Maedeng, Tradisi Memilih Godel Ulam Tawur
GIANYAR, NusaBali
Krama Desa Adat Susut, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, menggelar tradisi Maedeng (menunjukkan untuk dipilih,Red) Godel (anak sapi), Redite Paing Ugu, Minggu (20/2) pagi.
Tradisi ini mulai pukul 06.00 Wita, Krama yang memiliki Godel bersuyun-duyun mendatangi Setra Pura Dalem Susut, tempat tradisi digelar.
Ada ratusan Godel ditunjukkan oleh krama. Ratusan Godel dipilih oleh prajuru sesuai kriteria. Krama yang Godelnya dipilih wajin merelakan untuk dijadikan korban suci Ulam Tawur Agung Kasanga. Krama pun meyakini akan mendapat berkah ketika Godel mereka dipilih.
Bendesa Adat Susut I Ketut Kumara Natha menjelaskan Godel yang kena adagan (pilihan) jenis Godel jantan milik I Nyoman Redana, dan godel betina milik I Nyoman Ariana. "Krama mengikhlaskan ternaknya yang kena adagan. Sesuai kepercayaan, bila kena adagan akan membawa berkah dan keselamatan dalam beternak," jelasnya.
Godel yang dipilih selanjutnya akan disembelih untuk diolah jadi ulam (daging) Tawur pada saat Tilem Kasanga, sehari sebelum hari suci Nyepi Tahun Caka 1944. Menurut Kumara Natha, tradisi ini telah dilaksanakan secara turun- temurun. "Godel yang dipilih yakni mulus, artinya tanpa cacat fisik," jelasnya.
Bagi krama yang anakan sapinya terpilih pantang untuk menolaknya. Karena mereka beranggapan, bila anakan sapinya kena adagan merupakan berkah dan untuk keselamatan dalam beternak nantinya. "Krama yang anakan sapinya terpilih pantang menolaknya, mereka takut kena sanksi niskala bila tidak merelakan ankan sapinya. Sebelum melewati tradisi maedeng, krama juga pantang menjual godelnya," jelas Kumara Natha.
Godel jantan akan dihaturkan di Perempatan Agung (Catus Pata) desa adat dan yang betina dihaturkan di Pura Dalem. Olahan ulam digarap oleh krama di Pura Dalem. *nvi
1
Komentar