WBP Rutan Negara Panen Ratusan Telur Puyuh
NEGARA, NusaBali
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas II B Negara, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, memanen sebanyak 350 butir telur puyuh, Minggu (20/3).Ratusan butir telur puyuh ini, merupakan hasil panen perdana dari peternakan burung puyuh yang dikembangkan di areal open camp rutan setempat.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Negara I Nyoman Tulus Sedeng seizin Kepala Rutan (Karutan) Negara Bambang Hendra Setyawan mengatakan, peternakan burung puyuh itu, merupakan salah satu bagian program pembinaan kemandirian WBP di rutan setempat. Peternakan burung putih itu pun baru dikembangkan di rutan setempat sekitar sebulan lalu.
Tepatnya pada 20 Februari 2022 lalu, didatangkan 500 ekor bibit burung puyuh. Sebanyak 500 bibit burung puyuh itu, ditempatkan di dalam 5 tingkat kandang dengan ukuran total 2 meter x 3 meter yang dibangun di areal open camp di areal belakang rutan setempat. Per tingkat kandang itu, berisi sekitar 100 ekor burung puyuh.
Dalam waktu sebulan masa pemeliharaan atau tepat per Minggu (20/3), sudah dilakukan panen perdana dengan menghasilkan sebanyak 350 telur dengan total berat sekitar 3,5 kilogram (kg). "Ini panen perdana setelah sebulan masa pemeliharaan. Setelah panen perdana ini, burung puyuh itu bisa bertelur setiap hari. Nantinya hasil panen telur yang berikut-berikutnya, kita harapkan semakin meningkat dan lebih baik lagi ke depannya," ujar Tulus.
Tulus menjelaskan, proses perawatan sampai berhasil panen perdana itu, dilakukan oleh WBP yang tergabung dalam Pokja Peternakan rutan setempat. Saat ini, ada 10 WBP dalam Pokja Peternakan Rutan Negara yang dibagi mengelola berbagai unit peternakan. Khusus di unit peternakan burung puyuh itu, ditempatkan 2 orang WBP. Kemudian WBP lainnya, ada yang ditempatkan di unit peternakan ayam, babi, sapi, kambing, dan mentok.
Di samping Pokja Peternakan, di Rutan Negara juga ada Pokja Pertanian dan Pokja Perikanan. Sebelumnya di Pokja Pertanian sendiri, selain mengembangkan pertanian secara konvensional, juga mengembangkan pertanian dengan sistem hidroponik. Kemudian di Pokja Perikanan, saat ini dikembangkan berbagai budidaya perikanan di antaranya ikan gurami, nila, dan kakap putih.
Menurut Tulus, dibentuknya bebagai Pokja yang menjadi bagian program kemandirian itu pun bertujuan memberikan skill (keterampilan) kepada WBP. Hal ini sesuai dengan salah satu dari 10 prinsip pemasyarakatan. Khususnya prinsip mengayomi dan memberi bekal hidup dengan harapan dapat menjalankan perannya sebagai warga yang baik saat kembali ke masyarakat. *ode
1
Komentar