Masa Pandemi Menjadi Momentum Pelaku Usaha Kuliner
MANGUPURA, NusaBali.com – Merosotnya wisatawan di Pulau Dewata di masa pandemi bukan berarti tertutupnya peluang usaha. Justru beberapa pelaku usaha, khususnya di bidang kuliner, berani membuka usaha baru di Bali.
"Di saat pandemi, orang menunda bisnisnya, saya memutuskan untuk memulai bisnis. Saat ini banyak restoran tutup, saya membuka restoran karena saya melihat itu sebagai momentum dan peluang," ujar Leonard Sukrisna, pemilik Warunk Level Up Kitchen & Bar di Jalan Sunset Road Kuta, Kabupaten Badung.
Menurut pria yang akrab dipanggil Leo ini, keputusan untuk membuka usaha kuliner di kawasan wisata Kuta Bali, sudah melalui berbagai pertimbangan matang.
"Di saat normal, kalau kita melawan pengusaha restoran yang sudah besar, bisa dibilang kita ndak akan dianggap apa-apa. Tapi saat pandemi, yang saya lawan restoran besar yang lagi menutup cabang-cabangnya. Arti kata, di situ adalah peluang. Orang yang biasanya loyal ke restoran besar, akan kehilangan tempat yang dia tuju karena sudah tutup," ujar pria yang juga pengusaha properti di Jakarta ini.
Leo menyatakan, usaha dibuatnya lahir dengan kelebihan yang tidak ada di tempat lain. "Saya menjual produk yang berbeda dengan restoran lain, harus ada ciri khaslah. Kita harus berinovasi terhadap sesuatu, saya tidak ingin jadi follower, tapi saya harus buat trend sendiri. Jadi orang akan mengingat warung ini ," ujarnya.
Warung yang baru dibukanya, kata Leo, punya menu khas roti yang panjangnya 60 centimeter. "Itu (roti 60 centimeter) orang-orang tahunya hanya ada di warung kami. Kita juga punya produk lain yang tidak ada di tempat lain. Semua orang tidak mengharapkan pandemi, tetapi bagi saya ini adalah peluang atau kesempatan. Begitu kondisi normal, saya sudah bisa bersanding dengan pemain-pemain yang sudah cukup lumayan,"ujarnya.
Warung Leo yang pertama lahir di Jakarta pada saat pandemi bulan Juli tahun 2020. Cabang kedua di Tangerang Selatan lahir bulan November 2020, cabang ketiga di Alam Sutera Tangerang Selatan pada Desember 2020, dan cabang ke empat di Kuta lahir bulan Januari 2022. "Selama pandemi kami lahirkan empat cabang, dan kami sudah alami pasang surut korona, naik turun level PPKM sampai tutup satu bulan sudah kami alami semua," ujarnya.
"Tahun 2021 kami sudah rencana buka di Bali, tapi masih terkendala pandemi. Kami alami pahitnya sudah sering, jadi kami tidak pusing lagi. Kami lahir di saat tidak tepat, tapi karena ini peluang mau bagaimana, mudah-mudahan tahun 2022 pandemi berakhir, empat cabang warung saya bisa bersanding dengan pemain besar," imbuhnya.
Di warung yang berlokasi di pinggir jalan utama Sunset Road Kuta, tersedia menu istimewa roti lonjoeng 60 centimeter dengan aneka jenis rasa seperti ayam cincang, tuna, coklat, babi, dan varian rasa lainnya.
Warung ini juga menyediakan sup asam pedas yang diadposi dari kuliner Asia. "Menunya kami bawa dari luar (negeri), makanya ini kami sebut sebagai The Next Level Street Food, makanan luar dengan cita rasa lokal, dari wilayah Asia seperti Thailand, Singapura, dan negara lainnya. Meskipun namanya warung, tapi kita jual makanan kualitas premium dengan harga terjangkau," ujar Leo.
Leo berharap pandemi segera berakhir agar orang bisa keluar dan nongkrong lagi dengan keadaan seperti sebelum pandemi. "Ekonomi akan bertumbuh lagi dan cabang saya tumbuh di mana-mana, akan buka di beberapa kota lagi," ucapnya optimis. *isu
Komentar