Pecalang Pakai Motor Listrik Amankan Nyepi
35 Desa Adat Se-Kota Denpasar Dapat Bantuan Masing-masing Satu Kendaraan
DENPASAR, NusaBali
Komunitas Kolaboratif #KemBALIBecik, didukung Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan mitra-mitra dari berbagai sektor, menyerahkan bantuan kendaraan listrik (EV-Electric Vehicle) kepada Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, Jumat (25/2) pagi.
Kendaraan listrik berjumlah 35 unit ini diberikan sebagai upaya mendukung kegiatan pecalang dalam menjaga keheningan dan keamanan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 pada Wraspati Pon Wayang, Kamis, 3 Maret 2022 nanti.
Penyerahan secara simbolis 35 unit motor listrik kepada MDA Kota Denpasar, Jumat pagi, dilakukan oleh Manajer Komunikasi PLN Bali, I Made Arya, kepada perwakilan pecalang di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar. Acara tersebut dihadiri pula Kadis Perhubungan Provinsi Bali, I Wayan Gede Samsi Gunarta, dan jajaran MDA Kota Denpasar.
Kendaraan listrik ini diperuntukkan bagi 35 desa adat se-Kota Denpasar. Tiap desa adat kebagian sumbangan satu motor listrik. Kendaraan untuk pecalang ini memiliki keunggulan, yakni rendah karbon dan tanpa suara. Jika dipadukan dengan sumber energi terbarukan, bentuk transportasi ini bisa memberikan dampak positif pada lingkungan.
\Penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan ini sangat relevan dengan masyarakat Bali, yang memahami pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam. Selain itu, inisiatif penggunaan kendaraan listrik juga merupakan upaya untuk mendorong ‘ekonomi hijau’, yakni pertumbuhan ekonomi yang berimbang dengan pelestarian lingkungan.
Kendaraan listrik yang statusnya dipinjamkan untuk desa-desa adat di Kota Denpasar ini disediakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PLN UID Bali, Komunitas Electric Wheel, Viaje, Gesits, United Motor, dan Goda. Sedangkan #KemBALIBecik adalah sebuah kolaborasi dari beberapa lembaga masyarakat sipil, swasta, dan pemerintahan di Bali, yang bertujuan mendorong pemulihan pasca Covid-19 dan berorientasi pada ekonomi hijau, termasuk di dalamnya akselerasi transportasi rendah karbon, energi terbarukan, dan pariwisata berkelanjutan.
Kadis Perhubungan Provinsi Bali, Wayan Gede Samsi Gunarta, mengatakan 35 unit kendaraan listrik yang diserahkan secara simbolis kemarin diperuntukkan kepada 35 desa adat di Denpasar. Kendaraan listrik ini nantinya akan dipakai pecalang desa adat selama 3 hari, mulai saat Pangerupukan Nyepi (sehari sebelum Nyepi pada Tilem Kapitu, 2 Maret 2022), saat Nyepi Tahun Baru Saka 1944 (pada 3 Maret 2022), dan saat Ngembak Gni (sehari setelah Nyepi, 4 Maret 2022).
"Selama 3 hari itu, pecalang bisa menggunakan kendaraan listrik ini dalam kegiatan berpatroli mengamankan Hari Raya Nyepi. Kendaraan listrik ini kan tidak ada suaranya, jadi pas dipakai oleh pecalang dalam menjaga wilayah saat Nyepi," ujar Samsi Gunarta saat dikonfirmasi NusaBali. Jumat kemarin.
Menurut Samsi Gunarta, penyerahan bantuan kendaraan listrik ini merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan manfaat kendaraan listrik dan relevansi yang positif dengan nilai adat dan budaya yang ada di Bali. Selain itu, gerakan ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. "Jadi, selain mendukung tugas pecalang di desa adat, ini juga implementasi Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019," katanya.
Samsi Gunarta menyebutkan, kendaraan listrik yang dipakai pecalang saat bertugas nanti tidak hanya untuk patroli keamanan perayaan Nyepi, namun bisa juga digunakan untuk kondisi darurat. “Misalnya, untuk mengawal krama Bali yang darurat berobat ke rumah sakit,” tandas birokrat asal Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan ini. *nat
1
Komentar