Bagaimana Sih Cara Memilih Ukuran Popok yang Tepat untuk Bayi?
Bayi
Popok Bayi
Popok Kain
Popok Celana Sekali Pakai
Popok Berperekat Sekali Pakai
Makuku Air Diapers
Diapers
Super Absorbent Polymers
Ruam Bayi
DENPASAR, NusaBali.com - Membahas tentang perlengkapan bayi tentu tak lengkap jika tidak menyebut popok. Dahulu, para orang tua harus menyiapkan banyak popok kain untuk kebutuhan si kecil. Hal tersebut kini tak perlu dilakukan lagi karena ada produk popok sekali pakai yang higienis dan praktis.
Proses memilih ukuran popok masih kerap membuat para orang tua bingung menentukan yang terbaik untuk si buah hati. Jika kamu termasuk orang tua yang agak kesulitan memilih ukuran popok bayi, sebaiknya kamu menyimak ulasan berikut ini terlebih dahulu:
Memilih Ukuran Popok Bayi Berdasarkan Usia
Klasifikasi pemilihan popok bayi berdasarkan usia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Bayi usia 0-3 bulan: bayi yang baru lahir biasanya memiliki kulit sensitif sehingga tak boleh menggunakan popok sembarangan. Kamu harus memilihkan popok bayi berperekat yang bahannya lembut dan cepat kering supaya si kecil selalu nyaman. Usahakan pula memilih popok bayi yang daya tampungnya besar agar tidak lekas penuh ketika digunakan. Pada usia ini, bayi membutuhkan popok ukuran S, M, atau L tergantung berat badannya.
- Bayi usia 4-19 bulan: pada usia ini biasanya intensitas aktivitas fisik bayi mulai meningkat karena bayi belajar tengkurap, duduk, merangkak, dan berjalan. Sebaiknya kamu memilihkan popok bayi model celana untuk mendukung aktivitas si kecil. Biasanya bayi usia 4-19 bulan membutuhkan popok ukuran M hingga XXL tergantung berat badannya.
- Bayi usia 20 bulan ke atas: bayi yang sudah bisa berjalan dan berlari biasanya akan semakin aktif bergerak sepanjang hari. Oleh sebab itu, bayi usia 20 bulan ke atas butuh popok celana ukuran XL hingga XXXL supaya nyaman dipakai.
Memilih Ukuran Popok Bayi Berdasarkan Bahan
Pemilihan popok bayi berdasarkan bahan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Popok Kain (cloth diaper atau klodi): jenis popok yang satu ini lebih ramah lingkungan karena dapat dicuci dan digunakan berkali-kali. Biasanya klodi terbuat dari bahan yang lembut (seperti kapas, baby terry, flanel padat, atau wol) dengan bagian pinggang yang terdiri dari karet. Ukurannya cukup fleksibel sehingga dapat digunakan sejak bayi baru lahir hingga usia 1 tahun.
- Popok Berperekat Sekali Pakai: popularitas popok berperekat sekali pakai tentu tak perlu diragukan lagi. Jenis popok berperekat sekali pakai paling cocok untuk bayi usia 0 hingga 4 bulan karena intensitas aktivitas fisiknya belum terlalu tinggi.
- Popok Celana Sekali Pakai: model popok celana paling cocok untuk anak usia 4 bulan ke atas yang mulai aktif bergerak. Varian ukuran jenis popok ini sangat beragam, mulai dari M hingga XXXL. Kamu bebas menyesuaikan ukuran popok dengan berat badan si kecil supaya nyaman dipakai.
Sekarang, ada berbagai popok berperekat dan popok celana sekali pakai yang terbukti berkualitas, salah satunya Makuku Air Diapers Produk asal Jepang ini hadir dengan bahan inti berkualitas berupa Super Absorbent Polymers (SAP) yang membuatnya menyerap air lebih cepat dan stabil. Tak mengherankan jika Makuku Air Diapers adalah popok yang anti gumpal, ekstra tipis, dan super kering menjadi andalan para orang tua modern di tanah air.
Tanda-Tanda yang Menunjukkan Popok Bayi Salah Ukuran
Informasi berat badan dan usia saja belum cukup untuk memilih popok bayi yang tepat. Jadi, bisa saja popok bayi pilihanmu justru terlalu sempit atau terlalu longgar. Beberapa tanda yang menunjukkan kalau popok bayi salah ukuran, yaitu:
- Bagian bokong bayi tidak tertutup sempurna: Tanda yang satu ini menunjukkan kalau ukuran popok pilihanmu terlalu kecil. Padahal, bokong bayi harus tertutup seluruhnya agar popok bisa menampung feses atau pipis bayi dengan benar.
- Posisi perekat tidak berada di pinggul: Ukuran popok bayi yang tepat akan membuat perekatnya terletak di pinggul. Kalau letak bagian perekat terlalu di atas atau di bawah, berarti ukuran popok bayi tidak tepat.
- Bagian sayap popok terlihat renggang: Tanda ini juga memperlihatkan kalau kamu keliru memilih ukuran popok. Sayap popok yang terlalu renggang membuat popok tidak terpasang dengan benar sehingga jadi longgar bahkan mudah lepas dari tubuh bayi.
- Karet pinggang terlalu ketat: Masalah ini bukan hanya bisa muncul saat membeli popok baru, melainkan juga dapat terjadi pada penggunaan popok lama. Seiring dengan berjalannya waktu, popok yang biasa si kecil gunakan bisa semakin sempit karena tubuhnya bertumbuh. Kamu harus mengecek karet pinggang popok dengan jari untuk memastikan bahwa bagian tersebut tidak terlalu ketat.
- Muncul bercak kemerahan pada kulit bayi: Popok bayi yang salah ukuran juga rentan menyebabkan bercak kemerahan pada kult bayi. Gangguan tersebut terjadi karena kulit bayi mengalami iritasi akibat sirkulasi udara yang terganggu atau gesekan berlebihan dengan permukaan popok. Pada kondisi yang lebih parah, kemunculan bercak merah atau ruam di kulit bayi bisa diiringi dengan rasa gatal dan luka lecet yang membuat si kecil rewel.
Mulai sekarang, jangan mudah tergoda dengan tawaran popok bayi yang harganya murah, ya. Pilihlah popok bayi berkualitas dengan ukuran sesuai kebutuhan buah hatimu. Jangan sampai popok bayi yang salah ukuran bikin si kecil merasa tidak nyaman hingga rewel dan aktivitasnya terganggu.
1
Komentar