Sampah Upakara di Besakih Dibuang ke Sungai
AMLAPURA, NusaBali
Sampah upakara selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih dibuang ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Tumpukan sampah upakara itu ditimbun dan dibuang ke Sungai Pengayungan. Lokasi sungai ada di bawah TPA Banjar Palak. Kadis Lingkungan Hidup Karangasem, I Nyoman Tari mengakui, buat sementara sampah upakara di Pura Penataran Agung Besakih ditimbun di Sungai Pengayungan. “Nanti akan dikelola Desa Adat Besakih. Saat ini masih menunggu persetujuan dari Bapak Bupati Karangasem,” jelas I Nyoman Tari, Selasa (22/3). Desa Adat Besakih dapat bantuan CSR dari BNI sebesar Rp 1,2 miliar untuk biaya pengelolaan sampah yang berasal dari seluruh pura di Pura Besakih.
Nyoman Tari mengatakan, saat ini kelihatannya sampah kurang terurus, hanya ditimbun di tepi sungai. Khusus sampah selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, semuanya dibuang terpusat di TPA Banjar Palak. Kebetulan TPA Banjar Palak berdampingan dengan Sungai Pengayungan sehingga dengan mudah petugas mendorong sampah jatuh ke jurang. Pantauan di lapangan, sampah bekas upakara bercampur sampah plastik. Pemulung yang datang hanya mencari sampah botol plastik.
Sebelumnya, krama Desa Besakih memanfaatkan sampah untuk pupuk organic. Namun sekarang sampah kurang laku, karena sampah bekas upakara dikemas menggunakan steeples, bukan lagi menggunakan semat. Sampah yang dibuang di TPA Banjar Palak diangkut menggunakan truk dan kendaraan roda tiga. Sampah itu dominan berasal dari Pura Dalem Puri Besakih, Pura Penataran Agung Besakih, dan Pura Pedharman Besakih. *k16
Komentar