Bahas Intoleran dan Radikalisme, Persis Silaturahmi ke Polresta

Silaturahmi yang diikuti oleh 25 orang pengurus inti Persis Bali itu membicarakan tentang intoleran dan radikalisme. Silaturahmi ini juga digelar Satuan Intelkam untuk mempererat hubungan dengan para tokoh agama dalam menjaga kondusifitas keamanan di wilayah hukum Polresta Denpasar.

Silaturahmi yang digelar di salah satu cafe di kawasan Denpasar Barat oleh Satuan Intelkam itu dihadiri oleh Ketua Persis Bali Haji Syamsul Arifin, Penasehat Dewan Dakwah Ustad H Abdul Jalil, Ketua Umum Dewan Dakwah Bali Ustad Hasran Basri, Wakil Ketua Umum Partai Dakwah, Eko, dan pengurus inti lainnya.

Kanit IV Intelkam Polresta Denpasar Iptu Ketut Suaryana mengungkapkan pertemuan dengan para tokoh Persis Bali ini merupakan bagian dari upaya menjaga kondusifitas keamanan dari gangguan kaum intoleran dan radikalisme. Para tokoh ini dinilai memiliki pengaruh positif dalam mengarahkan umat ke jalan yang baik.

Melalui pertemuan yang dikemas dalam bentuk silahturahmi itu, Iptu Ketut Suaryana meminta untuk bersama-sama menjaga NKRI. Ketua Persis, penasihat, serta para ustad dewan dakwah memiliki peran penting untuk mengarahkan umat bila sudah melenceng dari ajaran sesungguhnya.

"Bila ada umat yang sudah mulai melenceng atau terindikasi terpapar paham radikal maupun intoleran agar dibimbing demi keutuhan NKRI. Muaranya untuk menjaga situasi Kamtibmas terutama di wilayah hukum Polresta Denpasar tetap kondusif," harap Iptu Ketut Suaryana.

Pertemuan dengan suasana kekeluargaan itu disambut baik oleh Ketua Persis Bali, Syamsul  Arifin. Mengingat pentingnya pertemuan itu, Syamsul datang bersama dengan dewan dakwah, penasehat, unsur kekuatan politik Islam, Ketua Umum Dewan Dakwah Denpasar, Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah, dan Kelompok Muda Persis.

"Kita bantu  untuk menyadarkan masyarakat, terutama umat Islam agar selalu mematuhi hukum dan setia kepada NKRI. Silahturahmi antara Persis Bali dengan Polresta Denpasar ini sangat berguna untuk menjalin sinergitas dalam upaya menanggulangi penyebaran faham radikal dan intoleransi yang menjadi cikal bakal terorisme," tuturnya. *pol