Tabanan Pasok Bebih Nila di Danau Batur
TABANAN, NusaBali
Memiliki 4 unit Balai Pembenihan Ikan (BPI) dan 41 unit Usaha Pembenihan Ikan Rakyat (UPR), Tabanan menjadi salah satu pemasok benih ikan untuk budidaya di Bali.
Di antaranya pasokan benih ikan kepada petani pembudidaya ikan nila di Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli.
Kualitas benih, seperti daya tahan dan pertumbuhan yang cepat menjadikan benih ikan dari Tabanan banyak dicari. “Kuliner mujair nyanyat, salah satu sumber bahan bakunya berasal dari sini (Tabanan),” ungkap Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tabanan I Kade Artina, Senin (7/3).
Karena banyaknya permintaan bibit ikan, baik dari Tabanan dan dari luar itulah menjadikan jumlah UPR lumayan banyak sampai 41 UPR. Karena BPI yang dimiliki pemerintah hanya 4 unit, tidak bisa memenuhi banyaknya permintaan bibit ikan. UPR-UPR itulah yang ikut mamasok kebutuhan bibit ikan. “ UPR-UPR itu merupakan binaan kita (Dinas Kelautan dan Perikanan),” ujar Kade Artina didampingi AA Raka Bakta Wirawan (personel Fungsional Perencanaan) dan I Wayan Ardita (Fungsional Pasar).
Dikatakan pembenihan memang merupakan salah satu segmen usaha di bidang perikanan yang kian banyak dilakoni warga. Apalagi setelah pariwisata terpuruk, akibat pandemi Covid-19. Tidak sedikit pekerja pariwisata yang terkena PHK atau dirumahkan menekuni budidaya ikan khususnya pembenihan. “ Permintaan banyak, sehingga cepat bisa ‘diuangkan’ dijual,” ujar Kade Artina.
Kade Artina juga menjelaskan, dari 3 jenis produksi perikanan di Tabanan, semua mengalami peningkatan produksi. Untuk perikanan budidaya produksinya dari 3.096,39 ton pada tahun 2020, meningkat menjadi 3.102,36 ton pada tahun 2021. “Ini include produksi pembenihan,” jelas Kade Artina.
Kemudian produksi perikanan tangkap dari 754,57 ton pada 2020 menjadi 762,10 ton pada 2021. Dan produksi olahan perikanan dari 2.453,37 ton pada 2020 meningkat jadi 2.509,93 ton. *k17
Karena banyaknya permintaan bibit ikan, baik dari Tabanan dan dari luar itulah menjadikan jumlah UPR lumayan banyak sampai 41 UPR. Karena BPI yang dimiliki pemerintah hanya 4 unit, tidak bisa memenuhi banyaknya permintaan bibit ikan. UPR-UPR itulah yang ikut mamasok kebutuhan bibit ikan. “ UPR-UPR itu merupakan binaan kita (Dinas Kelautan dan Perikanan),” ujar Kade Artina didampingi AA Raka Bakta Wirawan (personel Fungsional Perencanaan) dan I Wayan Ardita (Fungsional Pasar).
Dikatakan pembenihan memang merupakan salah satu segmen usaha di bidang perikanan yang kian banyak dilakoni warga. Apalagi setelah pariwisata terpuruk, akibat pandemi Covid-19. Tidak sedikit pekerja pariwisata yang terkena PHK atau dirumahkan menekuni budidaya ikan khususnya pembenihan. “ Permintaan banyak, sehingga cepat bisa ‘diuangkan’ dijual,” ujar Kade Artina.
Kade Artina juga menjelaskan, dari 3 jenis produksi perikanan di Tabanan, semua mengalami peningkatan produksi. Untuk perikanan budidaya produksinya dari 3.096,39 ton pada tahun 2020, meningkat menjadi 3.102,36 ton pada tahun 2021. “Ini include produksi pembenihan,” jelas Kade Artina.
Kemudian produksi perikanan tangkap dari 754,57 ton pada 2020 menjadi 762,10 ton pada 2021. Dan produksi olahan perikanan dari 2.453,37 ton pada 2020 meningkat jadi 2.509,93 ton. *k17
Komentar