Pemkab Klungkung Gelar Tawur Agung di Catus Pata
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung menggelar upacara Mapepada serangkaian Tawur Agung Kasanga Tahun Baru Saka 1944, di Catus Pata Klungkung, Anggara Umanis Wayang, Selasa (1/3) pagi.
Tawur Agung akan digelar, Buda Pahing Wayang, Rabu (2/3) ini. Prosesi Mapepada diawali dengan pengantar puja Ida Pedanda Gede Made Rai dari Griya Pidada, Semarapura Kangin, Klungkung, dan diakhiri persembahyangan bersama. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta muspayang sekaligus mengikuti prosesi tersebut. Hadir, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Klungkung Tjokorda Gde Agung, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra. Upacara Mapepada ini bertujuan menyucikan segala jenis wawalungan (hewan kurban) dan sarana upacara lain yang akan digunakan dalam upacara Tawur Kasanga pada Saniscara Tilem Kasanga, Rabu (2/3) ini.
Panita upacara Dewa Ketut Soma mengatakan upacara ini digelar rutin setiap setahun sekali. Tujuan ucapara ini yakni untuk menyucikan semua wawalungan atau binatang korban yang akan digunakan dalam upacara Tawur Agung Kasanga. "Mapepada juga untuk menyucikan segala jenis sarana upacara yang akan digunakan dalam Tawur Kasanga," kata Dewa Soma.
Wawalungan meliputi kerbau, sapi, kambing, angsa, ayam dan pelbagai jenis sarana pelengkap lainnya. Seluruh wawalungan tersebut disucikan, didoakan dan dituntun murwa daksina (berputar tiga kali putaran searah jarum jam) mengelilingi patung Kanda Pat Sari atau Catus Pata.
Jelas Dewa Soma, semua hewan didoakan kepada ke para dewa sesuai dengan pengelompokannya. Binatang berkaki dua didoakan ke Dewa Iswara, binatang kaki empat didoakan ke Brahma, binatang yang merangkak seperti penyu didoakan ke hadapan Mahadewa. Sedangkan untuk ikan dan binatang tanpa kaki didoakan kepada Dewa Wisnu. Selanjutnya untuk pepohonan seperti pohon pisang dan belimbing didoakan kepada Dewa Siwa. “Proses purwa daksina ini bertujuan agar dikehidupan mendatang, para binatang dan sarana upakara lainnya, dapat menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Dewa Soma.
Bupati Suwirta berharap Tawur Agung Kasanga khususnya yang digelar di masing-masing desa bisa dilaksanakan dengan baik sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19.*wan
Panita upacara Dewa Ketut Soma mengatakan upacara ini digelar rutin setiap setahun sekali. Tujuan ucapara ini yakni untuk menyucikan semua wawalungan atau binatang korban yang akan digunakan dalam upacara Tawur Agung Kasanga. "Mapepada juga untuk menyucikan segala jenis sarana upacara yang akan digunakan dalam Tawur Kasanga," kata Dewa Soma.
Wawalungan meliputi kerbau, sapi, kambing, angsa, ayam dan pelbagai jenis sarana pelengkap lainnya. Seluruh wawalungan tersebut disucikan, didoakan dan dituntun murwa daksina (berputar tiga kali putaran searah jarum jam) mengelilingi patung Kanda Pat Sari atau Catus Pata.
Jelas Dewa Soma, semua hewan didoakan kepada ke para dewa sesuai dengan pengelompokannya. Binatang berkaki dua didoakan ke Dewa Iswara, binatang kaki empat didoakan ke Brahma, binatang yang merangkak seperti penyu didoakan ke hadapan Mahadewa. Sedangkan untuk ikan dan binatang tanpa kaki didoakan kepada Dewa Wisnu. Selanjutnya untuk pepohonan seperti pohon pisang dan belimbing didoakan kepada Dewa Siwa. “Proses purwa daksina ini bertujuan agar dikehidupan mendatang, para binatang dan sarana upakara lainnya, dapat menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Dewa Soma.
Bupati Suwirta berharap Tawur Agung Kasanga khususnya yang digelar di masing-masing desa bisa dilaksanakan dengan baik sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19.*wan
1
Komentar