Pamedek Terpeleset Saat Mendaki Nuur Tirta di Gunung Agung
Terpaksa Harus Ditandu oleh Tim Gabungan Pos SAR Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Seorang pamedek yang tergabung dalam rombongan nuur (mohon) tirta di Gunung Agung bernama Ni Wayan Siska, 16, asal Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem terpeleset.
Kedua kakinya lecet tidak bisa jalan. Dia pun terpaksa harus dievakuasi oleh petugas gabungan Pos Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) Karangasem.
Korban terpeleset saat istirahat setelah kembali dari puncak Gunung Agung di ketinggian 1.857 meter dari permukaan laut (MdPL) di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (10/3) pukul 08.15 Wita.
Saksi yang ikut dalam rombongan itu, I Wayan Budi mengatakan Wayan Siska awalnya naik Gunung Agung bersama rombongan pada, Kamis dinihari pukul 00.00 Wita dengan tujuan mohon tirta di Telaga Mas untuk kepentingan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Mahasemaya Ki Mantri Tutuan Bukit Buluh, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Setelah rombongan tuntas mohon tirta di Telaga Mas berlanjut naik ke puncak Gunung Agung.
Kemudian kembali dari puncak Gunung Agung dan memutuskan beristirahat di sekitar 300 meter dari puncak atau 50 meter dari Telaga Mas. Saat beristirahat Wayan Siska dalam posisi berjongkok. Nah, saat bangun dari jongkoknya itulah dia terpeleset. Kedua kakinya terantuk di batu karang menyebabkan kedua kakinya luka lecet hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Salah satu pamedek kemudian melaporkan kejadian itu ke Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara dan selanjutnya diteruskan untuk minta pertolongan kepada Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. Lalu datang petugas Pos Pencarian dan Pertolongan dipimpin I Gusti Ngurah Eka, bersama 6 anggotanya dibantu 3 orang dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem, 4 orang dari pemadam kebakaran, 2 orang dari PMI, 2 orang pemandu lokal, 4 orang dari relawan RAPI, juga anggota Koramil Selat dan Polsek Selat.
Petugas gabungan tiba di parkir Pura Pasar Agung Banjar Sogra pukul 09.25 Wita, selanjutnya naik Gunung Agung pukul 10.00 Wita, dan tiba kembali di parkiran pukul 11.00 Wita.
Korban dievakuasi menggunakan tandu darurat, sehingga lebih cepat kembali ke parkir Pura Pasar Agung. "Pamedek itu tidak bisa jalan karena menderita luka lecet, makanya dievakuasi pakai tandu," kata Gusti Ngurah Eka.
Korban yang luka itu, katanya karena kakinya terantuk batu karang saat beristirahat, dia juga lecet di bahu kiri. Setiba di parkir Pura Pasar Agung Wayan Siska langsung diantar gunakan ambulans PMI Karangasem ke Puskesmas Selat.
Korban yang masih siswa kelas IX SMPN 3 Selat ini ikut naik Gunung Agung didampingi ayahnya I Ketut Saba. Usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Selat, Wayan Siska lalu dibolehkan pulang. Saksi sekaligus anggota rombongan pamedek, Wayan Budi mengatakan saat bangun dari tempat istirahat, kaki Wayan Siska terantuk hingga jatuh dan luka lecet. “Dia jatuh saat bangun dari posisi jongkok ketika beristirahat,” ujar Wayan Budi. Dalam rombongan pendaki ini juga bergabung Bendesa Adat Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat I Nyoman Subrata, yang juga selaku pangempon Pura Mahasemaya Ki Mantri Tutuan. "Ritual yang kami lakukan nuur tirta di Telaga Mas, kaitan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Kawitan," kata Subrata.
Banyak pamedek katanya yang ikut naik Gunung Agung, ngayah nuur Ida Bhatara Tirtha. Sedangkan puncak karya akan digelar bertepatan Purnama Kadasa pada Wraspati Paing Dukut, Kamis (17/3) mendatang. *k16
1
Komentar