Pernah Rival, Disel Astawa Temui Sudikerta
Nyatakan Salut Sudikerta Tempuh Jalan Spiritual
Disel Astawa mengatakan menemui Sudikerta sebagai seorang sahabat yang pernah diajak bersama-sama di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali.
DENPASAR, NusaBali
Satu per satu tokoh politik menemui mantan Wakil Gubernur Bali dan Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta,55 pasca bebas dari penjara. Kini giliran politisi senior I Wayan Disel Astawa menemui Sudikerta di kediamannya Jalan Drupadi, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Jumat (4/3) siang. Disel Astawa memberikan dukungan buat Sudikerta yang memilih berhenti dari dunia politik dan menempuh langkah spiritual.
Saat Disel Astawa bertandang ke kediaman Sudikerta hanya ada kerabat Sudikerta saja. Tidak ada tokoh politik bertamu. Sudikerta didampingi oleh istrinya Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini,52. Disel Astawa yang mengenakan kaos oblong terlibat pembicaraan dari pukul 13.10 Wita sampai pukul 14.30 Wita.
Disel Astawa yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Dapil Badung saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin mengatakan menemui Sudikerta sebagai seorang sahabat yang pernah diajak bersama-sama di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali. Saat Sudikerta menjadi Wakil Bupati Badung 2005-2010, Disel Astawa adalah Anggota DPRD Badung dari Fraksi PDIP. Saat Sudikerta menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, Disel Astawa menjadi Anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP, sebelum akhirnya pindah ke Gerindra dengan mencalonkan diri di Pileg 2019 dari Dapil Badung.
"Saya datang selaku sahabat pernah bersama-sama di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali," ujar Bendesa Adat Ungasan ini. Disel Astawa menambahkan memberi apresiasi kepada Sudikerta yang memilih jalur spiritual, ngayah sebagai Pemangku untuk kepentingan masyarakat luas. jalan spiritual ini diharapkan akan makin memperkuat pengabdian Sudikerta kepada umat. "Kan itu pilihan, saya pribadi sangat apresiasi dengan pilihan beliau (Sudikerta,red). Beliau sudah pernah mengabdi di Badung dan Provinsi Bali untuk masyarakat, menggunakan jalur politik. Sekarang secara spiritual juga mengabdi untuk umat, lebih mulia lagi," ujar Ketua DPC Gerindra Badung ini.
Dalam pertemuan dengan Sudikerta, Disel Astawa mengatakan memberikan dukungan kepada Sudikerta. Tidak sedikitpun menyentuh obrolan politik. "Kita tidak ada ngobrol politik. Beliau kayaknya sudah punya keputusan kuat, berhenti total di politik. Saya juga datang bukan selaku politisi, saya datang sendiri dan sebagai sahabat, dan kita kasi motivasi dan dukungan sebagai Jero Mangku dan nanti lanjut sebagai sulinggih," ujar Disel Astawa.
Disel Astawa sendiri tak membantah beda jalur politik dengan Sudikerta. Bahkan pernah bertarung di Pilkada Badung 2010.
Saat itu Sudikerta berpaket dengan Cabup Anak Agung Gde Agung (sebagai pasangan incumbent,red) diusung Golkar dan koalisinya. Sementara Disel berpaket dengan Cabup Prof Dr dr I Wayan Wita yang diusung PDI Perjuangan. Namun sayang paket Wita-Disel dikalahkan pasangan Agung-Sudikerta.
Walaupun pernah sebagai rival, Disel Astawa mengatakan politik hanyalah jalur perjuangan yang tujuannya sama untuk kesejahteraan masyarakat. "Tetapi namanya persahabatan harus terjaga. Apalagi kami sama-sama putra Kabupaten Badung, sama-sama dari Kecamatan Kuta Selatan. Saya salut dengan Pak Sudikerta, dia banyak berbuat untuk masyarakat, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya," beber mantan Anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Disel Astawa pun menyebutkan, setiap orang punya rasa jenuh dalam hidup dan pekerjaan yang menonton saja. "Apalagi di politik, saya juga pernah alami kejenuhan di dunia politik. Anda wartawan tahulah kayak gemana di dunia politik," tandas Disel Astawa. *nat
Saat Disel Astawa bertandang ke kediaman Sudikerta hanya ada kerabat Sudikerta saja. Tidak ada tokoh politik bertamu. Sudikerta didampingi oleh istrinya Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini,52. Disel Astawa yang mengenakan kaos oblong terlibat pembicaraan dari pukul 13.10 Wita sampai pukul 14.30 Wita.
Disel Astawa yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Dapil Badung saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin mengatakan menemui Sudikerta sebagai seorang sahabat yang pernah diajak bersama-sama di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali. Saat Sudikerta menjadi Wakil Bupati Badung 2005-2010, Disel Astawa adalah Anggota DPRD Badung dari Fraksi PDIP. Saat Sudikerta menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, Disel Astawa menjadi Anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP, sebelum akhirnya pindah ke Gerindra dengan mencalonkan diri di Pileg 2019 dari Dapil Badung.
"Saya datang selaku sahabat pernah bersama-sama di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali," ujar Bendesa Adat Ungasan ini. Disel Astawa menambahkan memberi apresiasi kepada Sudikerta yang memilih jalur spiritual, ngayah sebagai Pemangku untuk kepentingan masyarakat luas. jalan spiritual ini diharapkan akan makin memperkuat pengabdian Sudikerta kepada umat. "Kan itu pilihan, saya pribadi sangat apresiasi dengan pilihan beliau (Sudikerta,red). Beliau sudah pernah mengabdi di Badung dan Provinsi Bali untuk masyarakat, menggunakan jalur politik. Sekarang secara spiritual juga mengabdi untuk umat, lebih mulia lagi," ujar Ketua DPC Gerindra Badung ini.
Dalam pertemuan dengan Sudikerta, Disel Astawa mengatakan memberikan dukungan kepada Sudikerta. Tidak sedikitpun menyentuh obrolan politik. "Kita tidak ada ngobrol politik. Beliau kayaknya sudah punya keputusan kuat, berhenti total di politik. Saya juga datang bukan selaku politisi, saya datang sendiri dan sebagai sahabat, dan kita kasi motivasi dan dukungan sebagai Jero Mangku dan nanti lanjut sebagai sulinggih," ujar Disel Astawa.
Disel Astawa sendiri tak membantah beda jalur politik dengan Sudikerta. Bahkan pernah bertarung di Pilkada Badung 2010.
Saat itu Sudikerta berpaket dengan Cabup Anak Agung Gde Agung (sebagai pasangan incumbent,red) diusung Golkar dan koalisinya. Sementara Disel berpaket dengan Cabup Prof Dr dr I Wayan Wita yang diusung PDI Perjuangan. Namun sayang paket Wita-Disel dikalahkan pasangan Agung-Sudikerta.
Walaupun pernah sebagai rival, Disel Astawa mengatakan politik hanyalah jalur perjuangan yang tujuannya sama untuk kesejahteraan masyarakat. "Tetapi namanya persahabatan harus terjaga. Apalagi kami sama-sama putra Kabupaten Badung, sama-sama dari Kecamatan Kuta Selatan. Saya salut dengan Pak Sudikerta, dia banyak berbuat untuk masyarakat, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya," beber mantan Anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Disel Astawa pun menyebutkan, setiap orang punya rasa jenuh dalam hidup dan pekerjaan yang menonton saja. "Apalagi di politik, saya juga pernah alami kejenuhan di dunia politik. Anda wartawan tahulah kayak gemana di dunia politik," tandas Disel Astawa. *nat
Komentar