Ogoh-Ogoh Densel Dinilai, Wajib Kirim Video Malam Pangerupukan
DENPASAR, NusaBali.com - Penilaian lomba ogoh-ogoh yang diselenggarakan Paiketan Yowana Kota Denpasar menyambut Hari Raya Nyepi 1944 berlanjut di Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (26/2/2022).
Setelah sebelumnya sudah dilakukan di Kecamatan Denpasar Utara, Kamis (24/2/2022) dan di Kecamatan Denpasar Timur Jumat (25/2/2022) kemarin.
Sebanyak 23 ogoh-ogoh karya Sekaa Teruna (ST) banjar di Denpasar Selatan (ditambah 1 ogoh-ogoh di Denpasar Timur) dikunjungi tim juri terdiri dari Guru Anom, Komang Indra Gases, Dwo Aga, dan Gung Balux.
Mereka, Dewan Juri, berangkat dari Kantor MDA Kota Denpasar menuju Balai Banjar Tangtu, Desa Adat Kesiman, sebagai ogoh-ogoh yang pertama kali dinilai. Hingga kunjungan terakhir di Balai Banjar Dalem Kesuma Sari, Desa Adat Kepaon, Denpasar Selatan.
Ketua Panitia Lomba Ogoh-Ogoh Paiketan Yowana Kota Denpasar, Anak Agung Ari Yuda Krismawan, mengatakan jumlah keseluruhan ogoh-ogoh yang mengikuti lomba yang diselenggarakan pihaknya sebanyak 98 ogoh-ogoh. Semuanya merupakan satu perwakilan banjar di wilayah Kota Denpasar.
Mereka tersebar di 4 kecamatan yakni, Denpasar Utara 20 ogoh-ogoh, Denpasar Timur 35, Denpasar Selatan 23, dan Denpasar Barat 20 ogoh-ogoh.
Setelah semua ogoh-ogoh nantinya dinilai oleh Dewan Juri, maka akan dipilih 3 ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan. Lebih lanjut dari sana akan ditentukan juara 1,2, dan 3 ogoh-ogoh terbaik Kota Denpasar.
Para pemenang lomba ini pun rencananya akan disinkronkan dengan lomba ogoh-ogoh yang baru-baru disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster, yakni 3 ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan di seluruh Bali akan diberikan apresiasi sebesar Rp 5 Juta. Sementara juara 1,2,3 di masing-masing kabupaten/kota masing-masing mendapat Rp 50 juta, Rp 35 juta, dan Rp 25 Juta.
Agung Yuda mengungkapkan pihaknya sudah mengajukan kepada Pemerintah Kota Denpasar supaya lomba yang diselenggarakan oleh Paiketan Yowana Kota Denpasar, disinkronkan dengan lomba yang digagas Gubernur Koster.
"Kami sudah koordinasi dengan Guru Wisesa atau pemerintah, yaitu pak Wali dan pak Wakil, agar juara lomba ini disinkronkan dengan juara lomba yang digelar provinsi," ujarnya.
Lebih jauh Agung Yuda menjelaskan, kriteria lomba ogoh-ogoh yang diadakan pihaknya di antaranya terkait penggunaan bahan yang ramah lingkungan, selain kriteria teknis seperti tinggi ogoh-ogoh antara 2-5,5 meter. Sementara karakter ogoh-ogoh harus didasarkan pada sastra Bali.
Ia pun menyebut kriteria disiplin protokol kesehatan juga dimasukkan sebagai bagian dari kriteria mencari ogoh-ogoh terbaik.
Pada malam pengerupukan, ketika ogoh-ogoh diarak, masing-masing ST wajib memvideokan proses pengarakan (nyomya butha kala) untuk selanjutnya dikirim ke panitia lomba.
"Video langsung dikirimkan ke link yang sudah kami terapkan, yaitu di IG (Instagram)," kata Agung Yudha.
Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, Agung Yuda berharap para pemuda tetap mengembangkan kreativitasnya masing-masing, namun tetap bertanggung jawab.
"Jadilah pemuda yang kreatif, pemuda yang walaupun diberikan tuntutan tetapi juga bisa memberikan solusi," tandas Agung Yuda.
Besok, Dewa Juri akan melanjutkan penilaian di Kecamatan Denpasar Barat, sebelum pengumuman ogoh-ogoh terbaik diumumkan setelah perayaan Nyepi yanh pada tahun jatuh pada 3 Maret 2022.
Komentar