Pembalap Bali Latihan ke Lombok dan Jatim
Ketiadaan sirkuit membuat pembalap Bali akan mempersiapkan diri menghadapi PON 2016 dengan latihan di Lombok dan Jawa Timur.
DENPASAR, NusaBali
Pengurus Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, merancang agenda try out. Menurut Ketum IMI Bali, Nyoman Seniweca, rancangan try out digelar karena Bali tidak memiliki sirkuit balap motor yang layak. Selama ini, Bali selalu memboyong pembalap dan kru untuk latihan di Lombok. ”Kami rancang ini, karena target kami di PON emas,” ujar Seniweca, Kamis (10/12).
Try out akan dirancang di dua lokasi yang menjadi tetangga Bali, pertama Mataram, dan kedua Jawa Timur. ”Kami ingin berikan kepastian kepada pembalap, mulai saat ini mereka harus tahu pasti apa yang akan diperoleh ketika PON,” ungkap Seniweca.
Dengan iming-iming itu, setidaknya akan memacu pembalap berlaga di nomor perorangan PON XIX/2016 mendatang. "Kami tidak mau pembalap bertanya-tanya,” jelasnya.
Sebelumnya pembalap andalan Bali, Ketut ‘Afem’ Madiasta mengeluhkan program dan jadwal latihan atau TC Desentralisasi dari IMI Bali sebagai persiapan untuk menghadapi PON Bandung XIX Bandung, Jawa Barat 2016 mendatang. " aya berharap jadwal latihan itu segera bisa diberikan untuk mempersiapkan diri saya dan pembalap lainnya menjalani latihan sesuai agenda yang ada. Supaya bisa mempersiapkan diri dengan matang sebelum turun di PON," ungkap I Ketut Madiasta, Kamis (10/12).
Menurut Madiasta, selain meminta program TC, pihaknya juga meminta sarana dan prasarana latihan balapan. Pasalnya, sampai detik ini di Bali belum mempunyai tempat latihan adu cepat di lintasan itu. Dengan kondisi itu, mau tidak mau untuk TC nanti IMI Bali, berencana meminjam jalan di depan kantor Bupati Jembrana dan Sirkuit Selagalas, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tempat TC para pembalap yang akan membala Bali di PON Bandung tahun depan.
"Saya sebagai pencinta olahraga balapan tentu mengharapkan ada tempat latihan sebagai tempat untuk berlatih. Mengingat selama ini, para pembalap Bali justru keluar daerah untuk berlatih lantaran di Bali tidak ada sirkuit. Khusus untuk TC PON dimanapun dilaksanakan nanti kami tidak masalah, saya selalu siap dimanapun lokasinya nanti. Karena di Jembrana maupun di Lombok itu alternatif cukup posistif. Namun kalau bisa memilih, alangkah baik TC nanti dilaksanakan di Selagalas Lombak. Karena untuk TC sekelas PON di Negara kurang bagus untuk melatih teknik/skill balapan. Kalau di Selagalas Lombok jauh lebih baik, mengingat tikungun disana lebih berteknik. Sehingga, jika latihan disana maka hasilnya nanti jauh akan lebih baik," ungkap pembalap yang meraih juara Region III 2013 itu.
Sehingga, jika nantinya jadwal latihan TC Desentrasasi sudah ada, pihaknya mengharapkan jadwal itu tidak berbenturan dengan jadwal latihan dirinya jika mendapatkan tim yang dibelanya musim 2016 nanti. Sehingga, pihaknya dengan mudah membagi waktu latihan di tim dan di TC PON. "Mungkin cara membagi waktunya, bisa dengan cara saling mengkaitkan. Misal tidak ada kegiatan di TC PON, bisa diisi dengan kegiatan dari tim, atau sebaliknya. Karena tidak mungkin setiap jadwal yang diberikan bisa selalu dihadiri terus. Jadi mana saja yang dianggap penting itulah yang diikuti. Sehingga jadwal di tim nantinya dan TC PON tidak bentrok jadwal balap dngan jadwal TC PON-nya," jelas Afem.
Terkait kendala lintasan di Bali, pihak IMI Bali pada 2016, atau sebelum PON, berencana membuat Kejurda. ”Kami sih sudah buktikan tanpa lintasan, mampu. Tapi kami akan berusaha, bikin Kejurda untuk menambah kemampuannya,” terangnya.
Di sisi lain, pada kunjungannya ke KONI, Pengprov IMI Bali juga melaporkan akan memberikan reward kepada crosser cilik Maliki Somma yang berprestasi di kelas 65cc tingkat nasional.”Reward rutin kami berikan kepada atlet Bali yang mampu berprestasi di nasional,” jelas Seniweca. Akan tetapi, pada tahun ini, reward diakui agak menurun dari tahun sebelumnya. ”Kalau tahun lalu, ada dua yang dapat reward karena mampu di nasional, sekarang cuma satu,” kata Seniweca.7dek
1
Komentar