Ogoh-Ogoh Sukses Tunjukkan Pesonanya, Lolak: BUMN Harus Beri Ruang bagi Seniman Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Penyelenggaraan malam pangerupukan di Pulau Dewata pada Rabu (2/3/2022) mengundang decak kagum. Ogoh-ogoh yang selama dua tahun tidak bisa unjuk kreasi mampu membuat decak kagum para pemirsa.
Berbagai kreasi ogoh-ogoh itu pun menuai pujian. “Luar biasa, meskipun waktu pengerjaan sangat mepet, tak menghalangi kreasi ogoh-ogoh yang ditampilkan, khususnya di Kota Denpasar, betul-betul memukau,” puji I Kadek Arimbawa, Ketua Yayasan Seniman Bali, Sabtu (5/3/2022).
Seniman yang akrab disapa Lolak ini menegaskan bahwa ogoh-ogoh dengan berbagai kreasinya, termasuk penggunaan bahan ramah lingkungan berupa arang batok dan masker dari ogoh-ogoh karya ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati Sidakarya, Denpasar, patut mendapat apresiasi.
“Konsep dari anak-anak muda dalam mengimplementasikan karya seninya sangat bagus sekali. Ini membuktikan Bali adalah gudangnya talenta seni, dan tidak akan mati,” tutur Lolak.
Karena itu, Lolak juga mengapresiasi langkah Gubernur Bali Wayan Koster yang akhirnya memberi izin pelaksanaan nyomnya buthakala ataupun pengarakan ogoh-ogoh. “Terima kasih kepada Pak Gubernur yang memberi ruang ekspresi bagi para sekaa teruna, dan ternyata juga dijawab dengan karya apik,” ujar seniman yang dikenal kerap ngayah pentas seni ini.
Atas dasar itulah Lolak berharap para seniman di Bali, khususnya para sekaa teruna-teruni, mendapat ruang lebih luas. “Tak sebatas pada pergelaran pangerupukan, namun lebih dari itu bisa mengisi ruang ekspresi di berbagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ada di Bali,” usul sosok yang pada era 2000an melejit di panggung komedi Pulau Dewata ini.
Ia mengusulkan agar ogoh-ogoh karya dari sekaa teruna bisa dipajang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sejatinya bandara paling sibuk kedua di Indonesia (di masa sebelum pandemi) sejak beberapa tahun lalu sudah memajang ogoh-ogoh menyambut Hari Suci Nyepi, namun kali ini Lolak mengusulkan agar di masa mendatang dilaksanakan kompetisi, sehingga ogoh-ogoh terbaik akan menghias Bandara Ngurah Rai.
“Apalagi kalau ogoh-ogohnya mempergunakan bahan ramah lingkungan. Selain mempercantik pintu masuk Bali, juga akan memperkenalkan dan makin mem-branding Bali ramah lingkungan,” kata Lolak yang sempat menjadi anggota DPD RI Dapil Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini.
Bukan ogoh-ogoh saja, seniman yang juga Ketua DPD Partai Hanura Bali ini berharap BUMN di Bali bisa mewadahi seniman-seniman lainnya. Mulai dari seni kriya hingga berbagai seni pertunjukan diharapkan bisa mendapat ruang ekspresinya.
“Bali memiliki kekayaan khazanah seni dan budaya, dan itulah nilai lebih dari Bali yang tidak dimiliki daerah lain. Jadi sudah seharusnya apa yang kita miliki, diberi ruang seluas-luasnya oleh BUMN ataupun pihak swasta lainnya,” pungkas seniman asal Kamasan, Kabupaten Klungkung ini.
Komentar