Enam KUD Digelontor Dana Talangan Rp 3,1 Miliar
Dana talangan untuk membeli gabah para petani mulai dari Rp 100 juta hingga terbesar mencapai Rp 1,5 miliar.
NEGARA, NusaBali
Memasuki tahun 2022 ini, Pemkab Jembrana menggelontorkan dana talangan pembelian gabah petani kepada enam Koperasi Unit Desa (KUD) di Jembrana dengan total anggaran sebesar Rp 3,1 miliar.
Bantuan dana talangan itu, diserahkan secara simbolis Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, kawasan Civic Center Jembana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Senin (7/3).
Enam KUD yang menerima bantuan dana talangan pembelian gabah petani itu, tersebar di lima kecamatan se-Jembrana. Di antaranya KUD Amertha Buana (Desa Baluk, Kecamatan Negara), KUD Tamblang (Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana), KUD Sapta Werdhi (Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo), KUD Catur Guna Amertha (Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo), KUD Catur Karya Usaha (Desa Tuwed, Kecamatan Melaya), dan KUD Surya Mertha (Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan).
Jumlah dana talangan yang diberikan berbeda-beda. Untuk penerima dana talangan terbesar, adalah KUD Catur Guna Amerta dengan menerima bantuan sebesar Rp 1,5 miliar. Kemudian KUD Amerta Buana dan KUD Tambang yang masing-masing menerima bantuan sebesar Rp 500 juta. KUD Catur Karya Usaha sebesar Rp 300 juta, KUD Sapta Werdhi Rp 200 juta, dan KUD Surya Mertha Rp 100 juta.
Bupati Tamba di sela-sela penyerahan dana talangan pembelian gabah petani tersebut, berharap bantuan dana talangan ini, dimanfaatkan sebaik-baiknya. Khususnya untuk membeli gabah petani dengan harga yang wajar. "Pergunakan dana ini untuk membeli gabah petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP)," ujar Bupati Tamba, didampingi Kepala Dinas (Kadis) Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembana I Komang Agus Adinata.
Melalui bantuan dana talangan pembelian gabah ini, sambung Bupati Tamba, juga diharapkan bermanfaat untuk masyarakat secara umum. Di samping mendorong produktivitas petani, dengan penyerapan gabah lewat KUD ini, diharapkan bisa menstabilkan harga beras di pasaran.
"Tujuannya agar dapat meningkatkan produktifitas petani di Jembrana. Terpenting juga dapat menstabilkan harga beras," ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba menambahkan, maksud dari pemberian dana talangan ini, juga untuk memberikan suatu rangsangan motivasi agar hasil produksi petani dapat terserap dengan harga yang baik. Untuk itu, petani diharapkan agar menjual gabah. Bukan menjual padi di lahan secara borongan yang justru bisa menurunkan harga jual padi.
"Kita sudah sangat berjuang terus bagaimana mengangkat harga gabah petani dan juga berusaha sekali menstabilisasi hasil akhir pada gabah itu yang berupa beras. Sehingga kita harapkan tidak ada lagi perbedaan harga yang jauh terhadap hasil beli gabah dari petani dengan harga beras," harap Bupati Tamba. *ode
Bantuan dana talangan itu, diserahkan secara simbolis Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, kawasan Civic Center Jembana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Senin (7/3).
Enam KUD yang menerima bantuan dana talangan pembelian gabah petani itu, tersebar di lima kecamatan se-Jembrana. Di antaranya KUD Amertha Buana (Desa Baluk, Kecamatan Negara), KUD Tamblang (Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana), KUD Sapta Werdhi (Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo), KUD Catur Guna Amertha (Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo), KUD Catur Karya Usaha (Desa Tuwed, Kecamatan Melaya), dan KUD Surya Mertha (Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan).
Jumlah dana talangan yang diberikan berbeda-beda. Untuk penerima dana talangan terbesar, adalah KUD Catur Guna Amerta dengan menerima bantuan sebesar Rp 1,5 miliar. Kemudian KUD Amerta Buana dan KUD Tambang yang masing-masing menerima bantuan sebesar Rp 500 juta. KUD Catur Karya Usaha sebesar Rp 300 juta, KUD Sapta Werdhi Rp 200 juta, dan KUD Surya Mertha Rp 100 juta.
Bupati Tamba di sela-sela penyerahan dana talangan pembelian gabah petani tersebut, berharap bantuan dana talangan ini, dimanfaatkan sebaik-baiknya. Khususnya untuk membeli gabah petani dengan harga yang wajar. "Pergunakan dana ini untuk membeli gabah petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP)," ujar Bupati Tamba, didampingi Kepala Dinas (Kadis) Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembana I Komang Agus Adinata.
Melalui bantuan dana talangan pembelian gabah ini, sambung Bupati Tamba, juga diharapkan bermanfaat untuk masyarakat secara umum. Di samping mendorong produktivitas petani, dengan penyerapan gabah lewat KUD ini, diharapkan bisa menstabilkan harga beras di pasaran.
"Tujuannya agar dapat meningkatkan produktifitas petani di Jembrana. Terpenting juga dapat menstabilkan harga beras," ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Bupati Tamba menambahkan, maksud dari pemberian dana talangan ini, juga untuk memberikan suatu rangsangan motivasi agar hasil produksi petani dapat terserap dengan harga yang baik. Untuk itu, petani diharapkan agar menjual gabah. Bukan menjual padi di lahan secara borongan yang justru bisa menurunkan harga jual padi.
"Kita sudah sangat berjuang terus bagaimana mengangkat harga gabah petani dan juga berusaha sekali menstabilisasi hasil akhir pada gabah itu yang berupa beras. Sehingga kita harapkan tidak ada lagi perbedaan harga yang jauh terhadap hasil beli gabah dari petani dengan harga beras," harap Bupati Tamba. *ode
Komentar