SMA PGRI Amlapura dan Desa Muncan Gelar Lomba Bulan Bahasa Bali

Empat nomor lomba yang digelar, melibatkan perwakilan siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII, yakni: nyurat aksara Bali di daun lontar, mawirama, masatua Bali dan dharma wacana. Setiap kelas wajib mengirim peserta sehingga persaingannya cukup ketat. " Bulan Bahasa Bali menjadi agenda rutin di sekolah,  sehingga siswa juga rutin berlatih. Hal ini menyebabkan persaingan ketat," jelas Kepala Sekolah I Ketut Jelantik, Selasa (22/2).

Kualitas lomba dinilai mengalami peningkatan karena peserta memiliki persiapan yang baik  dan ada kewajiban bertutur kata dalam Bahasa Bali saat mata pelajaran bahasa Bali. "Selama ini jarang ada lomba di internal sekolah melombakan mawirama, dan dharma wacana. Kami telah lakukan itu, yang merupakan bagian terpenting pelestarian kebudayaan Bali," jelas Kasek yang pernah menyandang predikat Guru Teladan Nasional itu.

Disebutkan bidang kesusastraan Bali, terutama mawirama dan dharma wacana merupakan salah satu sarana penunjang pelestarian kesenian dan budaya Bali, yang merupakan bagian dari implementasi ajaran agama Hindu di Bali.

"Jadi Bulan Bahasa Bali dilaksanakan bukan sekadar mencari juara, melainkan memberikan penekanan pelaksanaan Agama Hindu melalui aktivitas budaya," tambahnya.

Lomba ini,  lanjut I Ketut Jelantik, menjadi satu rangkaian mendidik siswa, agar kembali menguasai budaya Bali, bertutur kata, sesuai sor singgih nyurat aksara Bali, hingga masatua Bali.  Masatua Bali, juga tidak bisa sembarang bercerita, mesti menguasai materi cerita, menjiwai dan menyampaikan dengan ekspresi tokoh-tokoh dalam cerita, serta disampaikan dengan tutur kata sesuai sor singgih itu.

Ditetapkan sebagai jayanti masatua Bali, juara I Luh Omik Mitayana kelas XII IPS, juara dharma wacana Ni Luh Putu Watiasih kelas XII IPS, juara nyurat aksara Bali di lontar I Kadek Angga Adi Pramana kelas XI IPS, dan juara mawirama Ni Wayan Diah Kusuma Dewi kelas XI MIPA.

Serangkaian lomba menyambut Bulan Bahasa bali juga digelar di Desa Dian Muncan, Kecamatan Selat. Lomba diadakan  di Bale Banjar Gunung Biau, melombakan tiga nomor. Sebagaimana informasi yang diberikan oleh Perbekel I Wayan Tunas, diperoleh tiga pemenang. Untuk ngwacen aksara Bali dimenangkan Ni Komang Kusuma Dirgantari dari Banjar Pakudansih. Lalu lomba  Masatua Bali dimenangkan I Gusti Ayu Dian Ariyanti dari Banjar Pemuhunan, sedangkan nyurat aksara Bali dimenangkan Ni Putu Widya dari Banjar Susut. *k16