Gus Adhi: Kemajuan Teknologi Jangan Mencabut Akar Budaya
MANGUPURA, NusaBali.com – Kemajuan zaman membuat keseharian tak bisa lepas dari teknologi. Namun perubahan di era globalisasi ini diharapkan tidak membuat generasi muda tercabut dari akar budaya.
Begitu Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi menyikapi teknologi yang tidak bisa lepas dari milenial. Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar ini tidak ingin kearifan lokal akan tergerus.
"Budaya merupakan budi dan daya yang mencerminkan pijakan dalam berperilaku. Kemajuan teknologi boleh saja mendukung kita dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jangan lepas dari budaya bangsa. Jangan tercabut dari akar budaya," ujar Gus Adhi saat Sosialiasi 4 Pilar MPR RI, di Hotel Anvaya, Kelurahan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (12/3/2022) sore.
Dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI bertema ‘Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Kebhinekaan dalam Menjaga Keharmonisan Berbangsa dan Bernegara’ tersebut, Gus Adhi mengatakan kondisi bangsa dan negara bisa terancam kalau teknologi menggerus akar budaya. "Teknologi bisa menjadi bumerang kalau akar budaya kita tidak kuat, apalagi tercabut," jelas politisi Partai Golkar asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini.
Karena peran budaya sangat besar dalam kehidupan, maka kata Gus Adhi, dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI terus dilaksanakan MPRI RI. Termasuk dalam sosialisasi 4 Pilar kemarin dilakukan dengan pola berbeda dari sosialisasi biasanya. Sosialisasi 4 Pilar MPR RI disajikan dengan pagelaran seni dan budaya, yang salah satunya mengambil kisah Ramayana.
Ramayana adalah sebuah cerita yang mengandung nilai kepahlawanan Sang Rama, kesetiaan dari seorang Hanoman, dan nilai budi pekerti dari seorang Dewi Sita. Dewi Sita juga menjadi simbol kejujuran. Saat Dewi Sita mengalami penculikan oleh Raja Rahwana, Dewi Sita membuktikan kesetiaan kepada suaminya Sang Rama.
"Kami berikan sosialiasi 4 pilar dengan pagelaran budaya, yang merupakan implementasi budi pekerti dan nilai kejujuran. Budi pekerti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini ada dalam Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," jelas Gus Adhi. *nat
1
Komentar