Sandiaga Uno Berupaya Bawa Jegog ke KTT G-20
Kemarin Kukuhkan 12 Desa Kreatif di Jembrana
NEGARA, NusaBali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari ke Kabupaten Jembrana, Selasa (22/2)-Rabu (23/2).
Dari kunjungan tersebut, Sandiaga Uno terkagum-kagum dengan kesenian jegog. Sandiaga Uno pun akan perjuangkan agar kesenian khas Jembrana ini bisa ditampilkan dalam kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G-20) di Bali, Oktober 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai acara pengukuhan 12 Desa Kreatif Kabupaten Jembrana, yang dilaksanakan di Bajar Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Rabu (23/2). Menurut Sandiaga Uno, dengan alunan suaranya yang khas, jegog memiliki keunikan tersendiri. Alunan nada yang dihasilkan terdengar lembut dan romantis, namun bisa juga terdengar garang ketika tempo dipercepat.
"Saya ingin kesenian jegog Jembrana ini ditampilkan dalam acara KTT G-20 di Bali nanti. Selain untuk menghibur tamu-tamu negara, sekaligus juga memperkenalkan kekayaan budaya kepada negara luar," tandas Sandi.
Nah, untuk bisa menampilkan kesenian jegog dalam acara KTT G-20 di Bali nanti, Sandi akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Sandi merasa sangat yakin para delegasi peserta KTT G-20 juga akan kagum dengan kesenian tradisional khas Jembrana ini. “Ini akan menjadi kesempatan lebih untuk memperkenalkan kesenian khas Jembana yang juga telah diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional,” katanya.
Sementara, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan sangat gembira atas apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno terhadap kesenian jegog. Terlebih, Menparekraf akan berupaya agar kesenian jegog ditampilkan dalam acara KTT G-20 nanti. "Tentu kita berbangga sekali, karena ini masukan langsung dari Pak Menteri," jelas Bupati Tamba.
Bupati Tamba menegaskan, salah satu kendala pelestarian kesenian jegog selama ini adalah masalah ketersediaan bahan baku. Perangakat jegog juga perlu diremajakan, agar kualitas suaranya terjaga. Salah satunya, dengan pergantian bilah bambu yang menjadi bahan utama instrumen jegog. Sedangkan untuk bambu yang kualitasnya layak sebagai bahan gamelan jegog, hanya bisa disuplai dari kabupaten tetangga.
"Jegog ini susah bahannya, karena dipasok dari luar Jembrana. Sedangkan kondisi alat seiring usia, perlu peremajaan. Karena itu, saat awal menjabat (sebagai Bupati Jembrana) tahun lalu, kami langsung menanam bambu. Mudah-mudahan hasilnya bisa terlihat 3-4 tahun lagi, guna pelestarian kesenian jegog ini," terang politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Negara ini.
Sementara itu, Rabu kemarin Sandi mengukuhkan 12 Desa Kreatif Kabupaten Jembrana, di Bajar Moding, Desa Candikusuma. Belasan desa kreatif yang dikukuhkan ini tersebar di 5 kecamatan se-Kabupaten Jembrana.
Ke-12 desa kreatif tersebut, masing-masing Desa Candikusuma (Kecamatan Melaya), Desa Ekasari (Kecamatan Melaya), Desa Kaliakah (Kecamatan Negara), Desa Pengambengan (Kecamatan Negara), Kelurahan Loloan Timur (Kecamatan Negara), Kelurahan Sangkaragung (Kecamatan Jembrana), Desa Batuagung (Kecamatan Jembrana), Kelurahan Tegal Cangkring (Kecamatan Mendoyo), Desa Yehembang Kangin (Kecamatan Mendoyo), Desa Yehembang Kauh (Kecamatan Mendoyo), Desa Medewi (Kecamatan Pekutatan), dan Desa Pengeragoan (Kecamatan Pekutatan).
Penetapan 12 desa kreatif ini diputuskan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jembrana Nomor 119/Disparbud/2022 tentang Penerapan Desa Kreatif. Desa yang ditetapkan menjadi desa kreatif adalah yang ada kelompok atau komunitas menekuni salah satu dari 17 subsebtor ekonomi kreatif sesuai yang ditetapkan Kemenparekraf. Ada pun 17 subsektor itu meliputi pengembang permainan arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film-animasi-video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya (hastakarya/kerajinan tangan), periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, aplikasi digital.
Menurut Sandiaga Uno, desa kreatif merupakan salah satu program yang sejalan dengan Keputusan Menparekraf tentang Pedoman Pengembangan Desa Kreatif. Pembentukan desa kreatif ini bertujuan mengembangkan produk unggulan di satu atau lebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif, yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa.
Saat ini, kata Sandi, dari Kemenparekraf sudah membuat proyek percontohan pengembangan program priotias desa kreatif di dua desa di Indonesia. Salah satunya, berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimatan Selatan. Nantinya, Sandi juga ingin merancang Banjar Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana menjadi program prioritas desa kreatif Indonesia.
Kepada para pelaku ekonomi kreatif di Jembrana, Sandi berpesan agar mereka terus mengembangkan inovasi produknya. Begitu juga agar dikolaborasikan dengan berbagai lini. Misalnya, soal kemasan yang juga bisa memberi nilai tambah.
"Kita berharap pelaku ekonomi kreatif tetap bersemangat di tengah tantangan pandemi Covid-19. Sudah 2 tahun kita alami tekanan, sekarang saatnya kita bangkit. Saya ingin mengutip pernyataan Pak Jokowi, ‘Jika kita membangun desa, berarti kita juga membangun negara’," tegas mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang diusung Gerindra di Pilpres 2019 ini. *ode
1
Komentar