Yayasan Sabha Budhaya Bali Peringati HUT Ke-16

Ketua Umum Yayasan Sabha Budhaya Bali, Dr Drs I Gusti Made Ngurah MSi saat dihubungi, Senin (21/2) mengungkapkan Yayasan Sabha Budhaya Bali ini berdiri dpada tahun 2005 saat adanya dua Parisada Hindu Dharma di Bali, yakni Parisadha Hindu Dharma versi Besakih dan Parisadha Dharma Hindu Bali (PDHB).

Dengan adanya dua versi Parisadasaat itu krama Hindu di Bali menjadi gamang khususnya yang berada di desa adat. Dengan kondisi tersebut muncul keberadaan Yayasan Sabha Budhaya Bali yang saat itu diharapkan dapat menjadi penyeimbang.

Setelah berjalan dalam pembinaan yang dilakukan Yayasan Sabha Budaya Bali ke masyarakat di desa adat mendapat sambutan yang positif. "Apalagi Sulinggih Pembina Yayasan Sabha Budhaya Bali ini terdiri dari semua warna dan dari seluruh Kabupaten/Kota di Bali terwakili," jelasnya. Selama ini Yayasan Sabha Budaya Bali melakukan pembinaan ke desa adat yang multi etnis, sulit dijangkau atau terpencil dan kritis ekonomi warganya. Menurutnya sejak berdiri sampai saat ini baru 28 desa yang dapat disasar sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia, baik dana swadaya, bantuan Pemerintah Provinsi Bali dan Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama.

Kendati keterbatasan dana, namun saat ini masih ada kegiatan yang bisa dilaksanakan seperti gelar wicara budaya setiap hari Jumat akhir bulan bekerjasama dengan RRI Denpasar.

Pada acara HUT yang ke-16 kemarin dihadiri 17 Sulinggih dari 28 Sulinggih yang ada dan diabih oleh walaka yang mumpuni di bidang adat, budaya agama Hindu Bali," tandasnya. *mis