Ketua Pansus RPJMD Tumbang Usai Bacakan Laporan
Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) DPRD Bali, I Nyoman Adnyana tumbang hingga dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah usai menyampaikan laporan Pansus dalam rapat antara Gubernur Made Mangku Pastika dengan DPRD Bali, Selasa (28/2) siang.
DENPASAR, NusaBali
Adnyana yang juga anggota Fraksi PDIP ini mendadak dilarikan ke rumah sakit karena sempat muntah-muntah, diduga serangan jantung.
Sebenarnya rapat antara Gubernur Pastika yang didampingi sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dengan DPRD Bali baru saja berlangsung satu sesi. Yakni laporan Pansus Ranperda RPJMD oleh Adnyana selaku Ketua Pansus. Saat itu Gubernur Pastika dan Nyoman Adi Wiryatama hadir. Rapat dipandu Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry.
Awalnya, Adnyana tampil biasa-biasa saja. Politisi PDIP asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini menyampaikan bahwa rapat eksekutif-legislatif tidak ada yang tegang dan tak perlu dikhawatirkan.”Tidak ada yang gawat. Semuanya dibuat kondusif. Jadi tidak ada yang dikhawatirkan,” ujar Adnyana mengawali laporannya. Selanjutnya Adnyana menyampaikan proses penggodokan Ranperda RPJMD yang digarap Pansus.
Mulai rapat, sosialisasi, penyerapan aspirasi termasuk konsultasi ke Mendagri semuanya sudah selesai. Sehingga tidak ada hal gawat yang perlu dibahas. Nah, usai menyampaikan laporannya tersebut Adnyana sempat keluar ruangan. Anggota DPRD Bali lainnya sempat mengira Adnyana ke toilet, seperti anggota dewan lainnya yang lalu lalang karena kebelet ke toilet.
Saat sesi tanya jawab antara eksekutif dan legislatif, Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya mengumumkan kalau rekannya Adnyana tumbang dan muntah-muntah di luar ruangan sidang. “Sekarang sedang menuju perjalanan ke Rumah Sakit,” ujar Tama Tenaya yang membuat rapat mendadak hening. Sugawa Korry yang memandu acara rapat langsung melanjutkan dan menyampaikan kondisi Adnyana.
“Kita memang tidak sampaikan di forum ini atas kondisi rekan kita Pak Adnyana. Supaya teman-teman konsentrasi mengikuti rapat. Pak Adnyana sudah diantar ke rumah sakit,” ujar Sugawa Korry. Namun Tama Tenaya langsung menyahut. “Bagi saya hal seperti ini perlu disampaikan kepada teman-teman, supaya teman-teman tidak kaget. Saksi mata yang juga staf di DPRD Bali, I Wayan Sariada menyebutkan sempat ikut menggotong Adnyana bersama I Wayan Sudarma, staf pimpinan DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.
“Tadi kita gotong, nggak ada siapa-siapa, semuanya di dalam ruangan sidang,” ujar Sariada. Lanjut Sariada petugas keamanan DPRD Bali sempat memanggil ambulance. Namun karena khawatir kondisi, Adnyana akhirnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bross yang lokasinya berada tidak jauh dari Gedung DPRD Bali. “Rumah sakit yang terdekat saja dibawa dulu,” cerita pria yang akrab dipanggil Saridon ini. Sempat mendapatkan penanganan medis di RS Bross, kondisi Adnyana dikhawatirkan memburuk, sehingga dirujuk ke RS Sanglah.
Hal itu disampaikan Kasubbag Humas Dewa Rai Rustina. “Sudah dibawa ke Rumah Sakit Sanglah lagi,” ujar Rai Rustina. Sementara menurut Ni Made Melisa yang tak lain adalah putri dari Adnyana saat dihubungi NusaBali, Selasa sore kemarin mengatakan kondisi ayahnya sudah membaik dan bisa diajak komunikasi. “Sekarang sudah sadar, tetapi masih tetap dirawat di ICU di Pusat Layanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Sanglah. Tadi sempat ikut rapat di DPRD Bali sebentar, mungkin kecapekan,” ujar Melisa singkat via telepon. * nat
Sebenarnya rapat antara Gubernur Pastika yang didampingi sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dengan DPRD Bali baru saja berlangsung satu sesi. Yakni laporan Pansus Ranperda RPJMD oleh Adnyana selaku Ketua Pansus. Saat itu Gubernur Pastika dan Nyoman Adi Wiryatama hadir. Rapat dipandu Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry.
Awalnya, Adnyana tampil biasa-biasa saja. Politisi PDIP asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini menyampaikan bahwa rapat eksekutif-legislatif tidak ada yang tegang dan tak perlu dikhawatirkan.”Tidak ada yang gawat. Semuanya dibuat kondusif. Jadi tidak ada yang dikhawatirkan,” ujar Adnyana mengawali laporannya. Selanjutnya Adnyana menyampaikan proses penggodokan Ranperda RPJMD yang digarap Pansus.
Mulai rapat, sosialisasi, penyerapan aspirasi termasuk konsultasi ke Mendagri semuanya sudah selesai. Sehingga tidak ada hal gawat yang perlu dibahas. Nah, usai menyampaikan laporannya tersebut Adnyana sempat keluar ruangan. Anggota DPRD Bali lainnya sempat mengira Adnyana ke toilet, seperti anggota dewan lainnya yang lalu lalang karena kebelet ke toilet.
Saat sesi tanya jawab antara eksekutif dan legislatif, Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya mengumumkan kalau rekannya Adnyana tumbang dan muntah-muntah di luar ruangan sidang. “Sekarang sedang menuju perjalanan ke Rumah Sakit,” ujar Tama Tenaya yang membuat rapat mendadak hening. Sugawa Korry yang memandu acara rapat langsung melanjutkan dan menyampaikan kondisi Adnyana.
“Kita memang tidak sampaikan di forum ini atas kondisi rekan kita Pak Adnyana. Supaya teman-teman konsentrasi mengikuti rapat. Pak Adnyana sudah diantar ke rumah sakit,” ujar Sugawa Korry. Namun Tama Tenaya langsung menyahut. “Bagi saya hal seperti ini perlu disampaikan kepada teman-teman, supaya teman-teman tidak kaget. Saksi mata yang juga staf di DPRD Bali, I Wayan Sariada menyebutkan sempat ikut menggotong Adnyana bersama I Wayan Sudarma, staf pimpinan DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.
“Tadi kita gotong, nggak ada siapa-siapa, semuanya di dalam ruangan sidang,” ujar Sariada. Lanjut Sariada petugas keamanan DPRD Bali sempat memanggil ambulance. Namun karena khawatir kondisi, Adnyana akhirnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bross yang lokasinya berada tidak jauh dari Gedung DPRD Bali. “Rumah sakit yang terdekat saja dibawa dulu,” cerita pria yang akrab dipanggil Saridon ini. Sempat mendapatkan penanganan medis di RS Bross, kondisi Adnyana dikhawatirkan memburuk, sehingga dirujuk ke RS Sanglah.
Hal itu disampaikan Kasubbag Humas Dewa Rai Rustina. “Sudah dibawa ke Rumah Sakit Sanglah lagi,” ujar Rai Rustina. Sementara menurut Ni Made Melisa yang tak lain adalah putri dari Adnyana saat dihubungi NusaBali, Selasa sore kemarin mengatakan kondisi ayahnya sudah membaik dan bisa diajak komunikasi. “Sekarang sudah sadar, tetapi masih tetap dirawat di ICU di Pusat Layanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Sanglah. Tadi sempat ikut rapat di DPRD Bali sebentar, mungkin kecapekan,” ujar Melisa singkat via telepon. * nat
1
Komentar