nusabali

Orgil Main Tebas, 1 Tewas, 2 Luka

  • www.nusabali.com-orgil-main-tebas-1-tewas-2-luka

Usai habisi nyawa sang paman, orgil Nyoman Cenik lukai istri korban dan kakak kandungnya hingga masuk RS

Toh, korban Wayan Kasih tak berhasil diselamatkan. Pria berusia 40 tahun ini terluka tebas di bagian lambung kanan, hingga tersungkur bersimbah darah di halaman rumahnya. Bahkan, koban terluka parah hingga ususnya terburai.

Setelah Wayan Kasih terkapar bersimbah darah, giliran istri koban, Nengah Suentri, yang hendak melerai, ditebas dengan senjata golok yang sama. Perempuan berusia 38 tahun ini pun terluka di telapak tangan kanan dan beberapa luka gores di leher.

Beruntung, nyawa Nengah Suentri selamat dari maut setelah kakak pelaku, I Ketut Sari, datang menyelamatkannya. Ketut Sari berhasil menghentikan serangan bertubi-tubuh yang diarahkan adiknya kepada korban Nengah Suentri, dengan cara merampas golok.

Setelah senjata goloknya dirampas, pelaku Nyoman Cenik tetap ngamuk dan melakukan perlawanan. Pelaku menggigit leher kiri kakaknya, Ketut Sari, hingga terluka parah. Peristiwa heboh internal keluarga ini kontan membuat warga sekampung berhamburan ke TKP. Mereka berusaha menangkap orgil ngamuk, termasuk keponakan korban Wayan Kasih, yakni I Wayan Ngina, 38.

Laporan atas insiden berdarah ini masuk ke Polsek Abang. Tak lama berselang, jajaran Polsek Abang datang ke lokasi TKP di Banjar/Desa Bunutan untuk menangkap pelaku Nyoman Cenik. Petugas Polsek Abang juga mengevakuasi dua korban terluka ke RSUD Karangasem untuk mendapatkan perawatan.

Demkikian pula korban tewas Wayan Kasih, yang langsung menghembuskan napas terakhir di lokasi TKP, dibawa ke RSUD Karangasem untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan pelaku Nyoman Cenik sendiri tadi malam diamankan ke Mapolsek Abang dalam kondisi kedua tangannya diborgol.

Sementara itu, korban terluka Ketut Sari yang notabene kakak kandung pelaku Nyoman Cenik, memaparkan adiknya itu menderita gangguan jiwa sejak 10 tahun silam. Pelaku menjadi orgil 2 tahun pasca bercerai dengan istrinya pada 2005. Mereka bercerai setelah dikaruniai 3 anak.

Namun, kata Ketut Sari, selama ini pelaku Nyoman Cenik memang kerap ngamuk jika penyakitnya kambuh. Namun, si orgil tidak pernah sampai ngamuk menggunakan senjata tajam. Nah, kemarin petang, dia tak tahu persis apa pemicu adiknya mendadak ngamuk sembari main tebas senjata golok, hingga menewaskan pamannya.

“Saya tidak tahu masalahnya. Saya pulang setelah mendengar suara ‘tolong... tolong...’. Begitu pulang, adik saya (pelaku) telah ngamuk membawa golok,” ungkap Ketut Sari kepada NusaBali di RSUD Karangasem, tadi malam.

Paparan hampir senada juga disampaikan keponakan korban Wayan Kasih, yakni I Wayan Ngina, yang notabene masih sepupu pelaku Nyoan Cenik. Menurut Wayan Ngina, orgil Nyoman Cenik sempat dua kali menjalani perawatan di RSJ Bangli. Setelah dua kali dirawat di RSJ Bangli, penyakitnya berangsur sembuh, bahkan sempat bekerja di Denpasar. “Tapi, justru setelah tinggal di rumah, penyakitnya sering kumat,” cerita Nengah Ngina.

Sementara, korban Nengah Suentri yang terluka cukup parah, hingga tadi malam masih dirawat di RSUD Karangasem. Meski dalam kondisi cukup kritis dengan napas bantuan, korban Nengah Suentri terus menanyakan nasib suaminya, Wayan Kasih. Dia tak tahu suaminya sudah meninggal. “Bagaimana suami saya? Tadi saya lihat dia terkapar,” ujar Nengah Suentri. * k16

Komentar