Cegah Kelangkaan Migor, Kapolres Jembrana Sidak Pasar
NEGARA, NusaBali
Dalam upaya mengantisipasi kelangkaan minyak goreng (migor) jelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah tahun 2022, jajaran Polres Jembrana mengintensifkan sidak ke pasar-pasar tradisional.
Hal itu pun menjadi atensi Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, yang secara langsung turun melakukan sidak ke Pasar Umum Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Kamis (24/3).
Dalam sidak bersama jajaran petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana ini, juga sekalian mengecek pasokan sembako. Dari penuturan sejumlah pedagang maupun masyarakat di salah satu pasar terbesar di Jembrana ini, sementara dipastikan tidak ada kelangkaan sembako maupun migor.
Namun pasca dicabutnya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) migor kemasan, sebagian besar warga terutama kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), lebih memilih menggunakan migor curah. Untuk harga migor kemasan yang sempat ditetapkan seharga Rp 14.000 per liter, kini dijual seharga Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per liter. Sedangkan harga minyak curah diketahui masih di kisaran Rp 15.500 per liter.
"Sekarang stok minyak goreng super (migor kemasan) banyak. Tetapi harganya tinggi. Kebanyakan sekarang pembeli cari minyak curah. Makanya saya juga menyetok minyak curah," ujar Ni Kadek Arini, salah satu pedagang sembako di Pasar Umum Negara.
Sementara Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, seusai hasil monitoring di Jembrana, stok sembako dan migor masih aman. Begitu juga untuk stok migor curah yang belakangan lebih banyak dicari warga, juga masih aman. "Jadi di pasaran stok minyak goreng masih tersedia. Kita harap masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
Sementara untuk harga sembako secara umum, kata AKBP Juliana, memang ada beberapa yang mengalami kenaikan. Namun kenaikan yang terjadi itu masih dalam kategori normal. Dirinya pun berharap kestabilan itu, tetap terjaga. Terutama jelang Hari Raya Idul Fitri nanti. "Mudah-mudahan saat bulan puasa dan lebaran nanti tetap aman. Kami pun tetap akan melaksanakan monitoring. Ini menjadi antisipasi kita semua agar tidak terjadi upaya-upaya penimbunan," ujar AKBP Juliana.
Sampai saat ini, AKBP Juliana menegaskan, belum ada ditemukan kasus penimbunan sembako di Jembrana. Namun ketika ada oknum yang berani melakukan penimbunan, akan segera diproses. Sesuai dengan arahan Kapolri maupun Kapolda Bali, jika ada oknum yang terbukti melakukan penimbunan, akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. *ode
Komentar