nusabali

Gubernur Koster Gelar Bali DigiFest 2022 Saat Tumpek Landep

Salah Satu Wujud Transformasi Ekonomi Bali

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-gelar-bali-digifest-2022-saat-tumpek-landep

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali akan menggelar Bali Digital Festival (DigiFest) 2022 dalam rangkaian Rahina (hari) Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (9/4) mendatang. DigiFest 2022 akan digelar selama tiga hari dari 8-10 April 2022 di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar.

Rencana DigiFest 2022 ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam keterangan pers di Bale Gajah, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha Denpasar, Selasa (15/3) siang. Koster menjelaskan dalam rangka mewujudkan Visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sedang melakukan upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali yang selama ini didominasi satu sektor, yaitu pariwisata. Dominasi satu sektor ini sangat rentan terhadap faktor eksternal seperti Pandemi Covid-19 yang menyebabkan pada tahun 2020 perekonomian Bali mengalami kontraksi sangat dalam sebesar -9,31% (posisi terburuk di Indonesia).

Upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali, yaitu ekonomi yang harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh dan berkelanjutan.

Berdasarkan rumusan tersebut, transformasi Ekonomi Bali meliputi 6 (enam) pilar sektor unggulan, yaitu: 1) Sektor Pertanian dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata Berbasis Budaya Berorientasi Kualitas.

"Sektor digital tidak lagi hanya ditempatkan sebagai pendukung, namun kini sudah menjadi bagian dari Pembangunan Bali itu sendiri. Ekonomi digital kini masuk menjadi salah satu sektor dalam pembangunan Ekonomi Kerthi Bali. Pemerintah Provinsi Bali sangat menyadari bahwa potensi ekonomi digital Bali sangat tinggi, yang saat ini belum atau mungkin hanya baru sedikit yang bisa dinikmati Bali," ujar Gubernur Koster.

Inilah kata Koster, yang menjadi salah satu tantangan serius dalam penyelenggaraan Pembangunan Bali saat ini. Tidak hanya dalam bidang ekonomi, transformasi Digital Kerthi Bali telah berkembang dan masuk hampir ke seluruh sektor pembangunan Bali. Menjangkau struktur pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa dan desa adat. Menjangkau seluruh sektor prioritas dan sektor pendukung pembangunan Bali. Menjangkau sektor swasta dan berbagai pemangku kepentingan terkait, serta tidak hanya menjangkau sektor hilir, namun juga menjangkau proses di sektor hulu dan tengah.

"Ini harus dipandang bahwa konsep transformasi digital Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan Bali bersifat utuh dan menyeluruh. Teknologi digital ditempatkan tidak hanya sebagai supporting atau pendukung, namun juga sebagai enabler (memberikan solusi-solusi baru) dan bahkan sebagai driver (membawa arah baru) dalam pembangunan Bali," beber Ketua DPD PDIP Bali ini.

Tidak hanya itu, konsep Transformasi Digital Kerthi Bali juga berpijak pada 3 (tiga) dimensi waktu pembangunan Bali, yaitu masa lalu (atita), masa kini (wartamana), dan masa yang akan datang (nagata). Oleh karena itu Transformasi Digital Kerthi Bali memiliki 3 (tiga) karakteristik utama, yaitu bersifat repetitif sebagai cerminan selalu melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum berjalan dengan baik di masa lalu, adaptif yang bermakna menyesuaikan diri dengan perkembangan saat ini, dan antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan perkembangan teknologi.

Disebutkan Koster, Pemprov Bali menyadari bahwa salah satu faktor kunci dalam mempercepat Transformasi Digital Kerthi Bali adalah membangun atau menjalin kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pemangku kepentingan.

Untuk itulah Bali Digital Festival ini diselenggarakan, bukan hanya untuk menjadi ajang penyampaian gagasan dan ide, namun yang lebih penting daripada itu, harus dilihat sebagai bagian dari langkah-langkah taktis Pemprov Bali dalam upaya membangun ekosistem Digital Kerthi Bali, untuk mewujudkan transformasi digital yang bersifat integratif dan kolaboratif. Namun perlu diingat dan dicatat, bahwa apapun bentuk pembangunan Bali termasuk pembangunan di bidang digital harus tetap menjaga, menghormati, dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada 3 (tiga) fundamental pembangunan Bali, yaitu: Alam Bali, Manusia Bali, dan Budaya Bali, untuk mewujudkan Bali yang berkualitas dan Bali berkelanjutan.

Dibeber Koster, Bali DigiFest tahun 2022 mengangkat tema ‘Digital Kerthi Bali: Enabling Bali as Digital Creative Paradise’ atau Spirit Menumbuhkembangkan Kreativitas Digital sehingga Bali Menjadi Surganya Komunitas Digital.

Dijelaskan Koster, Bali DigiFest 2022 memiliki tiga tujuan, yakni menyebarluaskan gambaran tentang arah dan gagasan Pembangunan Digital Kerthi Bali kepada masyarakat. Membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang merupakan bagian dari pembangunan ekosistem digital Bali  Sebagai upaya untuk mengakselerasi transformasi Digital Kerthi Bali untuk mendukung terwujudnya visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Bali DigiFest 2022 menyasar Akselerasi Pertumbuhan Ekosistem Bali Pulau Digital melalui tiga hal, yakni 1) pembelajaran: Event ini sebagai media belajar baik bagi pelaku digital, mahasiswa dan pelajar dan untuk mengedukasi masyarakat umum menjadi masyarakat cakap digital, 2) Jejaring: Memperkenalkan dan menghubungkan ekosistem digital lokal, nasional dan internasional, dan 3) Kolaborasi; Mendorong adanya kolaborasi nyata antar pelaku digital dan komponen ekosistem lainnya.

Diharapkan melalui Bali DigiFest 2022 akan berdampak pada tersusunnya database pelaku digital Bali, sejumlah usaha kreatif dan startup mendapatkan mitra bisnis yang tepat melalui event ini serta peningkatan jumlah Creative Economy & StartUp Enthusiast di Bali.

Bali DigiFest 2022 diharapkan memiliki dampak positif seperti event serupa SXSW (South by Southwest) yang digelar di Austin, Texas11-20 Maret 2022. Bali DigiFest 2022 akan diisi dengan empat macam kegiatan, yakni Konferensi, Festival, Pameran dan Penghargaan dengan menampilkan berbagai konten seperti StartUp, Games, Musik, Film, Animasi, Konten Kreatif dan Digital Art.

Konferensi yang akan diselenggarakan menghadirkan pembicara-pembicara terkenal dan mumpuni di bidangnya seperti Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, Ketua Dewan TIK Nasional, Ketua Umum Kadin Nasional, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pelaku industri NFT, seniman digital, pelaku industri games serta industri animasi.

Beberapa macam Festival yang akan digelar antara lain Festival Stand Up Komedi, ‘Mesatua’ Digital, Music Festival, Film, Animasi dan Konten Kreatif. Pengunjung DigiFest 2022 dapat menghadiri Pameran yang menghadirkan StartUp, Digital Art - NFT, XR Experience dan Creative Industries Expo. Puncaknya sebagai bentuk apresiasi terhadap insan pelaku ekonomi kreatif di Bali akan diserahkan beberapa penghargaan seperti Piala Gubernur Gaming (E-Sport), penghargaan musik, penghargaan Inovasi, penghargaan StartUp Pitch dan penghargaan Digital Art. *nat

Komentar