6 Maskapai Sudah Beroperasi Regular ke Bali
KLM Royal Dutch Airlines Layani Penerbangan dari Singapura
Bandara Ngurah Rai juga telah memberlakukan syarat penerbangan internasional tanpa karantina dan menyiapkan Visa on Arrival (VoA).
MANGUPURA, NusaBali
Setelah sempat berhenti beroperasi karena pandemi Covid-19, maskapai KLM Royal Dutch Airlines kembali mendarat perdana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Rabu (9/3) malam. Dengan demikian, kini total ada 6 maskapai yang melayani penerbangan rute internasional di Bandara Ngurah Rai.
Saat ini 6 maskapai yang telah kembali membuka rute penerbangan internasional ke bandara tersibuk kedua di Indonesia itu, yaitu Garuda Indonesia rute Narita dan Sydney, Singapore Airlines rute Singapura, Jetstar Asia rute Singapura, Scoot Tigerair rute Singapura, ditambah KLM Royal Dutch Airlines yang melayani rute Singapura.
General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Herry AY Sikado, mengtakan maskapai KLM Royal Dutch Airlines mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 19.45 Wita. Penerbangan perdana KLM Royal Dutch Airlines di masa pandemi itu mengangkut sebanyak 76 orang penumpang dari Singapura. Pesawat tersebut kemudian berangkat kembali menuju Singapura dengan nomor penerbangan KL 836 pada pukul 21.34 Wita dan mengangkut 15 penumpang.
“Kami antusias menyambut penambahan penerbangan perdana ini dengan memberikan sambutan water salute saat tiba, seperti penerbangan perdana maskapai internasional sebelumnya,” kata Herry, Kamis (10/3).
Diakuinya, dengan mendaratnya KLM Royal Dutch Airlines di Bandara Ngurah Rai, ada 6 rute maskapai yang telah beroperasi reguler ke Bali. Atas hal itu, pihaknya terus mempersiapkan layanan terbaik, agar penumpang dapat terbang sesuai protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan pemerintah. Di antaranya, menyiapkan fasilitas pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo scan, 20 bilik pemeriksaan PCR tes, memasang tanda physical distancing dan fasilitas pendukung lainnya yang digunakan stakeholder dalam bertugas. “Kami sudah sangat siap dengan berbagai fasilitas untuk melayani pengguna jasa saat pandemi ini,” sebutnya.
Di sisi lain, lanjut Herry, Bandara Ngurah Rai juga telah memberlakukan syarat penerbangan internasional tanpa karantina dan menyiapkan Visa on Arrival (VoA). Hal itu tentu akan lebih mempermudah penumpang dalam melakukan proses penerbangan serta meningkatkan minat untuk menggunakan transportasi udara. “Kami optimis penerbangan internasional kembali bisa pulih. Satu persatu maskapai internasional mengisi slot penerbangan sejak dibukanya koridor internasional,” tandasnya. *dar
Saat ini 6 maskapai yang telah kembali membuka rute penerbangan internasional ke bandara tersibuk kedua di Indonesia itu, yaitu Garuda Indonesia rute Narita dan Sydney, Singapore Airlines rute Singapura, Jetstar Asia rute Singapura, Scoot Tigerair rute Singapura, ditambah KLM Royal Dutch Airlines yang melayani rute Singapura.
General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Herry AY Sikado, mengtakan maskapai KLM Royal Dutch Airlines mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 19.45 Wita. Penerbangan perdana KLM Royal Dutch Airlines di masa pandemi itu mengangkut sebanyak 76 orang penumpang dari Singapura. Pesawat tersebut kemudian berangkat kembali menuju Singapura dengan nomor penerbangan KL 836 pada pukul 21.34 Wita dan mengangkut 15 penumpang.
“Kami antusias menyambut penambahan penerbangan perdana ini dengan memberikan sambutan water salute saat tiba, seperti penerbangan perdana maskapai internasional sebelumnya,” kata Herry, Kamis (10/3).
Diakuinya, dengan mendaratnya KLM Royal Dutch Airlines di Bandara Ngurah Rai, ada 6 rute maskapai yang telah beroperasi reguler ke Bali. Atas hal itu, pihaknya terus mempersiapkan layanan terbaik, agar penumpang dapat terbang sesuai protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan pemerintah. Di antaranya, menyiapkan fasilitas pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo scan, 20 bilik pemeriksaan PCR tes, memasang tanda physical distancing dan fasilitas pendukung lainnya yang digunakan stakeholder dalam bertugas. “Kami sudah sangat siap dengan berbagai fasilitas untuk melayani pengguna jasa saat pandemi ini,” sebutnya.
Di sisi lain, lanjut Herry, Bandara Ngurah Rai juga telah memberlakukan syarat penerbangan internasional tanpa karantina dan menyiapkan Visa on Arrival (VoA). Hal itu tentu akan lebih mempermudah penumpang dalam melakukan proses penerbangan serta meningkatkan minat untuk menggunakan transportasi udara. “Kami optimis penerbangan internasional kembali bisa pulih. Satu persatu maskapai internasional mengisi slot penerbangan sejak dibukanya koridor internasional,” tandasnya. *dar
Komentar