Jalan di Serangan Ditutup Beton Bikin Ribut, Ini Kronologisnya
DENPASAR, NusaBali.com - Keributan terjadi di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Rabu (9/3/2022) pagi. Pemicunya Jalan Tukad Punggawa (sebelah timur Lingkungan Kampung Bugis) ditutup beton batako setinggi lutut orang dewasa.
Masyarakat yang melewati jalan tersebut dibuat bingung karena tidak bisa melintas. Bahkan ketika masyarakat melapor kepada pihak kelurahan, Lurah Serangan juga merasa kaget dengan kejadian tersebut.
Lurah Serangan, I Wayan Karma, mengaku pihaknya tidak mendapat informasi sebelumnya jika akan ada penutupan jalan yang berada di pinggir kanal yang memisahkan wilayah Serangan dengan kawasan BTID tersebut.
"Tidak ada pemberitahuan kepada pihak kelurahan, tahu-tahu paginya sudah selesai ditembok," ujar Wayan Karma dikonfirmasi NusaBali.com, Rabu (9/3/2022) sore.
Karma mengatakan, ia kemudian mendapat informasi dari salah seorang warga bahwa yang membangun beton di atas jalan adalah pihak Siti Sapurah atau Ipung yang dikenal sebagai aktivis perlindungan anak.
Belum jelas motif Siti Sapurah membangun beton di tengah-tengah jalan, meski beredar kabar ada perselisihan yang belum selesai mengenai kepemilikan tanah di lokasi kejadian.
Karena pihak Siti Sapurah sulit dihubungi, pihak Kelurahan Serangan kemudian berkoordinasi dengan pihak Camat Denpasar Selatan, dan mendapat instruksi untuk membongkar beton terlebih dahulu.
Beton yang menutupi jalan pun dibongkar sekitar pukul 11.00 Wita disaksikan pihak Kelurahan Serangan, Desa Adat Serangan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan masyarakat Serangan.
"Jalan itu SK-nya sudah Pemerintah Kota Denpasar, jadi kita amankan. Biar tidak ramai di lapangan, Pak Camat perintahkan bongkar," kata Karma.
Kemudian, agar tidak berlarut segera dilakukan rembug dengan mengundang pihak terkait termasuk pihak Siti Sapurah.
Namun, datang kabar bahwa pihak Siti Sapurah tidak berkenan hadir tanpa surat undangan resmi dari pihak pemerintah Kota Denpasar.
"Kita tunggu tadi sampai jam 13.00 tidak hadir," jelasnya.
"Nanti rencananya dari Pak Camat akan memanggil (bersurat kepada Siti Sapurah) secepatnya," lanjutnya.
Penyarikan Desa Adat Serangan, I Wayan Herik, ketika dihubungi menolak untuk berspekulasi siapa yang melakukan penutupan jalan dan apa motifnya.
Namun ia tidak menampik jika Siti Sapurah dikabarkan memiliki permasalahan sengketa tanah dengan pihak BTID.
"Ampura pastinya tyang nggak tahu dari pihak siapa yg memblokir jalan tersebut. Memang sebelumnya ada pernyataan Ibu Sapura di media terkait hal itu," ujar Herik.
Ia pun menjelaskan jika pihak Desa Adat Serangan, Lurah Serangan, Camat Denpasat Selatan, dan Wakapolsek Denpasar Selatan, sudah berkoordinasi untuk menindaklanjuti kejadian hari ini.
Komentar