Temukan Ratusan Cakep Lontar Milik Ida Pedanda Putra Pemaron Sidemen
Konservasi Lontar di Badung
MANGUPURA, NusaBali
Festival Konservasi Lontar serangkaian dengan Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Bali, dengan melibatkan Penyuluh Bahasa Bali.
Kali ini, konservasi lontar dilaksanakan di Kabupaten Badung dengan mengambil lokasi di Griya Gede Sidemen, Banjar Darmayasa, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi. Dari konservasi tersebut, sekitar 100 cakep lontar berhasil diidentifikasi.
Sedianya konservasi lontar dijadwalkan Rabu (23/2) kemarin. Namun, karena pemilik lontar, Ida Pedanda Putra Pemaron Sidemen ada kegiatan muput upacara, maka konservasi lontar yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang berpartner dengan Tim Penyuluh Bahasa Bali dimajukan menjadi, Senin (21/2).
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung Gede Merta menjelaskan, setelah Tim Penyuluh Bahasa Bali melakukan konservasi, seluruh lontar masih dalam kondisi baik, sehingga hanya melakukan perawatan saja. Tim Penyuluh membersihkan debu, kemudian membuat aksara menjadi lebih jelas dengan menggunakan sebuah alat khusus.
“Pemilik lontar sering membacanya, bahkan sering dijadikan referensi kegiatan keagamaan di gria, sehingga kondisi lontar dalam keadaan bagus. Memang ada beberapa kondisi lontar agak rusak karena faktor usia,” kata Merta dikonfirmasi, Rabu (23/2).
Dari ratusan lontar itu, teridentifikasi lebih banyak naskah tentang puja (Mantra Astawa seperti Lontar Puja Tawur, Puja Pitra, Arga Patra). Ada juga jenis Lontar Wariga terdiri dari Sundari Bang, Sundari Terus, Sundari Gading, Guruning Sasih. Sementara Kekawin seperti Arjuna Wiwaha, Hari Sraya dan lainnya. Termasuk jenis Parwa ada Adi Parwa, Tutur Kuncara Karna, dan Kalpasastra Indik Pasesayutan.
Merta menambahkan, khusus untuk Festival Konservasi Lontar serangkaian dengan Bulan Bahasa Bali, Tim Penyuluh Bahasa Bali juga melakukan perawatan di rumah warga yang telah melakukan pendataan sebelumnya. Tim Penyuluh Bahasa Bali melakukan penyelamatan lontar-lontar milik masyarakat melalui perawatan atau konservasi, sembari melakukan pendataan. *ind
Komentar