Usai 12 Balapan, Quartararo Rebut Pole
Trofi MotoGP Mandalika Dibuat di Gianyar
PRAYA, NusaBali
Fabio Quartararo merebut pole position balapan MotoGP Indonesia sekaligus mencetak rekor baru di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (19/3).
Rider tim Monster Energy Yamaha itu mencatatkan waktu terbaik 1:31,067, untuk mengungguli duet tim Pramac Racing Jorge Martin (+0,213) dan Johann Zarco (0,311), yang melengkapi posisi start baris terdepan.
Catatan Quartararo itu terpaut 0,007 detik dari lap terbaik sesi pramusim di Mandalika yang dibuat Pol Espargaro bulan lalu. Brad Binder (KTM), juara GP Qatar Enea Bastianini (Gresini) akan mengawali balapan seri kedua itu dari baris kedua dibarengi Francesco Bagnaia (Ducati), yang harus melewati Q1 terlebih dulu.
Pole position itu menjadi yang pertama bagi Quartararo sejak 12 balapan terakhir. Rider asal Prancis itu terakhir kali jadi tercepat di kualifikasi dalam MotoGP Catalunya pada 6 Juni 2021.
Sejak awal sesi kedua kualifikasi (Q2), Quartararo tidak terbendung dan terus mempertajam waktunya untuk jadi rider pertama yang meraih pole position di MotoGP Mandalika.
Quartararo menganggap pole position di MotoGP Indonesia sangat penting. Sebab, dia menilai akan susah menyalip dalam balapan di Sirkuit Mandalika.
“Penting untuk memulai balapan di sini dari depan karena sulit untuk menyalip. Saya sempat kehilangan kendali di Tikungan 2. Namun, saya akhirnya masih mendapatkan pole position,” kata Quartararo.
“Lintasan ini sulit dan menantang, terutama untuk roda belakang. Untuk pertama kalinya, saya merasakan ban menjadi panas setelah hanya satu lap,” kata Quartararo.
Sementara itu, secara mengejutkan dua juara dunia Marc Marquez dan Joan Mir juga tersingkir dari perebutan dua slot teratas Q1. Marquez berjuang keras mencari grip di sesi Q1 saat motornya kehilangan daya cengkeram ban saat melibas tikungan.
Performa Marquez yang jeblok di sesi latihan juga disebabkan karena belum menemukan seting ban yang tepat. Setelah beberapa kali slide, Marquez mengalami lowside dan terjatuh di Tikungan 13 saat tersisa waktu lima menit sebelum ke garasi berganti motor dan masuk trek.
Di upaya terakhirnya, Marquez berupaya mendorong keras namun dia kembali terjatuh karena lowside lagi, kali ini di Tikungan 12, dan meluapkan amarahnya di atas gravel.
Marquez akan mencuri celah mengawali serangannya di Mandalika dari P15 di depan rekan satu timnya, Pol Espargaro. Sedangkan Mir, yang juga terjatuh di lap terakhir, akan start dari P18.
Sementara itu, trofi untuk jawara MotoGP Pertamina Grand Prix di Sirkuit Mandalika, Lombok dibuat di Gianyar. Tepatnya di Bengkel Tuksedo Studio Bali, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Ada 18 trofi yang dibuat, terdiri dari 4 piala untuk Moto3, 4 piala untuk Moto2, piala MotoGP, dan Asia Talent 6 piala. Trofi handmade karya anak bangsa itu merepresentasikan Indonesia melalui desain yang memukau. Terdapat motif batik yang menghiasi trofi.
Founder Tuksedo Studio Bali Pudji Handoko mengatakan bahwa sebagai spesialis manufaktur mobil-mobil klasik yang dibuat secara handmade, Tuksedo Studi Bali turut menyukseskan ajang World Superbike dan Supersport yang digelar di Mandalika pada akhir 2021 lalu. Hal itu yang pada akhirnya membuat pihaknya kembali ditunjuk untuk merancang dan melakukan produksi piala untuk ajang turisme otomotif besar selanjutnya yaitu Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 atau yang biasa disebut sebagai MotoGP Mandalika.
“Dan piala MotoGP Mandalika ini memiliki beberapa arti yang terinspirasi dari semangat kompetisi dan balap itu sendiri. Desainer Tuksedo Studio mengambil inspirasi dari obor yang melambangkan menyalanya api kompetisi yang panas dan tidak pernah padam,” kata Handoko, Sabtu (19/3).
Dia menjelaskan jika api itu juga selanjutnya berfungsi sebagai simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama pada sektor turisme yang terdampak oleh pandemi. “Berbentuk obor yang digunakan untuk estafet seperti pada ajang olimpiade,” imbuhnya.
Tuksedo Studio berharap agar piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan. Hal itu juga sebagai bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional, tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus.
Dikerjakan langsung di Tuksedo Studio Bali, di Jalan Tukad Tampuagan, Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, piala tersebut dibuat menggunakan material yang umumnya digunakan untuk membuat kendaraan-kendaraan yang memang dirancang untuk memiliki kecepatan tinggi, karena sifatnya yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatannya. “Saya dihubungi perwakilan ITDC dua minggu lalu yang menyampaikan jika Dorna Motorsport meminta kami untuk membuat trofi MotoGP. Pembuatannya sekitarnya dua minggu untuk 18 trofi,” kata Handoko.
Tuksedo Studio yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan mobil balap klasik dari bahan dasar aluminium memutuskan untuk memilih bahan tersebut sebagai lambang dari ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendaranya. Uniknya lagi, pada piala tersebut terdapat corak batik yang melengkapi pola track sirkuit yang mendasari desain piala secara umum sebagai ajang MotoGP yang diselenggarakan di Mandalika.
Namun sebelum desain itu disetujui, pihaknya terlebih dahulu mengajukan sejumlah desain. Setelah disetujui barulah proses pembuatan dimulai.
“Total 30 orang tenaga yang terlibat dalam pembuatan piala ini, dan Kamis (17/3) pialanya sudah dikirim ke Mandalika,” paparnya.
Kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada Tuksedo Studio sebagai desainer dan produsen piala pada dua ajang balap internasional pertama di Sirkuit Mandalika ini, merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia. *ant, nvi
Komentar