Pemprov Dampingi Unit Pengolahan Ikan se-Bali
Jamin Keamanan Pangan
DENPASAR,NusaBali
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinas KP) Provinsi Bali memberi pembinaan dan pendampingan terhadap unit-unit pengolahan perikanan di seluruh Bali.
Tujuannya menjamin tingkat dasar pengendalian keamanan pangan dan meminimalisir kontaminasi. Yang disasar unit-unit pengolahan (UP) di seluruh Bali. Antara lain, Kabupaten Jembrana, Badung dan Denpasar, Gianyar, Klungkung dan Karangasem serta kabupaten/kota lainnya.
Pendampingan mengacu pada 8 Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) atau Standar Operasional Prosedur Sanitasi (SOPS). Antara lain keamanan dari air dan es, menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet.
Proteksi dari bahan- bahan kontaminan, pelabelan, penyimpanan dan penggunaan bahan toksin yang benar, pengawasan kondisi kesehatan personel dan yang lainnya.
“Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No 17 tahun 2019,” ujar Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (PPHP) DKP Provinsi Bali Putu Wiwa Wirawan, Selasa (22/2).
Berapa jumlah unit pengolahan produk perikanan yang mendapat pendampingan dari Dinas KP, tidak disebutkan Wiwa Wirawan. Namun demikian, semua unit pengolahan (UP) perikanan di Bali akan mendapat mendapat pendampingan. Dari UP yang berskala UMKM sampai UP
berskala besar. “Ini karena program berlanjut,” jelas pejabat asal Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. SSOP sendiri sudah menjadi syarat pemasaran produk perikanan. Apalagi untuk ekspor, produk olahan harus mengantongi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Sebelum memperoleh HACCP, UP harus memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) melalui penerapan SOPS. SKP, kata Wiwa Wirawan diberikan oleh Dirjen Pengembangan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP). Keterbatasan sarana maupun fasilitas seperti ruangan yang terbatas, jumlah sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai adalah kendala-kendala yang ditemui di lapangan dalam pendampingan dan pembinaan SOPS.
“ Terutama pada rekan- rekan UP yang berskala kecil menengah,” ungkap Wiwa Wirawan. Dikatakan, pembinaan dan pendampingan SOPS, jelas bermanfaat. Bukan saja untuk keamanan untuk konsumsi. Tentu juga berpeluang meningkatkan ekspor produk olahan perikanan Bali. K17.
Komentar