Harga Migor Curah Tembus Rp 20.000/Kg
JAKARTA, NusaBali
Harga minyak goreng (migor) curah Rabu kemarin (23/3) naik gila-gilaan hingga mencapai Rp 20.000 per kilogram (kg). Padahal pekan lalu sempat turun di harga Rp 16.000 per kg.
Berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga rata-rata minyak goreng curah per Rabu kemarin, mencapai Rp 19.040/kg. Harga tersebut naik Rp 881 dibandingkan kemarin.
Sementara Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan minyak goreng curah bahkan sudah tembus mencapai Rp 20.000/kg.
"Iya sudah naik lagi (minyak goreng curah) begitu kondisinya saat ini. Sekarang Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kilogram. Ada yang Rp 20.000 paling mahal," katanya seperti dilansir detikcom, Rabu (23/3).
Mansuri mengungkap tingginya harga salah satu bahan poko tersebut disebabkan karena sedikitnya pasokan yang diterima pedagang pasar.
Ia mengatakan, biasanya satu pasar bisa mendapatkan dua sampai tiga kali pengiriman minyak goreng curah dengan besaran satu pengiriman 10-12 ton.
"Memang distribusi minyak goreng curah ini belum bagus. Sekarang cuma satu kali pengiriman per pasar, ya satu kali hanya 10-12 ton. Biasanya kan dua kali atau tiga kali pengiriman," ungkapnya.
Meski demikian, Mansuri mengakui belum ada kelangkaan walaupun distribusinya lebih sedikit. "Belum ada kelangkaan, barangnya cuma sedikit, dan susah ya," lanjutnya.
Mansuri mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang beralih membeli minyak curah sejak ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp 14.000.
Hal itu disebabkan karena perbedaan harga yang cukup jauh dari harga minyak goreng kemasan, dimana harganya bisa mencapai Rp 25.000 per liter.
"Masalahnya adalah begitu harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan untuk minyak goreng curah dan HET untuk kemasan dibebaskan. Maka orang banyak yang beralih ke curah. Banyak yang cari curah karena disparitas harganya cukup tinggi dari Rp 14.000/liter dengan Rp 23.000/liter," tuturnya.
Subsidi Belum Jalan
Apa penyebab harga minyak goreng curah melambung hingga mencapai Rp 20.000 per liter? Ini tidak lepas dari HET minyak goreng curah yang disubsidi pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hingga kini belum berjalan.
Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal mengatakan sampai saat ini subsidi untuk minyak goreng curah belum disalurkan. Adapun dana yang disiapkan BPDPKS untuk subsidi minyak goreng curah sebesar Rp 7,6 triliun.
"Belum (menyalurkan subsidi). Sesuai perhitungan dari Kemenko untuk HET Rp 14.000/liter dan HAK Rp 6.398 ribu untuk 1,2 juta liter 6 bulan ke depan kita diarahkan menyiapkan Rp 7,6 triliun," katanya, Rabu (23/3).
Sementara untuk target terdekat di bulan ini, BPDPKS diminta menyalurkan subsidi untuk 200 ribu ton minyak goreng curah. "Kalau target penyaluran diminta 200 ribu ton sebulan ini," ujarnya. *
1
Komentar