Perumda Pasar Terapkan e-Pungutan

Salah satunya dengan penerapan e-pungutan. Program digitalisasi yang dimulai sejak tahun 2018 ini diklaim berdampak positif dalam peningkatan pendapatan. Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng I Made Agus Yudi Arsana, Selasa (22/3), mengatakan penerapan pilot project e-pungutan ada di Pasar Kampung Bugis. Seluruh pedagang setempat sejak tahun 2018 sudah menerapkan e-pungutan. Sejak tiga tahun berjalan dari 13 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar, 6 diantaranya sudah menerapkan e-pungutan. Enam pasar yakni Pasar Anyar, Pasar Kampung Bugis, Pasar Banyuasri, Pasar Banjar, Pasar Seririt hingga pasar senggol yang tersebar di seputaran Kota Singaraja.

“Awal penerapan memang cukup sulit, bahkan ada pedagang yang menolak. Tetapi setelah terbiasa, mereka jadi enak, karena praktis. Kendalanya selama ini karena banyak pedagang yang lanjut usia, sehingga saat sosialisasi pengenalan pembayaran digital sedikit memakan waktu,” kata Yudi Arsana.

Sedangkan 7 pasar lainnya yang belum menerapkan e-pungutan akan diproses secara bertahap. Penerapan e-pungutan ini, disebut Agus Yudi, mampu mendongkrak pendapatan Perumda Pasar dan menghindari kebocoran pendapatan. Pendapat dari pungutan harian yang dibayarkan secara elektronik meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. “Peralihan ke sistem pembayaran digital ini sangat membantu kami menekan potensi kebocoran pendapatan karena ulah oknum. Hal ini akan terus kami kejar bertahap, harapannya seluruh pasar di Buleleng bisa menerapkan e-pungutan,” imbuh dia.

Dalam penerapan e-pungutan ini, jelas Agus Yudi,  Perumda Pasar bekerja sama dengan Bank BPD Bali. Selanjutnya, BPD Bali akan menunjuk agen untuk mengakses data pedagang, mulai dari fasilitasi pengisian saldo dan meregistrasi pedagang.*k23