nusabali

76.000 STB TV Digital Dibagikan Gratis di Bali

Gubernur Koster Sebut Tower Multifungsi Segera Dibangun di Pegayaman

  • www.nusabali.com-76000-stb-tv-digital-dibagikan-gratis-di-bali

DENPASAR, NusaBali
Jelang ASO (Analog Switch Off) tahap I alias ‘suntik mati’ siaran TV analog pada 30 April mendatang, sebanyak 2.204 set top box (STB) untuk menikmati siaran TV digital mulai dibagikan di Bali.

STB ini adalah bantuan dari Nusantara TV yang menjadi salah satu pemenang MUX di Bali, sedangkan mekanisme pendistribusian kepada masyarakat bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.  

Satu mobil boks dan dua sepeda motor dari PT Pos Indonesia yang membawa 2.000 STB pun dilepas oleh Gubernur Bali Wayan Koster di Jaya Sabha Denpasar pada, Jumat (11/3) sore. Distribusi yang dilakukan PT Pos Indonesia akan menjangkau Denpasar, Tabanan dan Jembrana. “Kami siap mendukung program ini, dan pendistribusian ini akan dilakukan hingga 30 April 2022,” kata Kepala Cabang Utama Denpasar PT  Pos Indonesia, Purgiyanto.

Namun tak semua orang akan bisa mendapatkan STB yang di pasaran dibanderol di kisaran mulai Rp 200.000-an tersebut. “Sasaran penerima bantuan set top box ini adalah keluarga kurang mampu yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Penyerahannya akan dilakukan secara door to door. Semoga 100 persen sasaran atau masyarakat dapat menerima lalu bisa memanfaatkan dan menggunakan alat ini untuk TV digital," sambung Purgiyanto.

Sementara itu Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, I Gede Agus Astapa, mengkonfirmasi bahwa alokasi STB gratis untuk Bali adalah 76.000 rumah tangga miskin (RTM) yang didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. “Jadi 76.000 RTM itu semuanya berhak mendapatkannya,” terang Agus Astapa.

Dijelaskan oleh Agus Astapa bahwa setelah ASO tahap I pada 30 April mendatang, akan dipungkasi dengan ASO tahap II pada 2 November 2022, sehingga tak ada lagi siaran TV analog, karena semua berganti digital. “Pembagian STB ini juga agar masyarakat tidak kaget nanti tiba-tiba TV-nya tidak ada siaran lagi, karena untuk menikmati siaran digital diperlukan STB,” lanjut Agus Astapa.

Dia menambahkan pemenang MUX di Bali, selain Nusantara TV adalah ANTV, MetroTV dan TVRI. Sebagai pemenang penyelenggara penyiaran  multifleksing (MUX) di Bali, maka punya kewajiban memberikan gratis STB bagi 76.000 RTM di Bali.

Sementara itu Gubernur Wayan Koster mengaku senang jika masyarakat Bali mendapat bantuan STB secara gratis. “Fasiltas (STB) yang diserahkan pada hari ini akan membantu masyarakat miskin. Karena itu saya ucapkan terimakasih,” kata Koster. Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini pun mengaku tak menyangka cepatnya peralihan TV analog ke digital yang melaksanakan mandat dari UU Cipta Kerja tersebut. “Kebetulan saya juga sedang siapkan bangun tower di Desa Pegayaman untuk pemancar TV digital,” kata mantan anggota DPR RI sebanyak tiga periode ini.

Dia pun mengingatkan agar para operator atau stasiun TV digital bekerjasama dengan pihak Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali (Diskominfos). “Tentunya saya sangat berharap agar begitu tower selesai dibangun, para operator  bisa bekerjasama dengan Diskominfos,” pesannya.

Sementara pembangunan tower atau menara serbaguna di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng yang sudah dirancang sejak tiga tahun silam, bakal segera diwujudkan dalam waktu dekat. “Pembangunan tower masih proses tender, satu bulan lagi selesai dan akan langsung dikerjakan. Targetnya akhir tahun 2022 sudah tuntas,” katanya di sela-sela pelepasan bantuan 2.204 Set Top Box (STB) siaran televisi digital, kemarin. Sesuai rencana tower ini akan dijadikan menara bagi pemancar stasiun televisi.

Sebagaimana diketahui, wilayah Bali Utara yang memiliki kontur ‘nyegara gunung’ sangat sulit mengakses siaran televisi nasional. Pembangunan tower ini, kata Gubernur Koster, akan memprioritaskan pemancar televisi agar masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan siaran TV bisa menyaksikan. Apalagi pada 2 November 2022, semua siaran TV sudah migrasi ke siaran digital.

“Tower ini adalah tower multifungsi terpadu. Jadi bukan tower biasa. Namun ada fungsi penyiaran,” kata Koster. Tower dirancang dengan ketinggian 115 meter, namun dengan lokasi berada di ketinggian 1.521 di atas permukaan laut membuat tower menjulang lebih tinggi lagi, sehingga diharapkan bisa membantu memancarkan siaran TV dengan lebih baik dan jangkauan lebih luas lagi. “Tower 115 meter, namun berada di ketinggian  1.521 dpl, sehingga secara keseluruhan ketinggiannya mencapai 1.636 meter,” jelas Gubernur Koster.

Koster pun menjelaskan bahwa multifungsi terpadu yang dimaksud adalah tower tak sekadar sebagai pemancar penyiaran, melainkan juga akan dijadikan sebagai objek pariwisata baru di wilayah Kabupaten Buleleng. “Tower multifungsi terpadu ini bukan hanya untuk penyiaran, tapi juga menjadi destinasi wisata, dan mengakomodasi berbagai kepentingan pariwisata,” terang Gubernur yang juga alumnus ITB ini. *mao

Komentar