Hari ini saya mengikuti fit and propert test yang dilaksanakan oleh DPD RI. Nantinya DPD merekomendasikan nama-nama ini ke Komisi XI DPR RI," ujar Kastawa kepada NusaBali di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senin (27/2).
Kastawa menjelaskan, tes dilakukan untuk memilih dua formatur BPK RI yang habis masa jabatannya, yakni Wakil Ketua dan Anggota BPK RI.
Pria kelahiran desa Bon Dalem, kecamatan Tejakula, Singaraja, Buleleng, 21 Maret 1956 ini mengatakan, ia mengetahui adanya pembukaan seleksi dari informasi yang beredar di berbagai media. Ia tertarik mengikuti seleksi, karena terpanggil ingin mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa. "Saya sudah pensiun sejak 1 Januari 2017 lalu. Jabatan terakhir saya adalah Kepala
Perwakilan BPK Sumatera Selatan. Saya tertarik ikut seleksi, karena tidak ingin bertopang dagu setelah pensiun. Melainkan ingin tetap mengabdi kepada negara," jelas Kastawa. Selama berkarir di BPK, Kastawa pernah pula bekerja di tanah kelahirannya.
"Saya pernah bertugas di Bali tahun 2008-2009 lalu. Disana saya sebagai Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali," imbuhnya. Ketika fit and propert test, Kastawa menyampaikan visi dan misinya di hadapan para senator.
"Saya ingin BPK profesional, tidak ada gonjang ganjing lagi dan kiblat sana dan sini. Tidak pihak kanan dan kiri, melainkan menciptakan good governance dalam melakukan pemeriksaan keuangan," jelas Kastawa. *k22
1
Komentar