Proyek Perlindungan Kawasan Suci Besakih Tuntas November 2022
Ditinjau Gubernur Koster, Progres Telah Capai 36%
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster tinjau pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (20/2) siang.
Gubernur Koster meminta pihak rekanan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan, November 2022 mendatang, atau maju sebulan dari target awal. Peninjuan proyek Perlindungan Kawasan Suci Puri Besakih hari itu dilakukan Gubernur Koster seusai menggelar acara sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali, serta memfasilitasi Peralatan Destila-si kepada Kelompok Perajin Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali di Wilayah Karangasem, yang digelar di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung kawasan Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem.
Saat meninjau proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih siang itu, Gubernur Koster didampingi langsung Bupati Karangasem I Gede Dana, Kepala Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha, Kepala Dinas Kominfo & Statistik Provinsi Bali I Gede Pramana, dan Kasat Pol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi.
Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih merupakan program prioritas dalam visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih menelan anggaran sebesar Rp 770 miliar.
Sumber anggaran salah satunya berhasil diperjuangkan Gubernur Koster ke pemerintah pusat melalui APBN Kementrian PUPR, sebesar Rp 370 miliar. Selain itu, anggaran juga bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp 200 miliar. Ini ditambah anggaran untuk pembebasan lahan sebesar hampir Rp 200 miliar, yang juga bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
Dalam laporannya, Kadis PUPR Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, menyampaikan pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih, antara lain, meliputi pembangunan di area Manik Mas. Misalnya, pembangunan Gedung Parkir 5 Lantai, kios besar, kios kecil, Bale Pesandekan, Pura Melanting, Bangunan Anjung Pandang, dan Margi Agung (akses jalan). Untuk area bencingah, pembangunannya meliputi kios besar, kios kecil, Bale Pesandekan, Bale Gong, pelataran, dan area bermain anak.
Dalam proyek ini juga ada pembangunan Kantor Desa, Kantor BUMDes, Kantor BPD, Kantor LPD, wantilan, gedung parkir motor, Wiyata Mandala Pelataran Manik Mas, Infrastruktur Titi Gonggang, Margi Agung, dan Prasarana Bencingah. Pembangunan sudah dimulai beberapa bulan lalu. “Selama proses pembangunannya, kami memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak 92 orang,” papar Nusakti Yasa Wedha.
Nusakti Yasa Wedha menyebutkan, dalam proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini, sesuai dengan rencana, Gedung Parkir 5 Lantai yang dibangun bertingkat ke bawah akan mampy menampung 1.300 kendaraan roda empat dan 1.400 unit kendaraan roda dua. Sedangkan untuk bangunan kios yang jumlahnya mencapai 430 unit, bakal bisa menampung para pedagang di kawasan ini.
Sementara, Gubernur Koster dalam keterangan persnya menyatakan sesuai laporan PT Waskita Karya beserta mitra lokalnya, progres pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih saat ini sudah mencapai 36 persen dari target 32 persen yang dipasang. Jadi, pencapaiannya 4 persen lebih cepat dari target yang direncanakan.
“Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih menurut kontrak akan selesai 14 Desember 2022. Tetapi, saya meminta agar dapat diselesaikan lebih cepat pada akhir November 2022 mendatang," ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster pun meminta pelaksana proyek agar betul-betul mengerjakan pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab, berkualitas, sesuai kontrak yang dilakukan. Termasuk menyamgkut warna yang digunakan dan bahan yang digunakan untuk semua jenis bangunan. Demikian pula atap bangunan harus harmonis dengan warna alam yang ada di Kawasan Suci Pura Besakih.
"Dengan demikian, maka keseluruhan bangunan yang ada di kawasan ini akan menyatu dengan pembangunan yang ada di parahyangan maupun palemahan Pura Agung Besakih," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster meyakini apabila pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih sudah selesai semua dan lancar, akhir November 2022 mendatang, kawasan ini akan menjadi kawasan yang sangat indah. Krama Bali yang tangkip ke Pura Agung Besakih akan merasa nyaman dan sekaligus melihat pesona alam yang indah, serta bisa menikmati kuliner dan berbelanja produk kerajinan rakyat yang dihasilkan oleh para UMKM dari Besakih dengan ikon branding Besakih.
Gubernur yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini pun berjanji akan terus melakukan pemantauan secara rutin sebulan sekali mengenai capaian progres, agar pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih bisa selesai tepat waktu dan hasilnya berkualitas.
"Untuk itu, kami mohon doa restu kepada krama Bali agar berjalan sukses dan lancar, sehingga pembangunan ini memberikan manfaat kepada umat Hindu di seluruh Indonesia, mengingat Pura Agung Besakih yang memiliki pesona lansekap Gunung Agung yang sangat indah ini merupakan pura terbesar di Indonesia dan dunia," terang Koster.
Mengakhiri kunjungan kerjanya ke proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih siang itu, Koster menyempatkan waktu berbagi beras lokal Bali kepada pedagang yang ada di sekitar kawasan. Para pedagang pun sangat antusias menyambut kedatangan Gubernur Koster seraya mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Bali Bali ini. *nat
Saat meninjau proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih siang itu, Gubernur Koster didampingi langsung Bupati Karangasem I Gede Dana, Kepala Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha, Kepala Dinas Kominfo & Statistik Provinsi Bali I Gede Pramana, dan Kasat Pol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi.
Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih merupakan program prioritas dalam visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih menelan anggaran sebesar Rp 770 miliar.
Sumber anggaran salah satunya berhasil diperjuangkan Gubernur Koster ke pemerintah pusat melalui APBN Kementrian PUPR, sebesar Rp 370 miliar. Selain itu, anggaran juga bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp 200 miliar. Ini ditambah anggaran untuk pembebasan lahan sebesar hampir Rp 200 miliar, yang juga bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
Dalam laporannya, Kadis PUPR Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, menyampaikan pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih, antara lain, meliputi pembangunan di area Manik Mas. Misalnya, pembangunan Gedung Parkir 5 Lantai, kios besar, kios kecil, Bale Pesandekan, Pura Melanting, Bangunan Anjung Pandang, dan Margi Agung (akses jalan). Untuk area bencingah, pembangunannya meliputi kios besar, kios kecil, Bale Pesandekan, Bale Gong, pelataran, dan area bermain anak.
Dalam proyek ini juga ada pembangunan Kantor Desa, Kantor BUMDes, Kantor BPD, Kantor LPD, wantilan, gedung parkir motor, Wiyata Mandala Pelataran Manik Mas, Infrastruktur Titi Gonggang, Margi Agung, dan Prasarana Bencingah. Pembangunan sudah dimulai beberapa bulan lalu. “Selama proses pembangunannya, kami memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak 92 orang,” papar Nusakti Yasa Wedha.
Nusakti Yasa Wedha menyebutkan, dalam proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini, sesuai dengan rencana, Gedung Parkir 5 Lantai yang dibangun bertingkat ke bawah akan mampy menampung 1.300 kendaraan roda empat dan 1.400 unit kendaraan roda dua. Sedangkan untuk bangunan kios yang jumlahnya mencapai 430 unit, bakal bisa menampung para pedagang di kawasan ini.
Sementara, Gubernur Koster dalam keterangan persnya menyatakan sesuai laporan PT Waskita Karya beserta mitra lokalnya, progres pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih saat ini sudah mencapai 36 persen dari target 32 persen yang dipasang. Jadi, pencapaiannya 4 persen lebih cepat dari target yang direncanakan.
“Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih menurut kontrak akan selesai 14 Desember 2022. Tetapi, saya meminta agar dapat diselesaikan lebih cepat pada akhir November 2022 mendatang," ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster pun meminta pelaksana proyek agar betul-betul mengerjakan pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab, berkualitas, sesuai kontrak yang dilakukan. Termasuk menyamgkut warna yang digunakan dan bahan yang digunakan untuk semua jenis bangunan. Demikian pula atap bangunan harus harmonis dengan warna alam yang ada di Kawasan Suci Pura Besakih.
"Dengan demikian, maka keseluruhan bangunan yang ada di kawasan ini akan menyatu dengan pembangunan yang ada di parahyangan maupun palemahan Pura Agung Besakih," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster meyakini apabila pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih sudah selesai semua dan lancar, akhir November 2022 mendatang, kawasan ini akan menjadi kawasan yang sangat indah. Krama Bali yang tangkip ke Pura Agung Besakih akan merasa nyaman dan sekaligus melihat pesona alam yang indah, serta bisa menikmati kuliner dan berbelanja produk kerajinan rakyat yang dihasilkan oleh para UMKM dari Besakih dengan ikon branding Besakih.
Gubernur yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini pun berjanji akan terus melakukan pemantauan secara rutin sebulan sekali mengenai capaian progres, agar pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih bisa selesai tepat waktu dan hasilnya berkualitas.
"Untuk itu, kami mohon doa restu kepada krama Bali agar berjalan sukses dan lancar, sehingga pembangunan ini memberikan manfaat kepada umat Hindu di seluruh Indonesia, mengingat Pura Agung Besakih yang memiliki pesona lansekap Gunung Agung yang sangat indah ini merupakan pura terbesar di Indonesia dan dunia," terang Koster.
Mengakhiri kunjungan kerjanya ke proyek Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih siang itu, Koster menyempatkan waktu berbagi beras lokal Bali kepada pedagang yang ada di sekitar kawasan. Para pedagang pun sangat antusias menyambut kedatangan Gubernur Koster seraya mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Bali Bali ini. *nat
1
Komentar