Poros Prabowo-Puan Maharani Dideklarasikan di Bali
DENPASAR, NusaBali
Poros Prabowo Subianto-Puan Maharani muncul di Bali. Bahkan, poros ini sudah deklarasikan pasangan Prabowo-Puan sebagai Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2024, di The Hub Restoran, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (23/2) sore.
Prabowo Subianto yang dideklarasikan sbagai Capres untuk Pilpres 2024 merupakan Ketua Umum DPP Gerindra, yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) RI). Sedangkan Puan Maharani adalah Ketua DPP PDIP yang kini menjabat Ketua DPR RI 2019-2024. Puan Maharani notabene merupakan putri dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ke-5 periode 2001-2004).
Poros Prabowo-Puan secara nasional dikomandoi Andrianto selaku Dewan Presidium Pusat. Sedangkan untuk Provinsi Bali, posisi Presidium Wilayah dipegang Ida Bagus Made Surya Cakrabawa.
Dewan Presidium Pusat Poros Prabowo-Puan, Andrianto, mengatakan banyak yang meragukan kemunculan pasangan Prabowo-Puan untuk diusung ke Pilpres 2024. "Poros Prabowo-Puan yang berisi tokoh dan anak muda, mendorong paket Prabowo-Puan untuk diusung di Pilpres 2024," ujar Andrianto di sela deklarasi Poros Prabowo-Puan di Sanur, Rabu kemarin.
Kenapa harus Prabowo-Puan? Menurut Andrianto, pasangan Prabowo-Puan dianggap bisa menyelesaikan masalah-masalah bangsa, hingga menjadikan Indonesia negara mandiri dan secara internasional tidak terlibat ke blok barat atau blok timur. Prabowo tokoh militer, sementara Puan Maharani tokoh nasionalis. "Prabowo representasi kekuatan militer, sementara Puan Maharani tokoh nasionalis. Ini pasangan yang pas didukung parpol koalisi, sehingga Indonesia bisa maju," tandas Andrianto.
Andrianto menyebutkan, Poros Prabowo-Puan secara nasional sudah dideklarasikan di Provinsi Banten dan Provinsi Bali. Khusus untuk Provinsi Bali, Poros Prabowo-Puan sudah lengkap ada kepengurusan di 9 kabupaten/kota. "Kita akan terus bergerak untuk seluruh Indonesia, membumikan Prabowo-Puan," katanya.
Sementara itu, Presidium Poros Prabowo-Puan Provinsi Bali, Ida Bagus Made Surya Cakrabawa, juga mengatakan banyak yang meragukan pasangan Prabowo-Puan bisa terwujud. Tetapi, ada alur demokrasi, politik, dan sosial yang akan mewujudkannya. "Sekarang ayo tunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Puan ini bisa terwujud dengan memberikan doa dan dukungan dari Bali," tegas Gus Cakrabawa.
Gus Cakrabawa mengatakan, Prabowo sejak awal dikenal sebagai tokoh nasional yang sudah kawakan. Mantan Danjen Kopassus di era Orde Baru ini memiliki jaringan luas secara internasional. Apalagi, dengan posisinya sebagai Menhan, menjadikan Prabowo memiliki pengalaman internasional luar biasa.
"Waktu dan tenaga sudah banyak beliau (Prabowo) habiskan, sudah banyak yang dikerjakan untuk negara ini. Diplomasi seorang Prabowo sangat kuat dan sekarang menjadi Menteri Pertahanan. Diplomasi sama negara luar sudah jangan diomongin lagi," ujar pria asal Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sebaliknya, Puan Maharani adalah sosok politisi perempuan dan tokoh nasional yang sudah memiliki kekuatan 3 pilar. Pertama, Puan Maharani sebagai tokoh PDIP. Kedua, Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI 2019-2024. Ketiga, Puan Maharani sebagai sosok perempuan dan tokoh nasionalis yang bisa menarik simpati masyarakat secara luas.
"Kolaborasi nasionalisme (sosok Puan) dan militer (Prabowo) ini sangat kuat. Saya rasa, siapa pun masyarakat bisa mendeklarasikan pasangan Capres-Cawapres ini, tidak hanya partai politik. Semua komponen bisa deklarasi buat Prabowo-Puan. Semoga pasangan Prabowo-Puan ini terwujud," papar Gus Cakrabawa.
Gus Cakrabawa menegaskan, Poros Prabowo-Puan tidak mengajak atau memobilisasi massa, namun memberikan pandangan baru dan inspirasi kepada parpol untuk memilih figur pemimpin ke depannya. Masyarakat dan parpol sudah harus dapat gambaran figur Capres-cawapres sejak sekarang, sebelum Pilpres digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Jika pasangan Prabowo-Puan nantinya terwujud, ini akan melanjutkan kemestraan PDIP dan Gerindra di Pilpres 2009 silam. Kala itu, PDIP dan Gerindra berkoalisi usung pasdangan Megawati-Prabowo (Mega-Pro) sebagai Capres-Cawapres.
Dalam Pilpres 2009, Mega-Pro menghadapi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono yang diusung Demokrat bersama mitra koalisinya dan Jusuf Kalla-Wiranto yang diusung Golkar bersama mitra koalisinya. Namun sayang, Mega-Pro harus puas menduduki peringkat kedua, diungguli SBY-Boediono. Perlu dicatat, kala itu SBY adalah berstatus sebagai Capres incumbent.
Pasca Pilpres 2009, Prabowo Subianto sempat dua kali lagi tarung ke Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Namun, Prabowo (yang menduduki posisi Capres) bersama pasangannya selalu dikalahkan Jokowi (Capres dari PDIP). Dalam Pilpres 2014, Prabowo-Hatta Radjasa dipecundangi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Sedangkan dalam Pilpres 2019, Prabowo-Sandiaga Uno dipecundangi pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin. *nat
Komentar