Pemkab Gelar Operasi Pasar Khusus Migor
Harga Minyak Goreng di Klungkung Melonjak
SEMARAPURA, NusaBali
Guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng (migor) menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Pemkab Klungkung melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Klungkung, menggelar operasi pasar khusus minyak goreng di Pasar Umum Galiran Kecamatan Klungkung dan Pasar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Senin (28/2).
100 dus minyak goreng kemasan 1 liter disiapkan untuk kegiatan ini. Dari jumlah itu, 60 dus untuk operasi pasar di Pasar Umum Galiran dan 40 dus di Pasar Kusamba. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, operasi pasar ini untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat. Operasi pasar minyak goreng ini khusus dijual untuk rumah tangga atau konsumen, bukan untuk diperjualbelikan kembali. "Terima kasih kepada para distributor, berkat kerja sama yang baik sehingga kegiatan ini bisa terlaksana," ujar Bupati Suwirta, didampingi Sekda Klungkung Gede Putu Winastra.
Minyak goreng kemasan 1 liter dijual dengan harga distributor yakni Rp 14.000. Setiap pembeli sebelumnya telah didata, hanya diperkenankan membeli maksimal dua kemasan atau dua liter minyak goreng. Operasi pasar ini berlangsung selama 2 hari, 28 - 29 Februari 2022 dari pukul 07.00 hingga pukul 13.00 Wita.
Sementara itu, harga migor di pasar umum kini masih di atas Rp 21.500/liter. Pantauan di lapangan, tampak para pengunjung pasar antusias membeli minyak goreng di operasi pasar itu. Seorang pengunjung Pasar Galiran Luh Gede Pramesti menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Klungkung yang telah menggelar kegiatan ini. "Saya beli dua liter minyak goreng untuk jaga-jaga. Siapa tahu dekat hari raya Nyepi nanti minyak goreng kembali langka atau harganya naik tajam," ujar Pramesti, sembari menunjukkan minyak gorengnya.
Operasi pasar ini untuk menindaklanjuti hasil sidak yang dilakukan Bupati Suwirta, terkait minyak goreng (kemasan/curah) langka di Pasar Galiran, toko grosir dan swalayan di seputaran Kota Semarapura, Klungkung, Jumat (25/2) siang. Dari hasil pemantauan di areal Pasar Galiran, salah satu toko terlihat ada penumpukan minyak, tetapi bukan penimbunan, melainkan karena harga pokok pembelian mahal belum bisa melepas dengan harga pasar sesuai ketentuan. "Pokoknya saja saya beli Rp 19.000/liter, kalau saya jual Rp 14.000 banyak rugi," kata seorang pedagang sata itu, kepada Bupati Suwirta. *wan
Komentar