Jembrana Utus Delapan Sekaa Teruna
Lomba Ogoh-Ogoh Tingkat Provinsi
Dari kuota 15 peserta, hanya 8 Sekaa Teruna yang siap bersaing memperebutkan karya ogoh-ogoh terbaik di tingkat Provinsi Bali.
NEGARA, NusaBali
Dinas Pariwisata Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Jembrana menetapkan delapan peserta dalam lomba ogoh-ogoh yang diadakan Pemprov Bali. Meski dijatah minimal ada 3 peserta di tiap kecamatan atau total 15 peserta dari 5 kecamatan se-Jembrana, namun hanya 8 sekaa teruna (ST) yang dinyatakan siap mengikuti lomba ogoh-ogoh tingkat provinsi tersebut.
Delapan peserta merupakan perwakilan dari empat kecamatan. Per kecamatan pun hanya mengeluarkan 2 ogoh-ogoh.
Dari 8 peserta lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali itu, 6 di antaranya merupakan bagian dari 15 peserta yang sebelumnya mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana. Hanya ada 2 peserta baru, yakni, ST Dharma Santika dari Banjar Adat Batuagung, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dan ST Eka Dharma Sentana dari Banjar Adat Pangkung Languan, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.
Kepala Bidang Kebudayan pada Dinas Parbud Jembrana Ida Bagus Kade Biksa mengatakan, jumlah peserta yang siap mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali ini, menurun dibanding peserta ogoh-ogoh Pemkab Jembrana yang sebelumnya digelar sebelum Nyepi. Hal itu pun dikarenakan sebagain besar ST, termasuk beberapa ST yang sempat mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana, sudah mampralina (membakar, red) ogoh-ogoh mereka dan memutuskan tidak ikut untuk lomba Pemprov.
"Sebenarnya kami sudah informasikan ke desa adat setelah Nyepi ada lomba ogoh-ogoh yang diadakan Pemprov. Tetapi sesuai dresta dari beberapa desa adat, mereka putuskan sudah harus mampralina ogoh-ogoh mereka saat Pangerupukan (sehari sebelum Nyepi). Ada juga yang dipralina saat Ngembak Gni (sehari setelah Nyepi). Dan setelah didata kembali masing-masing kecamatan, hanya ada 8 ST yang siap kembali mengikuti lomba Provinsi," ujar Gus Biksa.
Khusus Kecamatan Pekuatatan yang sebelumnya absen dalam lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana, sambung Gus Biksa, juga dipastikan tidak mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali. Mengingat dari 13 desa adat se-Kecamatan Pekutatan sendiri, tidak ada yang membuat ogoh-ogoh dalam rangka Nyepi tahun 1944 lalu. "Ya Pekutatan tidak ikut karena tidak ada ogoh-ogoh. Karena memang tidak ada ogoh-ogoh, kita juga tidak bisa memaksa," ucapnya.
Seperti diketahui, penyelenggaran lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali ini, hampir sama dengan lomba yang sempat digelar Pemkab Jembrana. Di mana ada dua tingkat penilaian, yakni tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Dalam lomba yang diadakan Pemprov Bali ini, untuk lomba tingkat kecamatan mencari tiga pemenang di tiap kecamatan dan berhak mendapat hadiah uang Rp 5 juta per pemenang.
Mengingat di Jembrana sendiri hanya ada 2 perseta per kecamatan dari 4 kecamatan yang dipastikan siap mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov, 8 peserta itu pun dipastikan secara otomatis lolos sebagai pemenang lomba tingkat kecamatan. Setelah lomba tingkat kecamatan itu, 8 ogoh-ogoh itu akan diadu kembali ke tingkat kabupaten.
Sesuai dengan ketentuan lomba yang diadakan Pemprov Bali, penilaian tingkat kabupaten rencananya akan dilakukan antara 28 Maret hingga 7 April nanti. Dalam penilaian tingkat kabupaten nanti, akan dicari tiga pemenang ogoh-ogoh di tiap kabupaten/kota. Bagi peserta yang berhasil terpilih menjadi juara I akan diberikan hadiah Rp 50 juta, juara II Rp 35 juta dan Rp 20 juta.*ode
Delapan peserta merupakan perwakilan dari empat kecamatan. Per kecamatan pun hanya mengeluarkan 2 ogoh-ogoh.
Dari 8 peserta lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali itu, 6 di antaranya merupakan bagian dari 15 peserta yang sebelumnya mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana. Hanya ada 2 peserta baru, yakni, ST Dharma Santika dari Banjar Adat Batuagung, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dan ST Eka Dharma Sentana dari Banjar Adat Pangkung Languan, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.
Kepala Bidang Kebudayan pada Dinas Parbud Jembrana Ida Bagus Kade Biksa mengatakan, jumlah peserta yang siap mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali ini, menurun dibanding peserta ogoh-ogoh Pemkab Jembrana yang sebelumnya digelar sebelum Nyepi. Hal itu pun dikarenakan sebagain besar ST, termasuk beberapa ST yang sempat mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana, sudah mampralina (membakar, red) ogoh-ogoh mereka dan memutuskan tidak ikut untuk lomba Pemprov.
"Sebenarnya kami sudah informasikan ke desa adat setelah Nyepi ada lomba ogoh-ogoh yang diadakan Pemprov. Tetapi sesuai dresta dari beberapa desa adat, mereka putuskan sudah harus mampralina ogoh-ogoh mereka saat Pangerupukan (sehari sebelum Nyepi). Ada juga yang dipralina saat Ngembak Gni (sehari setelah Nyepi). Dan setelah didata kembali masing-masing kecamatan, hanya ada 8 ST yang siap kembali mengikuti lomba Provinsi," ujar Gus Biksa.
Khusus Kecamatan Pekuatatan yang sebelumnya absen dalam lomba ogoh-ogoh Pemkab Jembrana, sambung Gus Biksa, juga dipastikan tidak mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali. Mengingat dari 13 desa adat se-Kecamatan Pekutatan sendiri, tidak ada yang membuat ogoh-ogoh dalam rangka Nyepi tahun 1944 lalu. "Ya Pekutatan tidak ikut karena tidak ada ogoh-ogoh. Karena memang tidak ada ogoh-ogoh, kita juga tidak bisa memaksa," ucapnya.
Seperti diketahui, penyelenggaran lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali ini, hampir sama dengan lomba yang sempat digelar Pemkab Jembrana. Di mana ada dua tingkat penilaian, yakni tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Dalam lomba yang diadakan Pemprov Bali ini, untuk lomba tingkat kecamatan mencari tiga pemenang di tiap kecamatan dan berhak mendapat hadiah uang Rp 5 juta per pemenang.
Mengingat di Jembrana sendiri hanya ada 2 perseta per kecamatan dari 4 kecamatan yang dipastikan siap mengikuti lomba ogoh-ogoh Pemprov, 8 peserta itu pun dipastikan secara otomatis lolos sebagai pemenang lomba tingkat kecamatan. Setelah lomba tingkat kecamatan itu, 8 ogoh-ogoh itu akan diadu kembali ke tingkat kabupaten.
Sesuai dengan ketentuan lomba yang diadakan Pemprov Bali, penilaian tingkat kabupaten rencananya akan dilakukan antara 28 Maret hingga 7 April nanti. Dalam penilaian tingkat kabupaten nanti, akan dicari tiga pemenang ogoh-ogoh di tiap kabupaten/kota. Bagi peserta yang berhasil terpilih menjadi juara I akan diberikan hadiah Rp 50 juta, juara II Rp 35 juta dan Rp 20 juta.*ode
1
Komentar