Masyarakat Pilih Rp 86 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi
Gus Adhi: Soal Polemik Penundaan Pemilu, Saya Taat Konstitusi
MANGUPURA, NusaBali
Masyarakat mulai mencari alternatif terkait isu penundaan Pemilu 2024.
Ketika disodori pilihan antara pemilu atau pulihkan ekonomi, ada kelompok masyarakat memilih pulihkan ekonomi, ketimbang pemilu dengan alasan semua dapat merasakan dampak pemulihan ekonomi, terlebih di masa Pandemi Covid-19 ini.
"Alasan masyarakat memilih pemulihan ekonomi karena APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sebesar Rp 86 triliun yang dikeluarkan untuk biaya pemilu bisa membangkitkan ekonomi masyarakat," ujar Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali, dari Fraksi Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, di sela-sela acara sosialiasi 4 pilar MPR RI, "Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Kebhinekaan Dalam Menjaga Keharmonisan Berbangsa dan Bernegara", di Hotel Anvaya, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (12/3) sore.
Gus Adhi menyebutkan aspirasi masyarakat soal polemik pemilu itu ditangkapnya saat turun menyerap aspirasi masyarakat di Kabupaten Jembrana, Jumat (11/3) lalu. Saat itu pihaknya memberikan pilihan kepada masyarakat yang hadir, untuk menjawab polemik tentang penundaan pemilu yang lagi ramai dibahas, baik oleh parpol, penyelenggara maupun elemen masyarakat.
Nah, ketika disodori pilihan apakah melaksanakan pemilu dengan anggaran Rp 86 triliun atau dana Rp 86 triliun dialihkan untuk pemulihan ekonomi? Masyarakat kompak memilih pemulihan ekonomi. "Masyarakat pilih memulihkan perekonomian, ya nggak salah, itu aspirasi mereka, sah-sah saja," ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini.
Sebagai Anggota Komisi II DPR RI membidangi pemilu dan pemerintah daerah, Gus Adhi mengatakan taat dengan konstitusi. "Kalaupun ada perubahan jadwal dan agenda pemilu dengan konstitusi yang diatur oleh negara saya pribadi tentu akan taat," ujar Anggota Pemenangan Pemilu Bali DPP Golkar ini.
Gus Adhi juga menambahkan, ketika keputusan sudah diambil pemerintah tidak terlepas dari mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan rakyat yang stuck akibat Pandemi Covid-19, itu juga untuk kepentingan masyarakat. "Saya sudah tanya langsung kepada masyarakat di beberapa kegiatan sosialiasi. Apakah memilih dana Rp 86 triliun untuk pemilu atau dialihkan menggerakan ekonomi? Jawabannya sama, lebih baik diarahkan mempercepat pemulihan ekonomi," tegasnya.
Gus Adhi mengatakan pemulihan pandemi Covid-19 untuk pemulihan ekonomi penting. Proses demokrasi juga penting dilaksanakan. Ibarat buah simalakama. "Ya nanti kita tunggu, apakah pemilu atau melaksanakan program strategis untuk pemulihan ekonomi? Ini sama-sama penting untuk dilaksanakan, jadi buah simalakama sebenarnya," pungkas mantan Sekretaris DPD II Golkar Kabupaten Badung ini. *Nat
Komentar