Sampah Kiriman di Pantai Samigita Makin Berkurang
Dinas LHK Lanjut Evakuasi Sampah dari STO Kuta
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) mulai berkurang dalam sebulan terakhir.
Kondisi tersebut diperkirakan karena mulai beralih ke angin timuran. Meski kemunculan sampah kiriman berkurang, petugas tetap siaga di lapangan.
Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung, I Made Gede Dwipayana, mengatakan kondisi sampah kiriman di pesisir pantai barat sudah mulai menurun drastis sejak sebulan terakhir. Meski demikian, pihaknya tidak berani menyimpulkan bahwa musim sampah kiriman telah berakhir. Kecenderungan sampah kiriman tersebut muncul sehari setelah hujan lebat melanda. “Walaupun sampah kiriman sudah berkurang, tapi tetap ada yang muncul dan kecenderungan menepi di Pantai Samigita itu berupa sampah plastik,” katanya, Senin (27/3).
Dwipayana mengatakan, berkurangnya intensitas sampah kiriman di Pantai Samigita terjadi sejak Februari 2022. Jika sebelumnya sampah kiriman yang dievakuasi di seluruh pantai barat mencapai 50-100 ton per hari. Kini berkurang hanya berkisar 5-10 ton per hari. Kemunculan sampah kiriman itu juga tidak setiap hari, melainkan bergantung pada cuaca. Karena itu, pihaknya kemudian mengarahkan petugas untuk mengevakuasi sampah kiriman di titik stop over (STO) yang belum tertangani selama ini. Total sampah yang dievakuasi itu mencapai 60 truk atau setara 120 ton. Sampah berupa ranting pohon dan batang pohon itu sudah dievakuasi ke TPA.
Masih menurut Dwipayana, sejak awal sampah kiriman menepi di pesisir pantai barat, total sebanyak 2.750 ton sampah yang sudah dievakuasi. Pihaknya memperkirakan musim sampah kiriman akan berhenti pada akhir April 2022.
“Untuk sampah kiriman yang masih menepi saat ini kemungkinan merupakan sampah yang berasal dari loloan di sekitar pulau Bali, sebab kecenderungan kemunculannya terjadi saat hujan,” kata Dwipayana. *dar
Komentar