Sigap Menolong, Rela Sobek Seragam untuk Tutupi Luka Korban Lakalantas
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto Beri Penghargaan Anggota Babinsa di Klungkung
Apa yang telah dilakukan prajuritnya itu adalah sejatinya seorang TNI AD, bukan tindakan untuk pencitraan, tetapi murni merupakan panggilan tugas.
DENPASAR, NusaBali
Sertu Suparto, prajurit Kodim 1610/Klungkung yang berdinas di Koramil 1610-10/Klungkung sebagai Babinsa di Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kecamatan/Kabupaten Klungkung lakukan aksi heroik saat menolong korban kecelakaan lalulintas. Sertu Suparto menolong seorang perempuan pengendara motor yang mengalami kecelakaan lalulintas, dia juga rela menyobek kaos dalam loreng yang merupakan kelengkapan dari Pakaian Dinas Lapangan (PDL) yang dipakainya untuk menutup luka robek pada kaki korban. Aksi heroik ini mendapat perhatian dari Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto.
Pangdam memberikan piagam penghargaan kepada prajuritnya itu secara langsung di ruang tamu Kodam IX/Udayana, Jalan Udayana Nomor 1, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, Senin (21/3) pagi pukul 07.30 Wita. Penyerahan piagam penghargaan berupa sertifikat kepada prajurit lulusan Tamtama 2002 itu dihadiri langsung oleh para pejabat utama Kodam IX/Udayana, termasuk salah satunya adalah Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat.
Di hadapan para pejabat utama itu, Pangdam mengungkapkan Sertu Suparto layak diberikan penghargaan. Diharapkan penghargaan ini dapat memotivasi para prajurit lainnya untuk menjalankan tugas dengan baik dan berprestasi. Pangdam menjelaskan, Sertu Suparto diundangnya secara langsung untuk hadir ke Makodam IX/Udayana setelah menerima laporan bahwa prajuritnya itu telah melakukan aksi heroik membantu masyarakat. Sertu Suparto menolong seorang perempuan pengendara motor Ni Ketut Rusmini yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada Jumat 18 Maret 2022 pukul 07.20 Wita.
Sertu Suparto rela menyobek kaos dalam loreng yang merupakan kelengkapan dari pakaian dinas Lapangan (PDL) yang dipakainya saat itu untuk menutup luka robek pada kaki korban agar tidak mengeluarkan banyak darah akibat kecelakaan tersebut.
Atas bantuan Sertu Suparto, korban asal Banjar Jero Kapal, Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung itu selamat dari maut. Korban berhasil dievakuasi ke RSUD Klungkung meskipun sudah dalam kondisi lemas akibat banyak darah yang keluar. Setibanya di RSUD Klungkung, korban dirawat dan dioperasi. Hingga kemarin, kondisi korban sudah membaik meskipun masih dirawat di RSUD Klungkung.
Menurut Pangdam, apa yang telah dilakukan prajuritnya itu adalah sejatinya seorang TNI AD. Tindakan itu dilakukan bukan untuk pencitraan, tetapi murni merupakan panggilan tugas. Pangdam menegaskan, apa yang dilakukan oleh Sertu Suparto itu juga merupakan kewajiban sebagai prajurit TNI AD yang memegang teguh sumpah prajurit, salah satu butirnya adalah mempelopori usaha-usaha mengatasi kesulitan masyarakat di sekeliling. "Hari ini saya memberikan apresiasi kepada Sertu Suparto atas apa yang dilakukannya membantu masyarakat yang sedang alami kesulitan. Dia merobek seragam PDL untuk membantu masyarakat yang menderita luka berat akibat kecelakaan lalu lintas. Hal seperti ini perlu saya apresiasi," ungkap jenderal bintang dua lulusan Akmil 1990 ini.
Lebih lanjut jenderal yang lama bertugas di bidang intelijen ini berharap dengan apresiasi ini dapat memberikan motivasi kepada para prajurit lainnya di Kodam IX/Udayana yang tergelar dari Bali, NTB, dan NTT untuk bisa berbuat yang sama. Dikatakan semua prajurit memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan apresiasi, baik kesatuan tempur, kesatuan administrasi, dan lainnya.
Pangdam mengungkapkan, saat ini Kodam IX/Udayana banyak menjalankan program. Misalnya menekan angka stunting, mengatasi kekeringan lewat program pompa hidran yang dapat membantu masyarkat mengatasi kesulitan air bersih maupun untuk keperluan pertanian. Kegiatan-kegiatan itu bisa menghasilkan sesuatu yang layak mendapatkan apresiasi dari pimpinan TNI.
"Hari ini saya selaku pimpinan mengucapkan terima kasih kepada Sertu Suparto atas kebaikan yang dilakukannya membantu masyarakat yang mengalami musibah. Saya yakin itu adalah bentuk pertolongan terhadap korban. Itulah seorang prajurit sesungguhnya. Tidak ada tujuan untuk mencari nama dan popularitas. Ini adalah kewajiban seorang prajurit di tengah masyarakat," ungkap Pangdam.
Sementara Sertu Suparto mengungkapkan tindakannya melepas baju dan merobeknya adalah naluri kemanusiaan saja. Dikatakan sebagai prajurit TNI AD sudah didoktrin dari awal untuk mengayomi masyarakat di sekeliling di manapun bertugas. Tidak ada niat awalnya mengambil tindakan itu untuk mendapatkan penghargaan dari pimpinan.
"Sebenarnya saya tidak mau merobek seragam, tetapi apa boleh buat, semuanya dari rakyat, saya kembalikan kepada rakyat. Baju kaos itu saya sobek dan diikat pada kaki korban yang mengucurkan darah. Harapannya saat itu agar pendarahan berhenti sambil menunggu ambulans tiba di lokasi untuk menjemput korban ke RSUD Klungkung. Apalagi saat itu korban sudah lemas," ungkap Sertu Suparto kepada wartawan usai menerima piagam penghargaan dari Pangdam, kemarin pagi.
Sertu Suparto membeberkan, kecelakaan lalu lintas yang menimpa Ketut Rusmini terjadi di Jalan Gajah Mada tepat di depan Koramil 1610-10/Klungkung. Pada saat itu Sertu Suparto bersama anggota Koramil lainnya hendak apel pagi. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras di depan Koramil. Spontan Sertu Suparto berlari ke luar untuk mengecek apa yang terjadi. Ternyata ada dua sepeda motor terlibat tabrakan.
Pada saat itu Sertu Suparto melihat salah satu korban menderita luka cukup parah dan mengeluarkan darah yang banyak serta tak sadarkan diri. Secara spontan Sertu Suparto menanggalkan baju seragam PDL luar dan menyobek kaos dalamnya untuk menutup luka pada kaki korban yang mengeluarkan banyak darah.
"Saya mengambil tindakan itu agar darah pada kaki korban yang menderita luka tidak terlalu banyak yang keluar sambil menunggu ambulans. Saya melakukan itu tidak mengharapkan agar dapat penghargaan dari pimpinan. Saya murni melakukan itu sebagai kemanusiaan," ungkap Sertu Suparto. Aksi heroik Sertu Suparto juga mendapat apresiasi secara lisan dari Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat.
Menurut Dandim Suhendar pada saat kejadian kecelakaan yang menimpa korban Ketut Rusmini semua anggota Koramil memberikan atensi. Mereka semua menunda apel pagi yang sebenarnya sudah waktunya demi menolong korban.
"Saya bangga dengan prajurit saya ini (Sertu Suparto) yang telah berkorban untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Panglima (Pangdam). Penghargaan ini merupakan kehormatan bagi pak Suparto karena telah menjalankan tugasnya sebagai prajurit TNI dengan baik," tandasnya.
Peristiwa kecelakaan lalulintas yang menimpa Ketut Rusmini sendiri terjadi akibat kurang hati-hati saat berkendara. Sepeda motor Honda Vario DK 6978 MV menabrak sepeda motor Honda Vario DK 3867 M yang dikendarai oleh I Nengah Sukarsa, 49.
Sebelum terjadi kecelakaan Honda Vario DK 3867 M yang dikendarai oleh Nengah Sukarsa melaju dari arah selatan menuju ke arah utara. Di belakangnya dibuntuti Honda Vario DK 6978 MV yang dikendarai korban sendiri. Mendekati lokasi kejadian, Honda Vario DK 3867 M menyalakan lampu sein hendak belok ke kanan (ke arah timur). Pada saat itulah Ketut Rusmini tak bisa mengendalikan motornya hingga terjadi tabrakan. *pol
Pangdam memberikan piagam penghargaan kepada prajuritnya itu secara langsung di ruang tamu Kodam IX/Udayana, Jalan Udayana Nomor 1, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, Senin (21/3) pagi pukul 07.30 Wita. Penyerahan piagam penghargaan berupa sertifikat kepada prajurit lulusan Tamtama 2002 itu dihadiri langsung oleh para pejabat utama Kodam IX/Udayana, termasuk salah satunya adalah Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat.
Di hadapan para pejabat utama itu, Pangdam mengungkapkan Sertu Suparto layak diberikan penghargaan. Diharapkan penghargaan ini dapat memotivasi para prajurit lainnya untuk menjalankan tugas dengan baik dan berprestasi. Pangdam menjelaskan, Sertu Suparto diundangnya secara langsung untuk hadir ke Makodam IX/Udayana setelah menerima laporan bahwa prajuritnya itu telah melakukan aksi heroik membantu masyarakat. Sertu Suparto menolong seorang perempuan pengendara motor Ni Ketut Rusmini yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada Jumat 18 Maret 2022 pukul 07.20 Wita.
Sertu Suparto rela menyobek kaos dalam loreng yang merupakan kelengkapan dari pakaian dinas Lapangan (PDL) yang dipakainya saat itu untuk menutup luka robek pada kaki korban agar tidak mengeluarkan banyak darah akibat kecelakaan tersebut.
Atas bantuan Sertu Suparto, korban asal Banjar Jero Kapal, Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung itu selamat dari maut. Korban berhasil dievakuasi ke RSUD Klungkung meskipun sudah dalam kondisi lemas akibat banyak darah yang keluar. Setibanya di RSUD Klungkung, korban dirawat dan dioperasi. Hingga kemarin, kondisi korban sudah membaik meskipun masih dirawat di RSUD Klungkung.
Menurut Pangdam, apa yang telah dilakukan prajuritnya itu adalah sejatinya seorang TNI AD. Tindakan itu dilakukan bukan untuk pencitraan, tetapi murni merupakan panggilan tugas. Pangdam menegaskan, apa yang dilakukan oleh Sertu Suparto itu juga merupakan kewajiban sebagai prajurit TNI AD yang memegang teguh sumpah prajurit, salah satu butirnya adalah mempelopori usaha-usaha mengatasi kesulitan masyarakat di sekeliling. "Hari ini saya memberikan apresiasi kepada Sertu Suparto atas apa yang dilakukannya membantu masyarakat yang sedang alami kesulitan. Dia merobek seragam PDL untuk membantu masyarakat yang menderita luka berat akibat kecelakaan lalu lintas. Hal seperti ini perlu saya apresiasi," ungkap jenderal bintang dua lulusan Akmil 1990 ini.
Lebih lanjut jenderal yang lama bertugas di bidang intelijen ini berharap dengan apresiasi ini dapat memberikan motivasi kepada para prajurit lainnya di Kodam IX/Udayana yang tergelar dari Bali, NTB, dan NTT untuk bisa berbuat yang sama. Dikatakan semua prajurit memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan apresiasi, baik kesatuan tempur, kesatuan administrasi, dan lainnya.
Pangdam mengungkapkan, saat ini Kodam IX/Udayana banyak menjalankan program. Misalnya menekan angka stunting, mengatasi kekeringan lewat program pompa hidran yang dapat membantu masyarkat mengatasi kesulitan air bersih maupun untuk keperluan pertanian. Kegiatan-kegiatan itu bisa menghasilkan sesuatu yang layak mendapatkan apresiasi dari pimpinan TNI.
"Hari ini saya selaku pimpinan mengucapkan terima kasih kepada Sertu Suparto atas kebaikan yang dilakukannya membantu masyarakat yang mengalami musibah. Saya yakin itu adalah bentuk pertolongan terhadap korban. Itulah seorang prajurit sesungguhnya. Tidak ada tujuan untuk mencari nama dan popularitas. Ini adalah kewajiban seorang prajurit di tengah masyarakat," ungkap Pangdam.
Sementara Sertu Suparto mengungkapkan tindakannya melepas baju dan merobeknya adalah naluri kemanusiaan saja. Dikatakan sebagai prajurit TNI AD sudah didoktrin dari awal untuk mengayomi masyarakat di sekeliling di manapun bertugas. Tidak ada niat awalnya mengambil tindakan itu untuk mendapatkan penghargaan dari pimpinan.
"Sebenarnya saya tidak mau merobek seragam, tetapi apa boleh buat, semuanya dari rakyat, saya kembalikan kepada rakyat. Baju kaos itu saya sobek dan diikat pada kaki korban yang mengucurkan darah. Harapannya saat itu agar pendarahan berhenti sambil menunggu ambulans tiba di lokasi untuk menjemput korban ke RSUD Klungkung. Apalagi saat itu korban sudah lemas," ungkap Sertu Suparto kepada wartawan usai menerima piagam penghargaan dari Pangdam, kemarin pagi.
Sertu Suparto membeberkan, kecelakaan lalu lintas yang menimpa Ketut Rusmini terjadi di Jalan Gajah Mada tepat di depan Koramil 1610-10/Klungkung. Pada saat itu Sertu Suparto bersama anggota Koramil lainnya hendak apel pagi. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras di depan Koramil. Spontan Sertu Suparto berlari ke luar untuk mengecek apa yang terjadi. Ternyata ada dua sepeda motor terlibat tabrakan.
Pada saat itu Sertu Suparto melihat salah satu korban menderita luka cukup parah dan mengeluarkan darah yang banyak serta tak sadarkan diri. Secara spontan Sertu Suparto menanggalkan baju seragam PDL luar dan menyobek kaos dalamnya untuk menutup luka pada kaki korban yang mengeluarkan banyak darah.
"Saya mengambil tindakan itu agar darah pada kaki korban yang menderita luka tidak terlalu banyak yang keluar sambil menunggu ambulans. Saya melakukan itu tidak mengharapkan agar dapat penghargaan dari pimpinan. Saya murni melakukan itu sebagai kemanusiaan," ungkap Sertu Suparto. Aksi heroik Sertu Suparto juga mendapat apresiasi secara lisan dari Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat.
Menurut Dandim Suhendar pada saat kejadian kecelakaan yang menimpa korban Ketut Rusmini semua anggota Koramil memberikan atensi. Mereka semua menunda apel pagi yang sebenarnya sudah waktunya demi menolong korban.
"Saya bangga dengan prajurit saya ini (Sertu Suparto) yang telah berkorban untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Panglima (Pangdam). Penghargaan ini merupakan kehormatan bagi pak Suparto karena telah menjalankan tugasnya sebagai prajurit TNI dengan baik," tandasnya.
Peristiwa kecelakaan lalulintas yang menimpa Ketut Rusmini sendiri terjadi akibat kurang hati-hati saat berkendara. Sepeda motor Honda Vario DK 6978 MV menabrak sepeda motor Honda Vario DK 3867 M yang dikendarai oleh I Nengah Sukarsa, 49.
Sebelum terjadi kecelakaan Honda Vario DK 3867 M yang dikendarai oleh Nengah Sukarsa melaju dari arah selatan menuju ke arah utara. Di belakangnya dibuntuti Honda Vario DK 6978 MV yang dikendarai korban sendiri. Mendekati lokasi kejadian, Honda Vario DK 3867 M menyalakan lampu sein hendak belok ke kanan (ke arah timur). Pada saat itulah Ketut Rusmini tak bisa mengendalikan motornya hingga terjadi tabrakan. *pol
1
Komentar