nusabali

Korban Merasa Ada yang Menggendong dan Dengar Bisikan Gaib

Ditabrak, Terseret dan Masuk Kolong Truk Tangki, Pemotor Hanya Luka Lecet

  • www.nusabali.com-korban-merasa-ada-yang-menggendong-dan-dengar-bisikan-gaib

Korban Ni Made Ladri Yanti, 52, sempat dilarikan ke UGD RS Premagana Batubulan dan setelah mendapatkan penanganan medis sudah diperbolehkan pulang.

GIANYAR, NusaBali

Ni Made Ladri Yanti, 52, pengendara sepeda motor Honda Scoopy DK 6690 AAI menjadi korban kecelakaan lalulintas di Jalan Raya Batubulan, tepatnya Simpang Empat Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Rabu (16/3) pukul 10.07 Wita. Korban asal Jalan Nagasari, Denpasar Timur (Dentim) ini diseruduk truk tangki Pertamina DK  8371 CW dari belakang. Tragisnya, korban langsung masuk kolong truk dan terseret sejauh beberapa meter.

Sejumlah warga dan pengguna jalan sempat mengira korban mengalami luka serius. Ajaibnya, pasca terseret korban yang juga penekun pengobatan spiritual tradisional ini bisa langsung duduk. Korban selamat dan hanya menderita sejumlah luka lecet. Di antaranya perut kiri luka lecet, lutut kaki kiri luka lecet, kaki kiri lecet, punggung kaki kiri dan kanan lecet. Korban sempat dilarikan ke UGD RS Premagana Batubulan. Setelah mendapatkan penanganan medis, korban sudah diperbolehkan pulang.

Saat dikonfirmasi, Ni Made Ladri Yanti merasakan kejadian tragis tersebut seperti mimpi. "Saya sadar waktu sepeda motor saya ditabrak dari belakang. Tapi setelah itu seperti mimpi, saya kayak terbang di awang-awang," ungkapnya. Samar-samar korban mendengar ada yang membisiki bahwa tugasnya belum selesai. "Tugas ceninge di mercapada durung wusan. Lanturang metulungan, itu rasanya saya dengar," kenangnya. Sementara secara fisik, Made Ladri merasa ada yang menggendong. "Tubuh saya kayak digendong, terbang kemudian saya didudukin di jalan. Setelah itu dah saya baru sadar lagi. Saya kaget kok sudah ramai gini," ujarnya.

Made Ladri tak henti-hentinya mengucap syukur nyawanya bisa selamat dari kecelakaan tersebut. Meski hanya menderita luka lecet di kaki dan tangan, namun Made Ladri diimbau untuk menjalani tindakan rontgen. "Pinggang masih terasa sakit, untuk memastikan besok (hari ini) rencananya tiyang mau rontgen," terangnya.

Hanya saja, korban berharap sopir truk tangki I Ketut Sutarka, 48, yang menyebabkan kecelakaan tersebut mau bertanggung jawab. Made Ladri pun masih berusaha berkomunikasi dengan sopir asal Banjar Uma, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar ini. "Saya mau nyari nomor sopir. Soalnya nanti besok-besok gimana, mau gak tanggung jawab," ujarnya.

Saat kejadian, Made Ladri mengatakan baru pulang dari Pegadaian meminjam uang untuk membelikan anaknya handphone. "Pas kejadian, saya datang dari selatan. Dari Pegadaian karena kurang uang mau beli HP. Lalu mau pulang, rencana belok kiri eh tahunya ditabrak dari belakang," kenangnya. Tidak ada firasat yang terbersit sebelumnya, Made Ladri merasa biasa-biasa saja. "Tadi biasa saja, sempat ngayah ada yang datang metamba (berobat)," ungkapnya.

Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Sukawati Iptu I Made Wetha menjelaskan kecelakaan tersebut terekam CCTV Banjar Denjalan. Dari rekaman CCTV, tampak truk Isuzu tangki DK 8371 CW mulanya datang dari arah selatan menuju utara. Posisinya beriringan dengan sepeda motor Scoopy DK 6690 AAI. Posisi sepeda motor berada di depan. Tiba-tiba, sebelum Simpang Empat Denjalan, pengemudi mobil Isuzu tangki DK 8371 CW tidak bisa menguasai kendaraannya dan oleng ke kiri. Pertama menabrak tiang lampu traffic light, kemudian menabrak pohon perindang yang ada di barat jalan, lalu truk tangki yang masih melaju menabrak sepeda motor Honda Scoopy DK 6690 AAI yang dikendarai Korban Ni Made Ladri Yanti yang ada di depannya.

Korban masuk ke kolong truk tangki dan terseret. "Truk tangki baru berhenti setelah menabrak dua warung," jelas Iptu Wetha. Polsek Sukawati saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Terutama terkait dugaan hilang kendalinya sopir truk. "Masih kita proses," ujarnya.

Sopir truk tangki, I Ketut Sutarka saat dikonfirmasi mengakui sebelum kecelakaan sempat mengantuk. "Saat itu saya sempat mengantuk tidak ingat apa-apa sebentar. Tahu-tahunya sudah menabrak. Selain itu saat saya injak rem, kemungkinan remnya blong," ujarnya. Ditanya terkait nanti korban minta ganti rugi, Ketut Sutarka mengaku siap bertanggung jawab. "Saya tetap siap bertanggung jawab," terangnya.

Terpisah, pemilik warung Ni Made Suarini, 48, mengaku tidak mengetahui persis kecelakaan tersebut. Saat kejadian Warung Ayu Intan miliknya sedang tutup. "Saya pas di rumah. Warung kebetulan tutup sejak Nyepi karena mau persiapan odalan," jelasnya.

Lokasi kejadian, sepengetahuannya memang rawan kecelakaan. "Memang harus hati-hati. Sopirnya itu katanya mengantuk, katanya dari selatan sudah oleng," jelasnya. Dari kecelakaan tersebut warungnya mengalami kerusakan pada bagian depan dan atap kanopi. "Warung saya, kanopinya rusak. Padahal baru itu dipasang. Kerugiannya belum tahu, ada palinggih juga rusak sedikit," ujar Suarini yang mengaku masih trauma jika harus membuka warung kembali. *nvi

Komentar