nusabali

Pohon Tumbang Timpa Dua Pelinggih

Tiga Atap Rumah Warga Juga Diterbangkan Angin Kencang

  • www.nusabali.com-pohon-tumbang-timpa-dua-pelinggih

Selain di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan juga terjadi pohon tumbang di ruas jalan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Angin kencang dan hujan deras berdampak bencana di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu (20/2) sekitar pukul 16.00 Wita kemarin. Sejumlah pohon perindang tumbang dan tiga atap rumah warga juga diterbangkan angin kencang. Kerusakan terparah menimpa dua pelinggih di Pura Dalem Desa Adat Kerobokan yang diakibatkan pohon suar di seberang jalan tumbang.

Pohon suar yang berada di sisi utara Pura Dalem setinggi 20 meter dengan diameter pohon 50 sentimeter tumbang ke sisi selatan. Sebagian dahan pohon tak dapat dielakkan menimpa dua pelinggih yang posisinya paling dekat dengan tembok pagar pura. Kedua palinggih tersebut adalah stana Ratu Ayu dan pelinggih Sang Suratma.

Perbekel Desa Kerobokan Putu Wisnu Wardana ditemui di lokasi kejadian mengatakan, bencana yang mengakibatkan kerusakan di 8 titik itu terjadi sekitar pukul 16.00 wita. Wilayah Kerobokan disebut Wisnu Wardana sudah dilanda hujan deras dan angin kencang sejak pukul 15.30 Wita.

“Saya tidak mengamati sekali apakah itu angin puting beliung atau apa. Yang jelas memang tadi anginnya besar sekali, disertai hujan deras juga yang datang dari arah barat daya menuju arah pantai,” jelas Wisnu Wardana. Dari kejadian tersebut total ada 8 titik lokasi bencana yang terjadi. Sebanyak 5 titik pohon tumbang dan 3 titik atap rumah warga yang diterbangkan angin kencang. Namun kondisi kerusakan terparah terjadi di Pura Dalem Desa Adat Kerobokan.

“Kalau pohon tumbang yang mengakibatkan kerusakan hanya di Pura Dalem dan satu rumah warga, sisanya hanya menghalangi jalan. Ada juga atap rumah warga yang diterbangkan angin, tetapi tidak sampai mengungsi dan astungkara tidak ada yang luka-luka hanya kerugian material saja,” jelas dia.

Kelian Desa Adat Kerobokan, Jro Wayan Suma Wijaya mengatakan, dari bencana pohon tumbang yang menimpa dua pelinggih di mandala utama pura menyebabkan kerugian hingga ratusan juta. Bangunan Pura Dalem Desa Adat Kerobokan termasuk dua pelinggih yang rusak baru saja selesai dipelaspas pada 14 Juli 2020 lalu.

Akibat bencana yang terjadi, desa adat berencana akan melakukan perbaikan setelah Hari Raya Nyepi. “Mungkin habis Nyepi baru kami akan lakukan perbaikan, karena tukang pelinggihnya dari Gianyar,” kata Jro Suma Wijaya.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi petang kemarin, mengaku Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng masih melakukan penanganan di sejumlah lokasi bencana. Sejauh ini dari laporan yang diterima, bencana akibat hujan deras dan angin kencang selain di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng juga terjadi pohon tumbang di ruas jalan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.*k23

Komentar