Luhut Kunjungi Jembrana, 'Kado' Setahun Tamba-Ipat
NEGARA, NusaBali
Jelang setahun kepemimpinan I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat (Tamba-Ipat) sebagai Bupati-Wakil Bupati Jembrana, Gumi Makepung mendapat ‘kado’ spesial.
Kado dimaksud berupa kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, ke Jembrana, Jumat (25/2) pagi.
Menko Luhut merupakan pejabat pusat ketiga yang kunjungi Jembrana dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Kepala Staf Angkatan Laut KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono sudah lebih dulu kunjungi Jembrana, daerah ujung barat Bali di bawah kepemimpinan Tamba-Ipat, yang akan genap setahun jadi Bupati-Wabup, 26 Februari 2022 ini.
Menko Luhut tiba di Stadion Pecangakan Jembana, menggunakan pesawat helikopter bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra ini, Jumat pagi sekitar pukul 08.45 Wita. Menko Luhut disambut langsung Bupati Nengah Tamba, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), dan jajaran Forkopimda Jembrana.
Kemudian, Menko Luhut bersama Bupati Tamba naik satu mobil bergerak menuju Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Agenda kunjungan Menko Luhut ke Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru adalah meninjau fasilitas Laboratorium Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP), yang merupakan sebuah pro-gram kolaborasi TNI AL, pemerintah daerah, dan swasta dalam pengembangan teknologi budidaya laut, khususnya udang vaname.
Dalam kunjungan itu, Menko Luhut diajak menebar 1.000 ekor benur (benih udang) vaname di Kampung Bahari Nusantara INAP kawasan Banjar Pebuahan. Di lokasi tersebut, juga tampak hadir Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purwono.
Di hadapan Menko Luhut, Bupati Tamba menceritakan ihwal pembangunan INAP di Jembrana ini. Saat awal mendengar presentasi dari Dr Joecelin (Dr Joe) yang ju-ga pencipta budidaya udang vaname dengan teknologi padat tebar tinggi atau ultra intensive aquagriculture technology (UIAT), Bupati Tamba mengaku sempat tidak percaya dan mengira hal itu hanya khayalan.
"Dr Joe datang dan meyakinkan saya dengan mengajak ke Lovina (Buleleng) meli-hat langsung apa yang sudah dikerjakan. Termasuk ke Situbondo (di Milenial Shrimp Farming Situbondo, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo, Jawa Timur), dan melihat sendiri hasil panennya," kenang Bupati Tamba.
Setelah melihat secara langsung, Bupati Tamba mengaku yakin bahwa apa yang dikerjakan itu akan menjadi proyek masa depan, khususnya dalam hal budidaya udang vaname. "Karena itu, saya sangat bersyukur proyek ini bisa berjalan. Bah-kan, proyek ini pertama kali dilakukan dan dikembangkan di Jembrana, sehingga dikunjungi langsung Bapak Menko Marves hari ini (kemarin)," jelas Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembana ini.
Kepada pengelola INAP, Bupati Tamba juga meminta agar memperkerjakan anak-anak muda Jembrana. Bupati Tamba juga berharap turunan dari produk ini jangan hanya sebatas ekspor atau diperjualbelikan. Namun, sortiran udang yang tidak me-menuhi kualitas ekspor, diarahkan untuk dimanfaatkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jembrana.
"Yang tidak masuk dalam kelas ekspor, biarlah dimanfaatkan anak-anak kita yang berhenti kerja karena pandemi. Nanti bisa diolah menjadi produk turunan seperti bakso udang, kuliner udang, roti udang. Ini yang kita rencanakan agar bermanfaat bagi anak-anak dan UMKM Jembrana," TANDAS mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 dan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019 ini.
Bupati Tamba menambahkan, program INAP ini ditekankan agar bermanfaat bagi Jembrana, khususnya bagaimana dalam setiap pengembangan budidaya nanti, su-paya 80 persen pekerja merupakan anak-anak Jembrana. "Saya juga minta CSR untuk Kabupaten Jembrana dan itu sudah dikerjakani. Ini yang kita utamakan untuk bisa akhirnya masyarakat kita, anak-anak muda kita yang sudah putus semangat bisa bangkit lagi," kata Bupati Tamba.
Sementara, Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purwono mengatakan program INAP ini merupakan program kolaborasi antara TNI AL, Pemda, para ah-li, dan pihak swasta. Wujudnya adalah pengembangan budidaya laut dalam mewu-judkan program ‘Kampung Bahari’.
"Kalau kita menggunakan tambak terbuka, yang pertama efisien tempat. Kita mem-perkejakan anak-anak Jembrana. Mereka berjumlah 150 orang, sebelumnya sudah dilatih di Situbondo, Jawa Timur. Itu akan menjadi cikal bakal INAP 1 di Banjar Pebuahan ini. Selanjutnya kita kembangkan untuk mendidik adik-adiknya, menga-wali INAP 2, INAP 3, dan INAP-INAP seterusnya yang akan kami kerjakan," pa-par Heri Purwono.
Menurut Heri Purwono, pihaknya juga akan memperdayakan perusahan-perusaha-an daerah dalam pasca produksi. Selain itu, juga akan menggaet UMKM Jembra-na. "Target saya adalah ekspor. Yang sisa-sisa ukuran kecil, kami salurkan ke mas-yarakat setempat. Dan mereka akan kami bina, sehingga ini berlanjut untuk meni-ngkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Sementara itu, Menko Luhut mengapresiasi proyek Laboratorium INAP di Jembra-na ini. Menurut Luhut, proyek ini adalah hal yang luar biasa. Dia pun memastikan pemerintah siap mendukung proyek ini. "Saya terus terang baru saja mendengar ini. Kembangkan terus. Nanti pemerintah akan menjadi payungnya untuk bisa me-ngembangkan ini. Saya pikir ini bisa menjadi proyek nasional," tegas Luhut.
Luhut menambahakan, program INAP ini harus bermanfaat bagi masyarakat, baik dalam hal menyerap tenaga kerja maupun menciptakan pelaku UMKM baru. "Ka-rena permintaan dunia akan udang cukup besar, saya pikir harus dorong. Jangan khawatir, pemerintah akan membantu. Termasuk produk turunan untuk UMKM tadi seperti disampaikan Bupati Jembrana," kata Luhut. *ode
1
Komentar