Kelod Kauh Desa Panji Digelontor Program Banjar Creative Space
Sasar Pengembangan Ekonomi Kreatif
SINGARAJA, NusaBali
Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, menjadi satu dari 11 banjar di Bali yang digelontor program Banjar Creative Space.
Komunitas kreatif Banjar Kelod Kauh akan mendapatkan pendampingan, pelatihan produk, digital marketing hingga pembuatan konten kreatif selama empat bulan ke depan. Pembukaan Banjar Creative Space dilangsungkan Minggu (20/2) di Balai Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji.
Program Banjar Creative Space diinisiasi oleh Bali Initiative Hub (bithub) bekerjasama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), STMIK Primakara dan Pertamina, yang menyasar pengembangan ekonomi kreatif di tingkat banjar.
Chief Operating Officer (COO) Bithub Made Artana menjelaskan, program tersebut diinisiasi karena Bali memiliki begitu banyak banjar. Banjar dengan kekuatan masyarakatnya disebut Artana merupakan modal dan aset besar bagi Bali. Namun selama ini banjar hanya dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, sosial dan budaya.
Padahal di luar itu, banjar juga dapat dibina lebih produktif melalui proses pembelajaran, pelatihan bahkan menjalankan bisnis. Banjar Creative Space menurutnya memberikan ruang-ruang kreatif untuk komunitas di banjar. “Nanti komunitas kreatif di banjar ini akan diberikan pendampingan, pelatihan produk, termasuk digital marketing dan pembuatan konten kreator. Ide besarnya bagaimana bisa memunculkan ekonomi kreatif menjadi cukup besar, sehingga bisa menjadi pendamping sektor pariwisata,” jelas Artana.
Program yang menyasar 11 banjar di Bali ini pun menyasar banjar-banjar yang sudah memiliki dasar berupa produk kreatif, yang akan dinaikkan levelnya. Sehingga produk kreatif yang dihasilkan tak hanya dikonsumsi warga lokal atau nasional, tetapi dapat menyentuh pasar internasional.
Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Nyoman Genep mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi Bithub telah memiliki 1 banjar di Buleleng untuk program yang sangat membangun. “Kami dari pemerintah daerah berterimakasih dan tentu akan mensuport penuh program ini. Mudah-mudahan dengan program ini bisa meningkatkan kreatifitas generasi muda dalam berkreasi dan berinovasi berdasarkan potensi yang ada,” ungkap Genep. Dia pun berharap program ini bisa direplikasi ke banjar lainnya.
Sementara itu Perbekel Desa Panji Made Mangku Ariawan mengatakan, sejauh ini kelompok-kelompok masyarakat di desanya sudah sangat produktif. Puluhan produk kreatif pun sudah tercipta. Bahkan delapan produk yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Dari delapan produk itu pun sudah memiliki 50 varian yang selama ini sudah jalan pemasarannya.
“Suksesnya program ini bagaimana meningkatkan penjualan. Kalau sebelum program misal dendeng babi kami bisa laku 20 kilo per bulan, setelah program bisa 50 kilo per bulan. Kami sangat mengapresiasi program ini yang tentu akan membantu pengembangan produk warga kami,” kata Mangku Ariawan.*k23
1
Komentar