Dinkes Tabanan Fasilitasi Rapid Antigen
Arak-arakan Ogoh-ogoh saat Pangerupukan
Bila ada pemuda yang hasilnya positif, akan dilaksanakan tracing pada Rabu, 2 Maret 2022, oleh petugas.
TABANAN, NusaBali
Dinas Kesehatan Tabanan memfasilitasi alat rapid antigen dan petugas bagi pengusung ogoh-ogoh yang akan melaksanakan pengarakan di Hari Pangerupukan serangkaian Hari Raya Nyepi 1944/2022. Persiapan fasilitas ini rencananya dilakukan di setiap puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila menegaskan untuk persiapan itu Dinas Kesehatan sudah bersurat ke perbekel agar mendata jumlah personel yang akan mengusung ogoh-ogoh. Data diminta sudah disetor pada Sabtu (26/2) hari ini. “Kami sudah bersurat ke perbekel terkait ini,” kata dr Susila, Jumat (25/2).
Kata dia, kesiapan fasilitas rapid antigen terhadap pengusung ogoh-ogoh dilakukan H-1 Pangerupukan. Sistemnya pengarak yang mendatangi puskesmas di masing-masing wilayah. Petugas tidak turun ke banjar karena terlalu banyak. “Jadi yang akan rapid ini datang ke puskesmas, kita sudah siapkan tim,” imbuh dr Susila.
Menurut dr Susila jumlah stok alat rapid antigen nanti disebutkan mencukupi. Hal ini dikuatkan dengan informasi bahwa banyak desa yang tidak mengirim data karena tidak mengarak ogoh-ogoh.
“Misalnya ada satu desa awalnya mengirim 4 banjar, tapi setelah didata atau data terbaru hanya satu banjar yang dikirim. Kemudian setiap banjar kemungkinan tidak maksimal mengirimnya 25 orang, lebih banyak yang kurang dari jumlah itu,” kata dr Susila.
Ditambahkannya, bila ada pemuda yang hasilnya positif akan dilaksanakan tracing pada Rabu, 2 Maret 2022, oleh petugas. Namun, risikonya adalah jika ada yang positif mereka harus menjalani isolasi mandiri (isoman) terlebih dahulu sebelum dilakukan tes PCR.
“Nanti yang positif tetap akan isoman dulu di rumah masing-masing dan diawasi Satgas Desa. Karena setelah PCR harus menunggu dulu hasilnya, mungkin setelah Nyepi atau Ngembak Geni itu kita langsung jemput mereka yang positif untuk menjalani isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan,” tandas dr Susila. *des
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila menegaskan untuk persiapan itu Dinas Kesehatan sudah bersurat ke perbekel agar mendata jumlah personel yang akan mengusung ogoh-ogoh. Data diminta sudah disetor pada Sabtu (26/2) hari ini. “Kami sudah bersurat ke perbekel terkait ini,” kata dr Susila, Jumat (25/2).
Kata dia, kesiapan fasilitas rapid antigen terhadap pengusung ogoh-ogoh dilakukan H-1 Pangerupukan. Sistemnya pengarak yang mendatangi puskesmas di masing-masing wilayah. Petugas tidak turun ke banjar karena terlalu banyak. “Jadi yang akan rapid ini datang ke puskesmas, kita sudah siapkan tim,” imbuh dr Susila.
Menurut dr Susila jumlah stok alat rapid antigen nanti disebutkan mencukupi. Hal ini dikuatkan dengan informasi bahwa banyak desa yang tidak mengirim data karena tidak mengarak ogoh-ogoh.
“Misalnya ada satu desa awalnya mengirim 4 banjar, tapi setelah didata atau data terbaru hanya satu banjar yang dikirim. Kemudian setiap banjar kemungkinan tidak maksimal mengirimnya 25 orang, lebih banyak yang kurang dari jumlah itu,” kata dr Susila.
Ditambahkannya, bila ada pemuda yang hasilnya positif akan dilaksanakan tracing pada Rabu, 2 Maret 2022, oleh petugas. Namun, risikonya adalah jika ada yang positif mereka harus menjalani isolasi mandiri (isoman) terlebih dahulu sebelum dilakukan tes PCR.
“Nanti yang positif tetap akan isoman dulu di rumah masing-masing dan diawasi Satgas Desa. Karena setelah PCR harus menunggu dulu hasilnya, mungkin setelah Nyepi atau Ngembak Geni itu kita langsung jemput mereka yang positif untuk menjalani isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan,” tandas dr Susila. *des
1
Komentar