Ombudsman Cek Lapas Narkotika Bangli
"Kami rasa bisa ditularkan ilmu pengembangan yang ada di sini. Baik itu dalam pembinaan kepada narapidananya, maupun pembinaan kepada warga binaan yang direhabilitasi,"
BANGLI, NusaBali
Ombudsman RI melakukan kunjungan ke Lapas Narkotika Bangli yang berlokasi Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Rabu (23/3). Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih meninjau aktivitas pembinaan bagi warga binaan pemasyarakat (WBP).
Mokhammad Najih mengatakan kehadirannya bersama rombongan untuk untuk melihat lebih dekat bagaimana proses pembinaan dan proses rehabilitasi yang dilakukan di lapas narkotika ini.
Menurutnya, Lapas Narkotika Bangli bisa menjadi satu percontohan untuk lapas-lapas narkotika yang lain. "Kami rasa bisa ditularkan ilmu pengembangan yang ada di sini. Baik itu dalam pembinaan kepada narapidananya, maupun pembinaan kepada warga binaan yang direhabilitasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, metode yang dilaksanakan memiliki potensi untuk bisa digunakan standar secara nasional. Salah satu yang terpenting yakni dalam tahapan dan proses rehabilitasi. Mokhammad Najih menjelaskan proses ini menentukan kesadaran yang baik, agar setelah menjalani proses rehabilitasi dan masa tahanan, para warga binaan tidak mengulang perbuatannya.
Pihaknya memandang perlu dilakukan uji apa WBP yang telah keluar dari Lapas Narkotika ini tidak mengulang kembali atau jadi residivis. "Tes yang sudah dilakukan, ternyata ada beberapa fakta yang hasilnya baik. Misalnya hasil pembinaan di bidang pertukangan, di bidang kerajinan, itu kemudian memberi manfaat bagi lingkungannya. Dan itulah yang menggambarkan bahwa proses pembinaan ini ada manfaatnya," tegasnya. Ditambahkan pula, kondisi Lapas juga mempengaruhi proses pembinaan. *esa
Mokhammad Najih mengatakan kehadirannya bersama rombongan untuk untuk melihat lebih dekat bagaimana proses pembinaan dan proses rehabilitasi yang dilakukan di lapas narkotika ini.
Menurutnya, Lapas Narkotika Bangli bisa menjadi satu percontohan untuk lapas-lapas narkotika yang lain. "Kami rasa bisa ditularkan ilmu pengembangan yang ada di sini. Baik itu dalam pembinaan kepada narapidananya, maupun pembinaan kepada warga binaan yang direhabilitasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, metode yang dilaksanakan memiliki potensi untuk bisa digunakan standar secara nasional. Salah satu yang terpenting yakni dalam tahapan dan proses rehabilitasi. Mokhammad Najih menjelaskan proses ini menentukan kesadaran yang baik, agar setelah menjalani proses rehabilitasi dan masa tahanan, para warga binaan tidak mengulang perbuatannya.
Pihaknya memandang perlu dilakukan uji apa WBP yang telah keluar dari Lapas Narkotika ini tidak mengulang kembali atau jadi residivis. "Tes yang sudah dilakukan, ternyata ada beberapa fakta yang hasilnya baik. Misalnya hasil pembinaan di bidang pertukangan, di bidang kerajinan, itu kemudian memberi manfaat bagi lingkungannya. Dan itulah yang menggambarkan bahwa proses pembinaan ini ada manfaatnya," tegasnya. Ditambahkan pula, kondisi Lapas juga mempengaruhi proses pembinaan. *esa
1
Komentar