Dinas LHK Kerahkan 600 Personel
Bersihkan Sampah Pasca Perayaan Nyepi Tahun Saka 1944
Memang ada penambahan volume sampah yang disumbang oleh sampah pasca hari raya atau bekas upacara, hanya saja peningkatannya tidak signifikan.
MANGUPURA, NusaBali
Selama Pangrupukan Nyepi Tahun Saka 1944 hingga sehari setelah Nyepi (Ngembak Gni), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung harus berjibaku melakukan penanganan sampah hari raya. Bahkan sampai harus menurunkan 600 tenaga kebersihan untuk membersihkan sampah pasca hari raya, termasuk sampah saat pangrupukan.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung, AA Gede Agung Dalem mengatakan sampah hari raya diperkirakan sebanyak 190 ton.
Menurutnya, memang ada penambahan volume sampah yang disumbang oleh sampah hari raya atau bekas upacara. Hanya saja jumlahnya tidak signifikan. “Waktu hari raya pangrupukan saja banyak sampahnya, sampah hari raya kita perkirakan mencapai 190 ton dalam sehari,” ujarnya, Jumat (4/3).
Gung Dalem membeberkan, sampah sudah diambil sebelum hari raya Nyepi. Namun meski sudah dibersihkan saat hari Pangrupukan, saat Ngembak Gni pembersihan tetap dilakukan. Mengingat sampah bekas pecaruan di beberapa catus pata atau perempatan masih ada. Untuk membersihkan sampah tersebut pihaknya sampai menurunkan 600 tenaga atau tukang sapu di jalan.
“Sore hingga petang kan ada yang menggelar pengarakan ogoh-ogoh, sampah itu malamnya sudah langsung kita bersihkan. Dari 190 ton sampah sebanyak 50,4 ton sampah yang dibersihkan Dinas LHK. Sementara untuk sampah upacara pecaruan hari ini kita bersihkan. Bahkan tim di masing-masing wilayah sudah kami kerahkan,” katanya sembari menyebut rata-rata jumlah sampah di Badung sebanyak 330 ton.
Gung Dalem melanjutkan, sampah tersebut sudah dibuang ke TPA Suwung dan sebagian ada yang diolah di TPST Mengwi Badung. Pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 Wita dengan menggunakan sebanyak 40 armada. Selain 40 armada, pengangkutan sampah juga menggunakan 7 unit armroll dan 10 mobil pick up. Sehingga pengangkutan tidak dilakukan berulang-ulang.
“Pengangkutannya dibagi menjadi dua, yakni Badung utara dan Selatan. Untuk yang Badung Selatan sampahnya dibuang ke TPA Suwung, dan Badung utara sampahnya dibawa ke TPST Mengwitani,” paparnya. *ind
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas LHK Badung, AA Gede Agung Dalem mengatakan sampah hari raya diperkirakan sebanyak 190 ton.
Menurutnya, memang ada penambahan volume sampah yang disumbang oleh sampah hari raya atau bekas upacara. Hanya saja jumlahnya tidak signifikan. “Waktu hari raya pangrupukan saja banyak sampahnya, sampah hari raya kita perkirakan mencapai 190 ton dalam sehari,” ujarnya, Jumat (4/3).
Gung Dalem membeberkan, sampah sudah diambil sebelum hari raya Nyepi. Namun meski sudah dibersihkan saat hari Pangrupukan, saat Ngembak Gni pembersihan tetap dilakukan. Mengingat sampah bekas pecaruan di beberapa catus pata atau perempatan masih ada. Untuk membersihkan sampah tersebut pihaknya sampai menurunkan 600 tenaga atau tukang sapu di jalan.
“Sore hingga petang kan ada yang menggelar pengarakan ogoh-ogoh, sampah itu malamnya sudah langsung kita bersihkan. Dari 190 ton sampah sebanyak 50,4 ton sampah yang dibersihkan Dinas LHK. Sementara untuk sampah upacara pecaruan hari ini kita bersihkan. Bahkan tim di masing-masing wilayah sudah kami kerahkan,” katanya sembari menyebut rata-rata jumlah sampah di Badung sebanyak 330 ton.
Gung Dalem melanjutkan, sampah tersebut sudah dibuang ke TPA Suwung dan sebagian ada yang diolah di TPST Mengwi Badung. Pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 Wita dengan menggunakan sebanyak 40 armada. Selain 40 armada, pengangkutan sampah juga menggunakan 7 unit armroll dan 10 mobil pick up. Sehingga pengangkutan tidak dilakukan berulang-ulang.
“Pengangkutannya dibagi menjadi dua, yakni Badung utara dan Selatan. Untuk yang Badung Selatan sampahnya dibuang ke TPA Suwung, dan Badung utara sampahnya dibawa ke TPST Mengwitani,” paparnya. *ind
1
Komentar