Pedagang Ramai Sembahyang di Pura Ratu Subandar Besakih

Pamedek didominasi kaum pedahang. Pura Ratu Subandar Besakih dipercaya sebagai linggih Ida Bhatara Ratu Subandar dan Ida Ratu Ulangalu. Persembahyangan di Pura Ratu Subandar mulai ramai sejak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Wraspati Paing Dukut, Kamis (17/3).

Pamangku di Pura Ratu Subandar, Jro Mangku Pica, mengungkapkan kaum pedagang dan warga umum banyak tangkil melakukan persembahyangan. Biasanya warga keturunan Tionghoa juga ramai berdatangan. Pura Ratu Subandar dengan ciri khas dua palinggih berhias lampion dan pernak-pernik kebudayaan Tionghoa. Pada Tahun 2016, ada pamangku keturunan Tionghoa, Jro Padma Rajesvari, ngayah di pura itu. Belakangan tidak terlihat lagi.

Pura Ratu Subandar, stana Ida Ratu Subandar dan Ida Ratu Ulangalu lokasinya di Mandala V Pura Penataran Agung Besakih. Para pedagang yang datang sembahyang untuk mohon berkah agar lancar dalam menjalankan usahanya. Ida Ratu Ulangalu diyakini sebagai tempat memohon restu dan perlindungan bagi para pedagang kaki lima. Upacara nyineb digelar pada Wraspati Pon Landep, Kamis (7/4) nanti.

Ketua INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) Karangasem Thomas Prasetyo mengatakan, warga Tionghoa sudah banyak yang melakukan persembahyangan sejak puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. “Kami setiap tahun menggelar persembahyangan di Pura Besakih dan Pura Ratu Subandar,” kata Thomas. *k16