Nyoman Nuarta Tuntaskan Patung Jokowi Naik Motor
Dipasang Jadi Ikon Sirkuit Mandalika
TABANAN, NusaBali
Pematung kenamaan asal Desa Tegalinggah, Kecamatan Penebel, Tabanan, Nyoman Nuarta, 70, mendapat kepercayaan membuat Patung Presiden Jokowi Naik Motor.
Patung seberat 3 ton yang diberi nama ‘Speed’ tersebut akan dipasang di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, bertepatan dengan momen balapan MotoGP, Maret 2022 depan.
Patung Jokowi Naik Motor sudah rampung dikerjakan Nyoman Nuarta. Patung tersebut dikerjakan bersama dengan 20 orang di studio milik Nyoman Nuarta di Bandung, Jawa Barat. Pengerjaan patung berbahan kuningan dan tembaga ini memakan waktu selama sebulan.
Patung Jokowi Naik Motor sudah diangkut menggunakan Truk Dolly dari Studio Nyoman Nuarta di Bandung menuju Sirkuit Mandalika, Sabtu (19/2) lalu. Perjalanan dari Bandung ke Lombok diperkirakan memakan waktu 5-7 hari. Kemudian, pemasangan patung di Pintu Gerbang Sirkuit Mandalika akan memakan waktu sekitar 2 hari. Pemasangan akan ditangani 6 orang tenaga ahli yang dikirim khusus dari Bandung.
Nyoman Nuarta mengatakan, penggarapan Patung Jokowi Naik Motor ini berawal dari tawaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Intinya, Nyoman Nuarta ditawari membuat patung untuk dipasang di Pintu Gerbang Sirkuit Mandalika.
Karena lokasi pemasangan patung adalah arena balapan dan Presiden Jokowi suka naik motor, akhirnya Nyoman Njuarta terinspirasi untuk membuat Patung Jokowi Naik Motor. Patung tersebut menggambarkan sosok Presiden Jokowi sedang melesat mengendarai motor costom. “Patung ini beratnya 3 ton, terbuat dari bahan kuningan dan tembaga,” ungkap Nyoman Nuarta saat dihubungi NusaBali melalui WhatsApp (WA) dari Tabanan, Minggu (20/2).
Menurut Nyoman Nuarta, kuningan dan tembaga dipilih sebagai bahan Patung Speed, untuk mencegah jangan sampai karatan. Apalagi, Patung Speed akan dipasang di Sirkuit Mandalika Nyoman Nuarta membeberkan, patung tersebut dinamakan Speed untuk menggambarkan sosok Presiden Jokowi sendiri. Selain suka blusukan, Jokowi dalam kepemimpinannya selalu mendorong percepatan pencapaian cita-cita bangsa. "Kecepatan dan akselerasi, dua aspek yang saya simbolisasikan dalam karya Speed. Seperti itulah tafsir saya terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini. Sebagai pemimpin, beliau selalu mendorong percepatan pencapaian cita-cita bangsa,” papar pematung yang sebelumnya juga dipercaya mendesain Istana Garuda di Ibukota Negara (IKN) Baru, Kalimantan Timur ini.
Patung Speed ini, kata Nyoman Nuarta, nantinya akan menjadi ikon Sirkuit Mandalika Lombok. Sebagai ikon, Speed tak hanya mewakili area sirkuit baru dan era baru olahraga otomotif di Tanah Air, tetapi juga representasi dari karakter seorang pemimpin. Selain suka blusukan, sosok Jokowi juga populer sebagai Presiden yang hobi mengendarai motor custom bikinan anak bangsa.
"Salah satu ukuran penting bagi seorang seniman adalah integritas dan kejujuran. Saya selalu memegang itu. Makanya, sesuai pengamatan terhadap kinerja kepemimpinan Presiden Jokowi, saya wujudkan dalam sebuah karya patung secara jujur," katanya.
Selain itu, kata Nyoman Nuarta, Patung Speed ini direpresentasikan sebagai pengendali kecepatan dan pendorong kemajuan. Mengendarai motor modifikasi itu, secara implisit bermakna sebagai penanda utama pembangunan bangsa. Apalagi, pada masa krisis global akibat pandemi Covid-19, hampir seluruh bangsa di dunia membutuhkan kekuatan dari sosok-sosok yang tak hanya memberi solusi, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi.
“Saya menangkap kesan sosok seorang pemimpin yang terus berusaha membangun bangsa, tanpa menghilangkan kesan sederhana dan kesukaannya mengendarai motor,” beber pematung yang juga penggagas mahakarya monumental Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. *des
Komentar